Bagaimana cara tubuh menyesuaikan suhu?

Suhu tubuh manusia

Suhu tubuh manusia sebaiknya dijaga konstan dalam rentang antara 37-38 derajat celsius. Pada rentang suhu tersebut, tubuh dapat bekerja secara normal. Sementara di luar rentang suhu tersebut, kerja tubuh dapat mengalami gangguan. Jadi bagaimana cara tubuh menjaga suhu, sementara suhu lingkungan berubah-ubah?

Setiap orang punya sensor panas pada kulitnya. Sebagian punya lebih banyak sensor di telinga yang bisa mengukur tingkat kedinginan. Sementara yang lainnya punya sensor lebih banyak di bagian tubuh lain. Sensor tersebut hanya mendeteksi satu varian temperatur, yakni jika suhu terlalu dingin. Sensor tidak bereaksi jika suhu terlalu panas. Suhu tubuh manusia rata-rata, selalu hampir sama. Tidak ada pengaruhnya jika mereka tinggal di gurun pasir atau kutub utara.

Ketika suhu lingkungan tinggi, panas dari lingkungan akan menaikkan suhu tubuh. Jika suhu tubuh sudah naik melewati batas normal, otak memerintahkan pembuluh darah dan pori-pori kulit untuk melebar. Pelebaran ini menyebabkan penguapan air dari tubuh dalam bentuk keringat, sehingga suhu tubuh kembali normal. Ketika berada dalam lingkungan yang dingin, suhu tubuh harus dinaikkan agar tetap dalam rentang normal. Otak memerintahkan otot untuk bergerak agar dihasilkan panas. Kondisi inilah yang membuat kita ‘menggigil’ pada saat kedinginan.

Ketika kita demam, terjadi perubahan pada kontrol otak. Gangguan ini mungkin berguna untuk menghancurkan penyakit yang masuk dalam tubuh kita. Namun, gangguan ini juga mungkin disebabkan oleh penyakit tersebut. Dalam kondisi ini, suhu tubuh bisa melebihi 38 derajat C . Kondisi ini bisa jadi berbahaya, sehingga harus secepatnya ditanggulangi, misalnya dengan cara dikompres. Ketika berada dalam lingkungan yang sangat dingin, suhu tubuh bisa turun drastis sampai-sampai tidak bisa ditanggulangi dengan cara ‘menggigil’. Kondisi ini berbahaya karena bisa mengakibatkan penyakit yang disebut hipotermia.

Sumber : Reaksi Manusia Terhadap Suhu Dingin – DW – 22.02.2013