Bagaimana caranya mengontrol pengeluaran uang dalam akuntansi?

Pengeluaran adalah hal yang sangat wajar didalam dunia bisnis. Tidak ada bisnis yang tidak mengeluarkan uang. Permasalahannya adalah sangat sering terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak pada tempatnya.

Bagaimana caranya mengontrol pengeluaran uang dalam akuntansi?

Berikut adalah hal-hal yang harus anda lakukan dan perhatikan dalam mengelola pengeluaran uang perusahaan,

Pencatatan Pengeluaran

Kegiatan mencatat semua pengeluaran akan memberikan informasi tentang banyaknya yang dikeluarkan. Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk mengontrol pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Pencatatan pengeluaran juga membantu untuk mengetahui frekuensi pengeluaran untuk suatu pos tertentu, sehingga dapat membedakan pengeluaran mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan

Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan, dan Tahunan

Setiap perusahaan biasanya mempunyai pola pengeluaran yang mirip dari bulan ke bulan, termasuk dari tahun ke tahun. Setelah memiliki catatan pengeluaran, coba identifikasi apa saja yang menjadi pengeluaran rutin dan bagaimana frekuensinya.

Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pemetaan pengeluaran, apakah pengeluaran tersebut sifatnya rutin bulanan atau tahunan, hal tersebut akan berguna sebagai bahan dalam membuat perencanaan keuangan.

image
Gambar Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan dan Tahunan

Keterangan

  • Kolom No isi dengan nomor pengeluaran yang dicatat
  • Kolom Nama Pengeluaran isi dengan nama pengeluaran yang diidentifikasi
  • Kolom Jumlah Rata-Rata isi dengan rata-rata uang yang keluar untuk memenuhi jenis pengeluaran yang dicatat
  • Kolom Frekuensi isi dengan frekuensi pengeluaran apakah bulanan atau tahunan, isi dengan tanda check list (✓)

Menyusun Rencana Pengeluaran (Budgeting)

Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
    Dari segi bahasa, “butuh” adalah kata sifat yang menunjukkan bahwa sesuatu mau tidak mau harus dipenuhi, karena kalau tidak dipenuhi akan mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga menjadi prioritas. Sementara “ingin” menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan belum tentu dibutuhkan.

    Dengan kata lain, kebutuhan (need) adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus dipenuhi karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, sedangkan keinginan (want) adalah kebutuhan yang sudahdipengaruhiolehfaktorlingkungan, pendidikan, selera, dan faktor lainnya dan tidak harus dipenuhi

    Kebutuhan sesungguhnya bersifat relatif terbatas, sedangkan keinginan bersifat tidak terbatas. Dalam membuat perencanaan keuangan, seseorang harus cermat dalam memilah kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian anggaran, sehingga kebutuhan-kebutuhan mendasar dapat terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dibanding keinginan.

  2. Pilihlah Prioritas Pengeluaran Terlebih Dahulu
    Dalam menentukan prioritas pengeluaran, seseorang dapat membagi pos-pos pengeluaran kedalam tiga kelompok: Biaya Hidup, Cicilan Utang dan Premi Asuransi.

    • Biaya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan seseorang agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Contohnya membeli sembako, membayar telepon, listrik, air, biaya sekolah anak dan lain-lain.

    • Cicilan utang adalah semua pos pembayaran utang yang biasa dilakukan setiap bulan. Seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu kredit dan cicilan-cicilan lainnya. Menurut Aidil Akbar (2013), secara umum utang dapat dibagi menjadi utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan meningkat seiring dengan berjalannya waktu, sementara utang konsumtif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai aset yang dibeli dengan cara berutang dan menurun seiring dengan berjalannya waktu

    • Premi asuransi adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran asuransi seperti asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi kerugian (rumah dan kendaraan). Khusus untuk pos pengeluaran asuransi, biasanya tidak semua orang memiliki pos ini, premi asuransi biasanya hanya bagi mereka yang sudah memiliki pendapatan tertentu dan memahami pentingnya asuransi sebagai upaya prefentif dalam menanggung risiko di kemudian hari.

    Apabila semua pengeluaran ternyata masuk ke dalam tiga kelompok tersebut, maka harus disusun skala prioritas.

    • Prioritas pertama adalah cicilan utang, karena cicilan utang mempunyai akibat tersendiri berupa denda Selain itu saldo utang yang tidak dibayar tepat waktu akan terkena bunga.

    • Prioritas kedua adalah membayar pos-pos premi asuransi, karena jika terlambat membayar akan mengakibatkan proteksi yang dimiliki dari program asuransi hilang

    • Prioritas ketiga adalah membayar biaya hidup, karena biaya hidup tidak akan menimbulkan bahaya jika terlambat membayar, misal belanja bulanan.

3) Cara yang Baik dalam Mengeluarkan Uang untuk Setiap Pos Pengeluaran

Cara yang terbaik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat adalah mencari cara agar dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang sama.

Contohnya jika akan melakukan perjalanan Bandung-Surabaya dengan pesawat, maka akan dicari maskapai penerbangan yang menawarkan tarif paling rendah dibandingkan maskapai penerbangan yang lain

image

Keterangan

  • Kolom No isi dengan nomor pengeluaran yang dicatat
  • Kolom Nama Pengeluaran isi dengan nama pengeluaran yang diidentifikasi
  • Kolom Kategori Pengeluaran isi dengan pengelompokan nama pengeluaran yang dicatat, apakah termasuk kebutuhan atau keinginan, isi dengan tanda check list (✓)