Bagaimana hubungan antara konsumsi dengan pendapatan?

Bagaimana hubungan antara konsumsi dengan pendapatan ?

Penghasilan adalah faktor yang sangat penting yang mempengaruhi keputusan pembelian dan perilaku konsumen orang. Di berbagai tingkat pendapatan, perbedaan dalam pilihan produk dan pola pembelian dapat dengan mudah ditandai. Seseorang di kelas menengah membuat keputusan pembelian berdasarkan utilitas. Bagaimana hubungan antara konsumsi dengan pendapatan ?

1 Like

Soekartawi menjelaskan bahwa pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan. Bahkan seringkali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum adanya penambahan pendapatan, beras yang dikonsumsi adalah beras dengan kualitas kurang baik, akan tetapi setelah adanya penambahan pendapatan maka kualitas beras yang dikonsumsi menjadi lebih baik (Mahyu Danil, 2013).

Apabila naiknya pendapatan konsumen, konsumsinya terhadap suatu barang semakin besar, ini dapat diartikan barang itu merupakan barang rekreasi. Sedangkan bila dengan meningkatnya pendapatan konsumen, jumlah suatu barang yang dikonsumsinya relatif tetap, maka barang tersebut merupakan barang kebutuhan sehari-hari. Hubungan antara tingkat pendapatan dan jumlah barang yang dikonsumsi ini disebut dengan kurva Engel, sebagai penghormatan terhadap Profesor Ernst Engel yang pertama kali menyatakan hubungan tersebut (Suparmoko, 2011).

Pendapatan memiliki hubungan yang positif terhadap barang normal, sedangkan barang inferior memiliki hubungan yang negatif terhadap pendapatan. Pada pendapatan yang lebih rendah, berarti kita memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan, sehingga kita akan mengurangi pembelanjaan terhadap barang tertentu. Jika permintaan terhadap suatu barang berkurang ketika pendapatan berkurang, maka barang itu disebut barang normal. Jika permintaan suatu barang bertambah ketika pendapatan berkurang, barang itu disebut barang inferior. Contoh barang inferior adalah karcis bus kota. Saat pendapatan menurun, kemungkinan besar kita tidak naik taksi, melainkan naik bus kota (N. Gregory Mankiw, 2006).

Sadono Sukirno (2011) mengemukakan ciri-ciri khas dari hubungan di antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan disposabel yaitu sebagai berikut:

  1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan. Pada waktu rumah tangga tidak memperoleh pendapatan, yaitu pendapatan disposabel adalah nol, maka rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.

  2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi. Sisa pertambahan pendapatan tersebut ditabung.

  3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Disebabkan pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak “mengorek tabungan” lagi. Ia akan mampu menabung sebagian dari pendapatannya.

Referensi

driani, Lia. 2015. Pengaruh Pendapatan, Gaya Hidup, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNY.