Bagaimana etika bisnis yang baik ?

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Bagaimana etika bisnis yang baik ?

Secara umum etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai tujuan yang telah ditetapakan. Oleh karena itu etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip Otonomi

    Dalam prinsip otonomi etika bisnis perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang telah dikuasai Sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Contoh otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan bisnis. Perusahaan tersebut bebas mengambil keputusan apapun yang sesuai dengan visi misinya.

    Dalam menjalankan prinsip otonomi ini 2 perusahaan atau lebih bisa berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis ini, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan untuk mengambil pendekatan yang berbeda-beda dalam menjalankanya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan strategi yang berbeda dalam mencapai tujuan serta visi misi dari perusahaan tersebut.

  2. Prinsip kejujuran

    Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan prinsip ini dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri kamu dahulu. Jika kamu sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi contoh bagi semua karyawan yang bekerja di perusahaanmu.

  3. Prinsip keadilan

    Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini bisa dilkukan dengan membuat kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga pemasok bahan baku serta alat-alat produksi.

  4. Prinsip hormat pada diri sendiri

    Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak positif dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan respek kepada siapapun yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti semua pihak akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip menghormati diri sendiri dalam etika bisnis: Manajemen perusahaan dengan team work-nya memiliki sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan.

Ringkasan

https://jarvis-store.com/artikel/4-etika-dalam-berbisnis-yang-wajib-anda-ketahui

Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dengan
lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha, di antaranya:

  1. Prinsip otonomi, yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

  2. Prisip kejujuran, terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat- syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

  3. Prinsip keadilan, menuntut agar setiap yang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

  4. Prinsip saling menguntungkan, menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

  5. Prinsip integritas moral, terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

10 etika bisnis yang baik yang harus diperhatikan pengusaha

Etika bisnis adalah aspek penting dalam menjalankan usaha, mencerminkan nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam mengembangkan etika bisnis yang baik, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh pengusaha. Berikut adalah beberapa etika bisnis yang penting:

  1. Integritas Pengusaha harus menjaga integritas dalam setiap tindakan bisnisnya. Ini mencakup konsistensi antara nilai perusahaan dan tindakan yang diambil, serta kejujuran dalam semua aspek bisnis.

  2. Kepedulian terhadap Pelanggan Menjaga kepuasan pelanggan adalah prioritas. Transparansi dalam komunikasi, menyediakan produk atau layanan berkualitas, serta menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat adalah bagian dari etika bisnis yang baik.

  3. Tanggung Jawab Sosial Pengusaha harus menyadari dampak bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan. Bertanggung jawab secara sosial mencakup keberlanjutan, keadilan sosial, dan kontribusi positif terhadap komunitas.

  4. Penghindaran Konflik Kepentingan Penting untuk menghindari konflik kepentingan yang dapat merugikan pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis. Pengusaha harus menjalankan bisnisnya dengan integritas dan transparansi, menghindari tindakan yang dapat menciptakan konflik kepentingan.

  5. Perlakuan Adil terhadap Karyawan Menghormati hak-hak karyawan, memberikan kesempatan yang setara, dan menciptakan lingkungan kerja yang adil adalah bagian dari etika bisnis. Pembayaran yang adil, keamanan kerja, dan keadilan dalam promosi juga termasuk dalam prinsip ini.

  6. Kepedulian terhadap Lingkungan Etika bisnis modern mencakup tanggung jawab terhadap lingkungan. Pengusaha harus berusaha untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mengadopsi praktik ramah lingkungan, dan berinvestasi dalam keberlanjutan.

  7. Kepatuhan terhadap Hukum Sebagai bagian dari etika bisnis, pengusaha harus mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Ini termasuk peraturan terkait dengan pajak, lingkungan, hak pekerja, dan aspek hukum lainnya yang berkaitan dengan bisnis.

  8. Transparansi dalam Komunikasi Komunikasi yang jujur dan terbuka adalah elemen penting dalam etika bisnis. Pengusaha harus memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.

  9. Inovasi Beretika Meskipun inovasi adalah kunci kesuksesan bisnis, pengusaha harus memastikan bahwa inovasi tersebut tidak merugikan pelanggan atau masyarakat secara keseluruhan. Inovasi harus dijalankan dengan mempertimbangkan dampak etisnya.

  10. Kerjasama dan Keadilan dalam Persaingan Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, pengusaha harus bersaing dengan etika. Tindakan yang melibatkan kerjasama dan keadilan dalam persaingan merupakan bagian dari prinsip etika bisnis.

Mengintegrasikan prinsip-prinsip etika bisnis ini tidak hanya menciptakan reputasi positif bagi perusahaan, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Etika bisnis yang baik menciptakan kepercayaan dari pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya, membangun dasar yang kokoh untuk kesuksesan perusahaan.