Bagaimana Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan Amerika Serikat?

Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan Amerika Serikat

Bagaimana Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan Amerika Serikat?

Dalam upaya melakukan kerja sama di bidang ekonomi, ASEAN tidak hanya menjalin kerja sama di antara anggotanya, namun juga melakukan kerja sama dengan negara-negara lain, kawasan perdagangan lain, ataupun dengan organisasi atau institusi internasional lainnya. Kerja sama yang dijalin dibangun atas dasar hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan diwujudkan dalam kinerja dialog, kerja sama dan kemitraan.

Keberadaan ASEAN secara geografis yang strategis, sumber daya yang beranekaragam, pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang meningkat, dan adanya sikap terbuka terhadap dunia luar merupakan kelebihan ASEAN yang menarik minat negara-negara lain khususnya negara-negara maju untuk menjalin kerja sama dengan ASEAN. Pada awalnya terjalinnya hubungan eksternal ASEAN memang bermula dari permasalahan keamanan dan politik, namun pada perkembangannya, bidang ekonomi dan sosial budaya juga menjadi bagian dari hubungan ASEAN dengan negara-negara lain atau subjek non ASEAN.

Pembahasan akan dibatasi pada bentuk kerja sama ASEAN plus one atau lebih dikenal dengan dialogue partners (mitra wicara) ASEAN antara ASEAN dan mitra wicaranya, ASEAN plus three , dan ASEAN plus six atau lebih dikenal dengan East Asia Summit .

ASEAN- Amerika Serikat


Dialog antara ASEAN dengan Amerika Serikat dimulai pada tahun 1977 dan yang menjadi pokok pembahasan adalah mengenai komoditas, akses pasar dan akses modal, alih teknologi, energi, dan pangan. Mulai tahun 1990, ruang lingkupnya diperluas dengan mencakup bidang politik, ekonomi internasional maupun regional.

Amerika merupakan negara pasar ekspor ASEAN terbesar dan kedua terbesar untuk impor setelah Jepang, oleh karena itu hubungan dengan ASEAN-Amerika penting untuk pertumbuhan ekonomi ASEAN. Mekanisme kerja sama ASEAN dan Amerika dilakukan antara lain melalui forum ASEAN-US Dialogue , ASEAN Economic Minister-US Trade Representatives (USTR), S enior Economic Officials Meeting USTR, ASEAN-US Business Council (ABC) untuk sektor swasta. Untuk ASEAN-US Dialogue sampai saat ini telah dilakukan sebanyak sembilan belas kali, yakni yang terakhir pada tahun 2006 yang diselenggarakan di Bangkok, 23 Mei 2006.

Di bidang ekonomi, program kerja sama ASEAN-Amerika yang tengah diupayakan adalah implementasi Enterprise for ASEAN Initiative (EAI). EAI merupakan inisiatif Presiden Bush yang disampaikan kepada para Pemimpin ASEAN di sela pertemuan APEC di Los Cabos, Meksiko, 26 Oktober 2002. EAI menawarkan peluang perdagangan bebas bilateral antara negara-negara anggota ASEAN dengan AS. Tujuan akhir dari EAI adalah terwujudnya berbagai bilateral free trade yang dapat lebih mendekatkan ASEAN dengan Amerika

Persetujuan investasi ASEAN-Korea akan mulai berlaku dua bulan setelah Korea dan salah satu negara anggota ASEAN menotifikasikan prosedur domestik kepada seluruh pihak. Tujuan pokok dari dibentuknya Persetujuan Investasi ASEAN dan Korea adalah untuk meningkatkan promosi, fasilitasi, proteksi dan liberalisasi investasi demi peningkatan arus investasi di kedua wilayah dengan menciptakan kondisi investasi yang positif; mengembangkan sistem dan aturan investasi yang berdaya saing dan transparan; Mendorong promosi arus investasi dan kerjasama investasi; Memperbaiki investasi yang transparan dan kondusif; serta memberikan perlindungan investasi. Dalam upaya meningkatkan kerjasama antara ASEAN dan Amerika Serikat pada tanggal 17 Nopember 2005 Pernyataan Bersama Visi Kemitraan Erat ASEAN - Amerika Serikat ( Joint Vision Statement on the ASEAN-US Enhanced Partnershi p) secara serentak diumumkan di semua ibukota negara-negara ASEAN dan di Washington D.C. Joint Vision Statement tersebut merupakan dokumen yang meletakkan arah dan menjadi panduan untuk memajukan hubungan kerjasama ASEAN dan AS secara komprehensif meliputi bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial dan kerjasama pembangunan. Joint Vision Statement tersebut juga memberikan mandat kepada para Menteri Luar Negeri ASEAN dan US Secretary of State untuk menyusun Plan of Action (PoA) guna mengimplementasikan visi bersama tersebut.

Upaya yang telah dilakukan sejauh ini adalah penandatanganan US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) pada tahun 2006. TIFA akan sebagai langkah awal menuju Kesepakatan Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement . Dibawah TIFA, AS dan ASEAN akan melakukan dialog formal tingkat menteri yang bertujuan untuk memperluas perdagangan dan investasi. Adanya TIFA cukup berdampak positif, yakni ditandai dengan penanaman modal asing AS di negara-negara ASEAN mencapai US$ 99 Miliar pada tahun 2006, naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

ASEAN dan Amerika Serikat telah memulai kerja sama kemitraannya sejak tahun 1977. Melalui Joint Vision Statement on ASEAN-US Enhanced Partnership dengan Plan of Action 5 tahunannya (2006-2011) pada bulan Desember 2006, untuk pertama kalinya kerja sama ASEAN-AS memiliki payung kerja sama dan rencana aksi yang bersifat komprehensif sebagai komitmen kerja sama ke depan. Sejak tahun 2009, telah dikelompokkan kembali prioritas kerja sama ASEAN-US Enhanced Partnership dalam 8 bidang sesuai ketiga pilar dalam masyarakat ASEAN, yaitu :

Politik dan Keamanan : 1) Kejahatan lintas negara, termasuk Counter Terrorism , 2) Capacity Building for Good Governance, the Rule of Law and Judiciary System and Human Right Promotion ; Ekonomi: 3) Economic Programs , 4) Finance Cooperation ; Sosial Budaya: 5) Science and Technology , 6) Disaster Manageent , 7) Environment, Cliate Change, Food and Energy Security , 8) Education, including Scholarship and Training Programs.

Komitmen kerja sama strategis lain adalah the ASEAN-US Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism , yang ditandatangani pada tahun 2002 dan the ASEAN-US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) yang ditandatangani pada tahun 2006. Mekanisme kerja sama di bidang pembangunan dan ekonomi perdagangan yang telah well established antara lain adalah ASEAN-US Cooperation Plan (ACP) dan ASEAN Development Vision to Advance Economic Integration (ADVANCE). Sebagian besar dana implementasi ACP dikoordinasikan melalui USAID.

Dalam pelaksanaan dari ASEAN-US PoA telah berhasil diluncurkan Fulbright’s ASEAN Visiting Scholars Program untuk pejabat pemerintah, akademisi dan peneliti yang ingin mengkaji isu-isu mengenai hubungan ASEAN-Amerika Serikat. Di bidang ekonomi, ASEAN-US di Sekretariat ASEAN telah menyelesaikan program tahap I dengan berbagai pengkajian dan workshop mengenai nomenklatur tarif dan ASEAN Single Window dan berbagai workshop, training serta kegiatan lain di bidang IPR yang diorganisir oleh US dan akan diteruskan dengan tahap II.

AS telah menandatangani Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) pada Pertemuan Post Ministerial Conference+1 Session with the United States di Phuket, Thailand tanggal 22 Juli 2009.

Tahun 2011 merupakan momentum bersejarah bagi kerja sama ASEAN-Amerika Serikat (AS), mengingat negara tersebut untuk pertama kalinya menjadi peserta East Asia Summit (EAS) dengan kehadiran Presiden Barack Obama di Bali tanggal 17 – 19 November 2011. Perkembangan positif ini disambut baik oleh para Pemimpin ASEAN.

Kerja sama ASEAN-AS semakin diperkuat dengan disetujuinya Plan of Action (PoA) to Implement the ASEAN-US Enhanced Partnership for Enduring Peace and Prosperity (2011-2015) oleh para Menlu dalam ASEAN- US Miniterial Meeting (PMC+1) di Bali, 22 Juli 2011 dan telah diadopsi pada Pertemuan ke-3 Pemimpin ASEAN dan AS di Bali, 19 November 2011 dimaksud merupakan blueprint kerja sama ASEAN-AS kelanjutan dari sebagai upaya meningkatkan kemitraan ASEAN-AS ke tingkat yang lebih strategis.

Guna mencapai peningkatan kemitraan yang lebih strategis tersebut, Pertemuan juga telah membentuk Kelompok Tokoh Terkemuka/ Eminent Persons Group ASEAN-AS. Para tokoh ini diharapkan dapat segera bertemu dan menghasilkan rekomendasi guna dilaporkan ke Pertemuan Pemimpin ASEAN-AS berikutnya.

Pertemuan ke-3 Pemimpin ASEAN dan AS juga berkomitmen memperkuat kerjasama di berbagai aspek antara lain implementasi Rencana Kerja 2012 bidang perdagangan dan investasi, serta kerjasama pendidikan melalui beasiswa dan pelatihan bahasa Inggris untuk ASEAN. Pertemuan membahas pula berbagai isu seperti, Laut Cina Selatan, non-proliferation of nudear weapon, keterlibatan AS di Asia Pasifik, isu Myanmar, dan isu-isu lainnya.

Para pemimpin ASEAN menyambut baik komitmen AS dalam non-proliferation of nuclear weapon, terutama berkaitan dengan upaya aksesi negara pemilik senjata nuklir ke Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Terkait isu Myanmar, para Pemimpin ASEAN dan AS menyatakan apresiasi atas perkembangan positif dalam proses rekonsiliasi di Myanmar. AS juga menyampaikan harapan agar kemajuan tersebut terus berlanjut sampai Myanmar mengambil alih Keketuan ASEAN pada tahun 2014.

ASEAN dan Amerika Serikat telah memulai kerja sama kemitraannya sejak tahun 1977. Melalui Joint Vision Statement on ASEAN-US Enhanced Partnership dengan Plan of Action 5 tahunannya (2006-2011) pada bulan Desember 2006, untuk pertama kalinya kerja sama ASEAN-AS memiliki payung kerja sama dan rencana aksi yang bersifat komprehensif sebagai komitmen kerja sama ke depan. Sejak tahun 2009, telah dikelompokkan kembali prioritas kerja sama ASEAN-US Enhanced Partnership dalam 8 bidang sesuai ketiga pilar dalam masyarakat ASEAN, yaitu :

Politik dan Keamanan : 1) Kejahatan lintas negara, termasuk Counter Terrorism , 2) Capacity Building for Good Governance, the Rule of Law and Judiciary System and Human Right Promotion ; Ekonomi: 3) Economic Programs , 4) Finance Cooperation ; Sosial Budaya: 5) Science and Technology , 6) Disaster Manageent , 7) Environment, Cliate Change, Food and Energy Security , 8) Education, including Scholarship and Training Programs.

Komitmen kerja sama strategis lain adalah the ASEAN-US Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism , yang ditandatangani pada tahun 2002 dan the ASEAN-US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) yang ditandatangani pada tahun 2006. Mekanisme kerja sama di bidang pembangunan dan ekonomi perdagangan yang telah well established antara lain adalah ASEAN-US Cooperation Plan (ACP) dan ASEAN Development Vision to Advance Economic Integration (ADVANCE). Sebagian besar dana implementasi ACP dikoordinasikan melalui USAID.

Dalam pelaksanaan dari ASEAN-US PoA telah berhasil diluncurkan Fulbright’s ASEAN Visiting Scholars Program untuk pejabat pemerintah, akademisi dan peneliti yang ingin mengkaji isu-isu mengenai hubungan ASEAN-Amerika Serikat. Di bidang ekonomi, ASEAN-US di Sekretariat ASEAN telah menyelesaikan program tahap I dengan berbagai pengkajian dan workshop mengenai nomenklatur tarif dan ASEAN Single Window dan berbagai workshop, training serta kegiatan lain di bidang IPR yang diorganisir oleh US dan akan diteruskan dengan tahap II.

AS telah menandatangani Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) pada Pertemuan Post Ministerial Conference+1 Session with the United States di Phuket, Thailand tanggal 22 Juli 2009.

Tahun 2011 merupakan momentum bersejarah bagi kerja sama ASEAN-Amerika Serikat (AS), mengingat negara tersebut untuk pertama kalinya menjadi peserta East Asia Summit (EAS) dengan kehadiran Presiden Barack Obama di Bali tanggal 17 – 19 November 2011. Perkembangan positif ini disambut baik oleh para Pemimpin ASEAN.

Kerja sama ASEAN-AS semakin diperkuat dengan disetujuinya Plan of Action (PoA) to Implement the ASEAN-US Enhanced Partnership for Enduring Peace and Prosperity (2011-2015) oleh para Menlu dalam ASEAN- US Miniterial Meeting (PMC+1) di Bali, 22 Juli 2011 dan telah diadopsi pada Pertemuan ke-3 Pemimpin ASEAN dan AS di Bali, 19 November 2011 dimaksud merupakan blueprint kerja sama ASEAN-AS kelanjutan dari sebagai upaya meningkatkan kemitraan ASEAN-AS ke tingkat yang lebih strategis.

Guna mencapai peningkatan kemitraan yang lebih strategis tersebut, Pertemuan juga telah membentuk Kelompok Tokoh Terkemuka/ Eminent Persons Group ASEAN-AS. Para tokoh ini diharapkan dapat segera bertemu dan menghasilkan rekomendasi guna dilaporkan ke Pertemuan Pemimpin ASEAN-AS berikutnya.

Pertemuan ke-3 Pemimpin ASEAN dan AS juga berkomitmen memperkuat kerjasama di berbagai aspek antara lain implementasi Rencana Kerja 2012 bidang perdagangan dan investasi, serta kerjasama pendidikan melalui beasiswa dan pelatihan bahasa Inggris untuk ASEAN. Pertemuan membahas pula berbagai isu seperti, Laut Cina Selatan, non-proliferation of nudear weapon, keterlibatan AS di Asia Pasifik, isu Myanmar, dan isu-isu lainnya.

Para pemimpin ASEAN menyambut baik komitmen AS dalam non-proliferation of nuclear weapon, terutama berkaitan dengan upaya aksesi negara pemilik senjata nuklir ke Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Terkait isu Myanmar, para Pemimpin ASEAN dan AS menyatakan apresiasi atas perkembangan positif dalam proses rekonsiliasi di Myanmar. AS juga menyampaikan harapan agar kemajuan tersebut terus berlanjut sampai Myanmar mengambil alih Keketuan ASEAN pada tahun 2014.