Bagaimana gejala klinis dan cara pencegahan penyakit Coryza?

image

Coryza adalah penyakit menular pada unggas yang menyerang sistem pernapasan
dan disebabkan oleh bakteri. Penyakit biasanya bersifat akut sampai subakut
dan dalam progresnya biasanya menjadi kronis.

1 Like

image

Coryza adalah penyakit menular pada unggas yang menyerang sistem pernapasan dan disebabkan oleh bakteri. Penyakit biasanya bersifat akut sampai subakut dan dalam progresnya biasanya menjadi kronis. Penyakit ini ditandai dengan radang katar pada selaput lendir alat pernafasan bagian atas (rongga hidung, sinus infraobitalis dan trakea bagian atas).

Penyakit Coryza ini ditemukan hampir diseluruh dunia terutama didaerah yang beriklim tropik. Penyakit berjalan sangat kronik didalam satu kelompok ayam dapat berlangsung antara 1-3 bulan. Dengan demikian penyakit ini sangat mahal nilainya bagi ayam dara. Bila Coryza menyerang ayam yang sedang bertelur produksinya dapat berkurang antara 10-40%.

Gejala Klinis:

Dari hidung keluar eksudat yang mula-mula berwarna jernih dan encer tetapi lambat laun berubah menjadi kuning kental dan bernanah dengan bau khas. Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat yang berwarna kuning. Sinus inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral maupun birateral. Akibatnya lipatan sekitar mata membengkak dan mata menjadi tertutup. Suara ngorok
terdengar pada saat hewan kesulitan bernafas diare dan pertumbuhan ayam menjadi terlambat dan kerdil.

Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat yang berwarna kuning. Sinus inftraorbital membengkak sangat besar, unilateral maupun birateral. Akibatnya lipatan sekitar mata membengkak dan mata menjadi tertutup. Suara ngorok terdengar pada saat hewan kesulitan bernafas diare dan pertumbuhan ayam menjadi terlambat dan kerdil.

Pengobatan:

Pengobatan pada suatu flok dengan sulfonamide atau antibiotik direkomendasikan. Berbagai macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline, sulfamethazine semuanya efektif, tapi sulfadimethoxine merupakan obat yang paling aman. Pengobatan melalui air minum akan memberikan respon yang cepat. Sedang pemakaian antibiotik yang menguntungkan antara lain menggunakan tetracycline, erythromycin, spectinomycin dan tylosin, dimana pemakaiannya relatif aman dan efektif untuk unggas.

Pelaporan, Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan:

a. Pelaporan
Pelaporan penyakit diatur oleh Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan.

b. Pencegahan
Cara yang paling baik untuk mencegah terjadinya penyakit ini dengan melaksanakan sanitasi dan manajemen peternakan yang baik, misalnya konstruksi kandang yang baik, kepadatan ayam yang sesuai dengan iklim setempat dan melakukan all in all out program. Diusahakan agar ayam untuk peremajaan dipelihara sendiri sejak kecil ditempat yang khusus, usahakan agar ayam satu kelompok berumur sama. Timbulnya penyakit sering diakibatkan oleh tercampurnya ayam dari berbagai umur didalam satu kelompok. Di beberapa negara ada perusahaan yang telah memproduksi vaksin untuk mencegah coryza, namun sejauh ini vaksin-vaksin tersebut belum dapat melindungi secara efektif. Vaksinasi dilakukan pada umur 8-10 minggu dan diulangi pada umur sekitar 16-18 minggu.

Terhadap peternakan yang tertular perlu dilakukan penutupan untuk menghindari penyebaran penyakit ke peternakan yang lain. Ayam yang sakit tidak boleh dijual. Telur yang berasal dari ayam yang sakit boleh dijual, ayam sakit harus dilakukan disinfeksi, ayam mati harus dibakar ditempat khusus. Sejauh ini vaksinasi belum diwajibkan mengingat belum ada vaksin yang meyakinkan.

c. Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit coryza ini sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menghindari agar suatu peternakan tidak tertular perlu dilaksanakan tindakan-tindakan seperti tertulis pada bagian pencegahan. Bila suatu peternakan tertular, supaya segera dilakukan pengobatan, ayam yang mati harus dibakar pada tempat pembakaran yang khusus. Bila vaksin inaktif yang diperdagangkan sudah cukup efektif maka vaksinasi yang teratur perlu dilakukan.

Selain pengobatan manajemen peternakan juga sama pentingnya untuk mengendalikan penyakit antara lain sanitasi kandang, biosecurity dan pemberian obat-obatan yang bersifat untuk pencegahan.