Bagaimana gejala klinis yang dialami babi yang terjangkit Vomiting and Wasting Disease (VWD)?

VWD atau Vomiting and Wasting Disease menyebabkan kematian pada anak babi muda dengan gejala-gejala utama muntah, anorexia, dan kehilangan tenaga, pada beberapa kasus juga ditemukan ensefalitis. Bagaimana gejala klinis yang dialami babi yang terjangkit VWD?

VWD secara tiba-tiba berjangkit pada suatu perusahaan. Infeksi secara cepat meluas. Dalam anamnesa sekali-kali diberitakan bahwa sebelum penyakit meledak seekor atau dua induk babi dengan anak-anaknya sering bersin dan batuk-batuk. Biasanya penyakit terbatas pada beberapa induk dan anak-anaknya. Sedangkan sejumlah lain induk dengan anak-anaknya tinggal sehat. Morbiditas dalam kelompok induk dan anak-anak nya bervariasi antara 20 - 80%.

Induk babi yang terhama hanya memperlihatkan kelesuan dan pengurangan produksi air susu: yang terutama diserang ialah anak babi berumur dibawah tiga minggu. Waktu inkubasi ialah 4 - 6 hari. Anak babi yang sakit kelihatan lesu, rambutnya berdiri, tidak menyusu dan tinggal berbaring di jerami. Bila menyusu maka anak babi kemudian muntah-muntah sekali-kali terlihat perut kembung (stenosa pylorus). Demam (hingga 40°,5C) hanya terlihat pada awal penyakit. Sesudah beberapa hari terlihat obstipasi yang disusul oleh diare. Beberapa anak babi mati sesudah 3 - 4 hari tetapi pada beberapa hewan penyakit berjalan lebih lambat.

Bila penyakit menjadi subkhronis sampai khronis maka anak babi menjadi kurus dan mati dalam beberapa minggu. Bila hidup maka pertumbuhan anak-anak babi demikian terganggu (stunted). Pada beberapa peledakan penyakit di Kanada terlihat gejala-gejala SSP sebagai tremor, hiperestesia, gerakan-gerakan tanpa koordinasi, paresis, ataksia atau kekejangan otot-otot tengkuk. Encephalomyelitis yang menyebabkannya bersifat akut dan anak babi mati dalam beberapa hari.

Referensi: Ressang, AA. 1986. Penyakit Viral Pada Hewan. Jakarta: UI-Press.