Bagaimana caranya agar mahasiswa mampu menjadi wisudawan yang lulus dengan predikat cumlaude?

Mahasiswa

Mahasiswa pasti selalu ingin lulus dengan predikat cumlaude, namun ada saja rintangan yang mengganggu cita-cita tersebut. Bagaimana solusi dari masalah tersebut menggunakan metode abstraksi dalam computational thinking?

Setiap mahasiswa pasti menginginkan untuk memiliki IP yang tinggi dan dapat lulus dengan predikat cumlaude. Dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan berpikir komputasi dan menggunakan metode abstraksi ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Yang pertama yaitu kita pisahkan dahulu kegiatan-kegiatan yang dapat membantu kita untuk menjadi wisudawan yang lulus dengan predikat cumlaude dengan kegiatan-kegiatan yang justru dapat menjatuhkan kita. Karena dalam mengabstraksi sebuah masalah kita harus membuang hal-hal yang tidak penting dan fokus terhadap apa yang penting untuk mencapai tujuan.

Kegiatan-kegiatan tersebut seperti belajar dengan tekun dan teraktur, membuat kelompok belajar, dan berkonsultasi pada dosen harus kita prioritaskan lalu kegiatan seperti nongkrong tidak jelas, tidak memperhatikan kelas, dan kuliah santai harus kita tinggalkan. Jangan lupa untuk menjaga hal-hal yang relevan dengan masalah tersebut seperti untuk selalu mengingat orangtua yang telah berjuang agar kita bisa menjadi yang terbaik.

Lalu setelah itu kita membuat target-target yang harus kita capai dahulu sebelum mencapai tujuan dan membuat langkah-langkah untuk mencapai target-target tersebut. Target-target tersebut dapat berupa harus mengikuti seluruh kelas, setiap tugas dan ujian mendapat nilai minimal B+, dan mendapat IP minimal 3,5. Selalu ingat untuk berfokus pada apa yang kita inginkan dan abaikan apa pun yang tidak berhubungan dengan tujuan kita. Dengan begitu kita akan mampu menjadi wisudawan yang lulus dengan predikat cumlaude.

Sebagai seorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi, mahasiswa membutuhkan target yang pas untuk meraih kelulusan tepat pada waktunya. Keberhasilan seorang mahasiswa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan adalah dambaan setiap orang. Dalam hal ini, kita dapat menyelesaikan masalah dengan metode abstraksi.

Pertama tentukan lebih dahulu apakah tujuan seorang mahasiswa mengambil kuliah pada jurusan tertentu. Ini penting karena jika tidak mempunyai tujuan maka keseriusan dalam menjalani kuliah tidak akan terjadi. Setelah mengetahui tujuan berkuliah, lalu mahasiswa dapat membuat daftar target yang akan dicapai kedepannnya, misal akan menempuh perkuliahan selama kurang lebih 4 tahun untuk jenjang Strata Satu (S1), dan lulus dengan mendapat gelar kehormatan.

Selanjutnya, buatlah daftar kegiatan yang akan kita prioritaskan. Misalkan dalam pengambilan keputusan ketika kita akan melakukan suatu kegiatan, apakah itu penting bagi masalah perkuliahan atau tidak, apakah kegiatan yang kita lakukan dapat menambah pengetahuan sehingga dalam finish-nya dapat meningkatkan nilai secara signifikan. Seperti membuat jadwal belajar dengan teratur per mata kuliah, memilah-milah mana mata kuliah yang terlebih dahulu diprioritaskan (mata kuliah wajib) dengan yang tidak. Karena secara tidak langsung akan menjadi titik ukur dalam memfokuskan materi yang akan dipelajari dalam perkuliahan.

Lalu, perhatikan manajemen waktu dengan baik. Menggunakan waktu tidak pada tepatnya akan menghalangi jalan seorang mahasiswa dalam meraih hasil maksimal dalam perkuliahannya. Misalkan, terlalu sering keluyuran, malas kuliah, hingga berdiam diri di dalam kosan. Pergunakan waktu sebaik mungkin, seakan-akan bahwa tidak ada waktu senggang dalam mengerjakan tugas kuliah, atau untuk mengejar materi. Akan lebih baik jika mahasiswa telah mempersiapkan materi yang akan dipelajari dalam kelas perkuliahan terlebih dahulu sebelum dosen memulai kelas.

Setelah usaha-usaha di atas, perhatikan pencapaian agar selalu konsisten. Artinya perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya dapat dijalankan semestinya, dengan tidak menyimpang dari apa yang sudah dipikirkan sebelumnya. Selalu fokus dengan tujuan akhir dan hindari hal-hal yang dapat merusak tujuan, sehingga seorang mahasiswa akan mampu lulus dengan predikat cumlaude.