Bagaimana hubungan antara Iklim Organisasi dan Komunikasi Organisasi?

Komunikasi Organisasi

Di dalam sebuah organisasi, akan terbentuk sebuah iklim atau keadaan yang mempengaruhi organisasi tersebut. Iklim merupakan salah satu aspek organisasi dimana komunikasi memainkan peran yang penting dan sangat dekat dengan budaya.

Komunikasi terkait dengan iklim organisasi dalam dua cara. Pertama, komunikasi merupakan praktek organisasi yang penting dan oleh karena itu sebuah organisasi seharusnya memiliki iklim komunikasi yang berbeda dari aspek iklim itu sendiri, seperti iklim motivasi atau iklim untuk inovasi. Kedua, komunikasi melibatkan aspek lain dari iklim itu sendiri karena merupakan perantara untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dimiliki organisasi.

“Communication relates to organizational climate in two ways. First, communication itself is an important organizational practice, and therefore organizations should have a communication climate distinct from other aspects of climate, such as motivational climate or climate for innovation. Second, communication implicated in other aspects of climate, because it is the medium for accomplishing much of the organization‟s work”. (McPhee &Tompkins, 1985)

Menurut Ruben and Stewart (2006),

an organization‟s climate is the atmosphere or tone members of the organization experience as they go about their daily routines.

Iklim organisasi adalah suatu kondisi didalam sebuah organisasi dimana para anggotanya berada di dalamnya dan menjalani rutinitasnya.

Iklim organisasi menurut Litwin and Stringer (1968) adalah

organizational climate is the perceived, subjective effects of the formal system, the informal style of managers and other important environmental factors on the attitudes, believes, values and motivation of people who work in a particular organization.

Sedangkan menurut Putnam and Pacanowsky (1983),

“Climate cannot be adequately measured with the objective, observer-based variables advocated by ecological psychologists, such as measures of organizational structure, turnover, goals or management styles”.

Dari uraian di atas bisa diketahui bahwa iklim organisasi tidak bisa diukur secara objektif seperti kita mengukur atau menilai struktur organisasi, tujuan ataupun bentuk manajemen organisasi.

Campbell and associates (1970) seperti yang dikutip oleh Putnam and Pacanowsky, menjabarkan 4 (empat) dimensi dari iklim organisasi.

  • Pertama otonomi individu atau seberapa banyak kebebasan bagi individu untuk mengambil keputusan dan inisiatif.

  • Kedua, struktur organisasi tercermin dari tingkat posisi atau jabatan yang dimiliki seseorang yang berfungi menyampaikan tugas pekerjaan dan bagaimana menyelesaikannya.

  • Ketiga, orientasi penghargaan, dimana individu merasa dihargai apabila dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan organisasi menunjukkan penghargaan itu.

  • Keempat, pengertian, kehangatan dan dukungan yang diberikan oleh atasan.

Pengertian lain dari iklim organisasi juga diuraikan oleh Bowditch and Buono yang dikutip dari Kondalkar (2007),

“Organizational culture is with the nature of belief and expectations about organizational life, while climate is an indicator of whether those beliefs and expectations are being fulfilled”.

Oleh karena itu terciptanya sebuah iklim yang baik di dalam sebuah organisasi mencerminkan bahwa kepercayaan dan pengharapan yang diinginkan oleh organisasi tersebut tercapai.

Richard M. Hodgetts dalam Kondalkar (2007) membagi iklim organisasi menjadi dua faktor yaitu:

  • Overt Factors

    • Hirarki
    • Tujuan organisasi
    • Sumber finansial
    • Keahlian dan kemampuan pegawai
    • Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh organisasi
    • Standar pelaksanaan yang dilakukan
    • Efisiensi pengukuran
  • Covert Factors

    • Nilai
    • Tingkah laku
    • Norma
    • Perasaan
    • Interaksi
    • Bentuk dukungan
    • Kepuasan

Iklim komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Diasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat suatu organisasi dan persepsi individu atas sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relative langgeng pada organisasi.

Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi.