Bagaimana gejala-gejala yang dialami hewan dengan Kolik trombo-emboli?

Terbendungnya saluran darah oleh trombus dan embolus mengakibatkan terjadinya kolik spasmodik yang rekuren, sedangkan atoni segmen usus mengakibatkan terjadinya kolik konstipasi. Bagaimana gejalanya?

Dalam keadaan rangsangan pada ganglion simpatis meningkat, kolik spasmodik yang tidak begitu berat terjadi berulang kali, yang kadang-kadang berlangsung sampai beberapa bulan. Kalau sampai terjadi kematian dari syaraf, maka akan timbul kolik konstipasi yang ditandai dengan terhentinya pasasi tinja secara total. Penderita akan mengalami depresi, dengan peristaltik usus menurun atau hilang. Infeksi sekunder yang mengikuti akan menyebabkan demam, rasa sakit yang meningkat hingga frekuensi terjadinya kolik makin meningkat pula.

lnvasi larva dan cacing yang tidak berat tidak akan mengakibatkan gangguan pada kuda yang menderita. Apabila jumlah an eurismata cukup banyak, lama-kelamaan penderita mengalami penurunan kondisi, hingga kelihatan kedengkik. Hewan yang dipeli hara bersama dalam satu padang penggembalaan akan menderita bersama-sama, lebih-lebih bila pemberantasan cacing tidak dilaku kan secara teratur.

Pada hewan yang tidak terlalu besar ukuran badannya arteria mes enterica cranialis dengan aneurismatanya dapat diraba secara rektal. Arteri kolon dan sekum yang membesar serta dapat diraba pula. Kematian disebabkan oleh robeknya dinding usus, peritonitis atau karena toksemia.

Referensi: Subronto. 1989. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.