Bagaimana gejala dan terapi pada enterotoksemia?

Enterotoksemia pada pedet yang disebabkan oleh kuman Clostridium perfringens tipe A dan C (atau B) ditandai dengan radang usus yang sifatnya akut, dengan diare yang profus dan gejala desenteri. Bagaimana gejala dan terapinya?

Gejala
Enterotoksemia yang disebabkan oleh kuman Cl. perfringens tipe A biasanya menyebabkan diare ber darah dan bersifat profus. Suhu tubuh akan naik sampai 41°C Dalam waktu singkat penderita mengalami dehidrasi berat, hingga berat badannya pun akan segera merosot.

Enterotoksemia yang sifatnya perakut yakni yang disebabkan oleh kuman tipe C (atau B), berlangsung dengan cepat dan kebanyakan tidak sempat menimbulkan gejala klinis yang sempat dapat diamati.

Proses yang berlangsung akut, yang kebanyakan diderita oleh pedet-pedet yang berumur sekitar satu minggu memperlihatkan gejala diare yang kadang-kadang sifatnya hemoragik. Penderita memperlihatkan gejala kolik yang berupa sebagai berlari-lari tanpa tujuan melenguh atau mengerang. Kadang-kadang gejala syaraf yang berupa tetani dan opistotonus juga dijumpai. Proses biasanya berlangsung selama empat hari, dan pada yang berat, yang disertai dengan pengobatan mungkin dapat ditahan sampai dua minggu.

Terapi
Pada yang bersifat perakut, pengobatan biasanya tidak akan membuahkan hasil. Pada yang berlangsung akut ataupun kronik, penggunaan antibiotika dan pengobatan suportif sangat di anjurkan. Penderita perlu dipisahkan dari hewan-hewan sehat yang ditempatkan sekandang.

Referensi: Subronto. 1989. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.