Bagaimana Diagnosis Trigeminal Neuralgia?

image

Rasa nyeri dapat terasa serupa dengan tersengat setrum, kejang atau keram, atau rasa terbakar yang terus menerus dengan intensitas rasa sakit yang lebih rendah. Penderita dapat merasakan sakit pada satu titik di area wajah atau seperti menyebar ke seluruh wajah, namun sakit jarang dirasakan pada kedua sisi wajah. Bagaimana Diagnosis Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia adalah sebuah gangguan rasa sakit yang memengaruhi saraf trigeminal. Kondisi ini paling umum dialami oleh perempuan yang berusia 50 tahun ke atas dibandingkan pada pria dengan rentang usia yang sama. Saraf trigeminal adalah saraf yang mengantarkan sensasi dari wajah menuju otak, sekaligus mengontrol sebagian fungsi motorik wajah, seperti mengunyah dan menggigit.

Pada pemeriksaan guna memperoleh diagnosis trigeminal neuralgia, dokter akan mengajukan pertanyaan, seperti waktu muncul, lokasi, frekuensi, pemicu, jenis dan tingkat keparahan gejala yang muncul. Dokter akan menanyakan sejarah penyakit turunan dan tindakan medis yang pernah dilakukan pada area wajah sebelumnya, misalnya sejarah multiple sclerosis, operasi akibat cedera pada wajah atau kondisi gigi. Selanjutnya dokter dapat menyarankan pemeriksaan fisik atau tes penunjang lainnya untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Pemeriksaan fisik, terutama tes neurologis, akan dilakukan dengan memeriksa bagian wajah untuk menemukan sumber rasa sakit dan memastikan diagnosis pada kondisi tersebut. Melalui tes ini juga dokter dapat mengetahui bagian saraf trigeminal mana yang mengalami gangguan. Selanjutnya, serangkaian tes refleks mungkin dilakukan untuk menentukan penyebab terganggunya fungsi saraf trigeminal, apakah berasal dari tekanan atau kondisi lain.

Untuk mengetahui penyebab terganggunya saraf trigeminal neuralgia, sebuah tes pencitraan MRI dan penyuntikan zat pewarna buatan ke dalam pembuluh darah dapat direkomendasikan oleh dokter. Dengan demikian, dokter dapat memastikan apakah tumor atau multiple sclerosis yang menyebabkan kondisi ini.

Sumber : www.alodokter.com