Bagaimana empati seseorang dapat mempengaruhi berjalannya proses manajemen produk?

Bagaimana empati dapat mempengaruhi berjalannya manajemen produk? Bagaimana seharusnya seorang product manager dan product team berkolaborasi dalam mengelola produk mereka?

1 Like

Empati merupakan apa yang kita alami (rasakan) ketika kita merasakan orang lain sedang dalam kondisi yang bahagia maupun dalam kondisi yang susah. Terdapat istilah populer yakni “put ourselves in someone else’s shoes”, yang artinya kita dapat menempatkan diri atau merasakan diri kita berada dalam posisi orang lain. Empati sangat mempengaruhi hubungan antar dua atau lebih individu. Didalam mengelola klien atau customer, bersikap empati merupakan salah satu cara untuk memuaskan mereka selain dengan memberikan servis yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Empathetic Communication salah satu contohnua. digunakan untuk membantu menunjukkan kepada pelanggan bahwa kita dapat memahami situasi dan emosi mereka. Ini adalah hal yang dapat membantu membangun kepercayaan pelanggan.

Didalam manajemen produk, orang-orang didalamnya tidak hanya membuat atau mengelola produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan dapat menyelesaikan permasalahan mereka. Namun produk yang bagus merupakan produk yang delightful atau menyenangkan, tidak hanya sekedar memiliki fungsionalitas tertentu.

Dalam konteks Manajemen Produk, empati merupakan dorongan untuk memahami apa yang benar-benar diinginkan pelanggan, dan membongkar pemahaman tersebut— mengenai apa yang benar-benar mereka butuhkan. Dan juga dengan menambahkan berbagai aspirasi untuk menyenangkan mereka. Kolaborasi yang dilakukan oleh manajer produk dan timnya dapat dicapai dengan memperhatikan poin-poin dibawah ini:

Sebagai manajer produk:

  1. Aktif mendengarkan — Baik ketika bersama pelanggan, atau dengan tim, manajer produk harus mampu untuk mendengarkan bagaimana aspirasi mereka terhadap produk yang sedang dikelola, atau ketika bersama klien atau pelanggan --mendengarkan insight pelanggan. Hal ini akan membantu pelanggan dalam menjembatani sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh mereka, dan di sisi lain menerapkan ini didalam tim akan melihat produk dari berbagai sudut pandang.

  2. Melakukan latihan untuk lebih berempati — Seperti yang diulas sebelumnya, bahwa bersikap empati dapat membantu kita untuk lebih memahami bagaimana kondisi atau posisi mereka.

  3. Putting market-fit first — up to date dan aware akan perubahan teknologi (dalam hal ini produk yang dihasilkan adalah produk TI). Manajer juga harus mampu bersikap fleksibel dalam melayani kebutuhan pengguna dan kecocokan pasar (market fit).

Sebagai bagian dari tim produk:

  1. Membuat prototype — menyajikan prototype dan memvalidasi hasil dengan cara mendiskusikan dengan pelanggan merupakan salah satu cara untuk mendapat ide atau masukan yang lebih luas.

  2. Immersion dan pembuatan persona — Hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu khusus untuk memperhatikan pelanggan yang menggunakan produk kita. Mencatat pengalaman pelanggan kita, dan membuat persona berdasarkan hal tersebut. Untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman empati mereka terhadap pelanggan, individu dalam sebuah tim dapat membagi pengalaman pengguna tersebut, dan persona ini ke tim internal.

  3. Mengadakan workshop kecil untuk Empathy Mapping — Saat membuat fitur baru, pertimbangkan untuk melakukan Empathy Mapping. Ini adalah salah satu instrumen untuk memvalidasi asumsi sejauh mana kesuksesan produk yang di buat.

Sumber: