Bagaimana Egois Dikatakan Bisa Menjadi Suatu Masalah?

egois
Egois dapat timbul apabila sifat individualistik pada seseorang cenderung menonjol.Bagaimana Egois Dikatakan Bisa Menjadi Suatu Masalah ?

Egois Dikatakan Bisa Menjadi Suatu Masalah


Setiap manusia, diciptakan untuk saling bahu-membahu, tolongmenolong satu sama lain. Tak pernah ditemukan di alam fana ini, manusia yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Karena itu, bekerjasama (team work) dalam Islam merupakan sunnatullah yang wajib dibangun agar tidak terjadi kesenjangan antara yang satu dengan lainnya.

Selain itu, team work yang terbangun dengan solid akan memudahkan untuk mewujudkan setiap agenda yang sudah terencana sebelumnya. Itulah sebabnya dalam sebuah team work sangat dihindari sifat ananiyah (egois), sebab sifat itu bisa menghancurkan semua rencana dan agenda-agenda besar yang sedang atau sudah dibangun. Bila dikaji lebih dalam, sikap ini adalah sikap hidup yang tercela, karena cenderung berbuat seenaknya saja sehingga dapat merusak tatanan pergaulan dalam sebuah team work atau masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, penyakit mental seperti ini dapat diketahui dari sikapnya yang selalu mementingkan dan mengutamakan kepentingan dirinya di atas segala-galanya, tanpa mengindahkan kepentingan orang lain. Dengan kata lain, yang penting “aku tampil dan terus maju”. Apakah demi kepentingan dirinya akan mengorbankan orang lain. Hal ini tidak akan menjadi pertimbangannya.

Adapun Bahaya Ananiyah, yaitu: Sifat Ananiyah akan melahirkan sifat egosentris, artinya mengutamakan kepentingan dirinya di atas kepentingan yang lain. Orang-orang yang terjangkiti penyakit ananiyah ini cenderung melihat orang lain dengan sebelah mata. Ia mengambil tindakan sesuai jalan dan alam pikirannya sendiri tanpa melihat orang lain yang mungkin dari sisi ilmu dan pengalaman jauh lebih banyak darinya. Hal itu terjadi karena orang-orang egois ini dikendalikan oleh nafsunya dalam setiap tindakan. Bahkan standar kebenaran-pun ditentukan oleh kepentingan dirinya. Nafsulah yang menjadi kendali dan mendominasi seluruh tindakannya. Padahal Allah SWT melarang hal tersebut.