Bagaimana Caranya melakukan Uji Kuesioner?

Kuesioner (questionnaire) adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

1 Like

Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik adalah validitas dan realibilitas kuesioner dinyatakan valid. tujuan pengujian validitas dan realibilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang disusun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.

1. Uji validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Jika misalkan alat ukur nya adalah meteran, maka validitas alat ini adalah sejauh mana alat ini mampu mengukur jarak suatu titik.

Begitu juga misalkan menyusun kuesioner kepuasan pelanggan, maka validitas kuesioner adalah sejauh mana kuesioner mampu mengukur kepuasan pelanggan. Terdapat beberapa jenis validitas:

  • Validitas konstruksi, suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan. Jadi misalkan akan mengukur konsep tentang kepuasan pelanggan, maka kuesioner tersebut dikatakan valid jika mampu menjelaskan dan mengukur kerangka konsep kepuasan pelanggan.
  • Validitas Isi, adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. Misalkan menggunakan beberapa sampel terhadap pelanggan produk X.
  • Validitas Prediktif, adalah kemampuan dari kuesioner dalam memprediksi perilaku dari konsep.

Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah dengan mengukur korelasi (hubungan) antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam melakukan pengujian validitas adalah:

  1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

    Jadi untuk menguji validitas suatu konsep, tahap awal yang harus dilakukan adalah menjabarkan konsep dalam suatu definisi operasional (berupa tabel angka-angka hasil kuesioner).

  2. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Tergantung dari sampel yang digunakan.

  3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

  4. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban dengan skor total dari butir jawaban.

2. Uji realibilitas.

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya adalah mengukur realibilitas dari alat tersebut.

Realibilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan.

Misalkan memiliki kuesioner yang mengukur kepuasan pelanggan, maka hasil tersebut akan sama jika digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan pada penelitian yang lain. Setelah di uji validitas, maka di uji realibilitas. Pengukuran realibilitas dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  1. Repeated measure atau pengukuran berulang. Pengukuran dilakukan dengan berulang pada waktu yang berbeda, dengan kuesioner atau pertanyaan yang sama. hasil pengukuran dilihat apakah konsisten dengan pengukuran sebelumnya.

  2. One shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran korelasi antarjawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metoe Croanbach Alpha, di mana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60.

1 Like