Bagaimana gejala klinis dan perubahan patologis dari penyakit ringworm?

Ringworm adalah penyakit menular pada permukaan kulit yang disebabkah
oleh cendawan. Beberapa spesies cendawan bersifat zoonosis karena hewan
penderita dapat merupakan sumber penularan pada manusia dan sebaliknya.
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan yang keratinofilik yang terdapat pada
jaringan yang membentuk keratin, seperti epitel, rambut, kuku, baik pada hewan
maupun manusia. Mortalitas penyakit rendah, namun kerugian ekonomi terjadi
karena mutu kulit menurun atau berat badan turun karena hewan selalu gelisah.

image

Gejala klinis
Pada lokasi infeksi terdapat bentukan khas dari penyakit ini, yaitu terlihat
seperti cincin. Namun gejala klinis bervariasi apabila disertai infeksi dari
kuman lain. Gejala dimulai dari bercak merah, eksudasi dan rambut patah
atau rontok. Perkembangan selanjutnya sangat bervariasi, dapat berupa
benjol kecil dengan erupsi kulit atau berbentuk seperti tumor yang dikenal
dengan kerion. Pada unggas gejala klinis berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak berbulu.
Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan tertutup oleh
lapisan cendawan berbentuk seperti kerak berbutir. Favus unggas dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan, meskipun
tidak diobati. Namun favus dapat meluas ke bagian badan yang berbulu, sehingga mengakibatkan penderita menjadi semakin lemah. Selama favus hanya terbatas pada jengger, maka tidak akan menimbulkan gangguan yang berarti, tetapi bila telah meluas pada bulu, maka nafsu makan berkurang dan kemungkinan hewan akan mati.

Patologi
Patologi anatomi penyakit ini hanya terbatas pada kulit. Gambaran
mikroskopik tidak spesifik dan mudah dikelirukan dengan penyakit kulit
lainnya. Cendawan terlihat di dalam ataupun di luar batang rambut dan
mudah dilihat dengan pewarnaan PAS atau Gredley. Stratum korneum terlihat menebal, epidermis mengalami hipertropi disertai pembendungan darah dan infiltrasi limfosit. Jika terjadi infeksi pada folikel rambut, maka folikel tersebut akan rusak, dan jika terjadi infeksi sekunder, maka infiltrasi
netrofil akan menjadi semakin nyata.