Bagaimana cerita kehidupan Benyamin Tan sebagai Pelukis Tuna Daksa ?

Memiliki kekurangan fisik tidak membuat semua orang menjadi patah semangat. Salah satunya adalah Benyamin Tan pelukis tuna daksa, bagaimana ceritanya ?

Benyamin Tan
image

  • Pelukis mulut yang memiliki nama lengkap Benjamin Tan Boon Chuan. Benjamin Tan Boon Chuan, seorang pria berkewarganegaraan Singapura yang mengalami kelumpuhan tangan dan kaki saat ia berusia 2 tahun dan sejak saat itu ia duduk di kursi roda. Meski demikian, kekurangan itu tak membuat pria yang berulang tahun 27 Maret itu patah semangat. Justru kekurangan itu pula yang membuatnya makin yakin untuk menapaki hidup. Pria yang menetap di Jakarta sejak tahun 2000 adalah seorang Maestro lukisan mulut dan kaki yang telah bergabung dengan Asosiasi Pelukis Mulut dan Kaki Internasional. Walau cacat tangan dan kaki, namun lukisan dengan kuas yang digigitnya tidak kalah bagus dari karya pelukis yang lengkap anggota tubuhnya.
  • Benjamin, begitu ia biasa disapa, menyukai aliran naturalis. Tiap melukis, nuansa bunga selalu terlihat dari hasil goresannya. Hasilnya tak jauh berbeda dengan karya lain yang pelukisnya memiliki kondisi fisik lebih sempurna. Hasil Lukisannya ia kirim ke Asosiasi Pelukis Mulut dan Kaki International dan mendapatkan hasil dan lukisannya yang terjual.
  • Kini ia menetap di Jakarta. Dengan pernikahan sebelumnya dengan Supina, wanita asli jawa, ia memiliki dua anak berumur 12 dan 2 tahun. dan kini, ia ditemani istrinya Lia, wanita yang dinikahinya tahun 2007, yang dengan setia menemani hari-harinya. “jangan mudah putus asa, lihat saya, meskipun saya cacat, tapi saya tidak putus asa” ujar pria periang ini saat diwawancara salah satu stasiun televisi.