Bagaimana cara terbaik untuk mengatasi Sariawan ?

Sariawan

Sariawan, walaupun sering dianggap remeh, tetapi sangat mengganggu aktifitas kita karena rasa sakit yang diakibatkannya. Bagaimana cara terbaik untuk mengatasi Sariawan ?

Bagi sebagian orang sariawan akan sembuh dalam 10-14 hari. Di masa ini tubuh akan meregenerasi luka sariawan hingga sembuh total. Pada masa penyembuhan biasanya seseorang masih merasakan tidak nyaman pada bagian yang terkena sariawan. Anda dapat menggunakan cairan penyembuh sariawan berikut ini untuk mengatasinya :

  • Kortikosteroid
    Cairan yang bisa digunakan untuk membantu penyembuhan dan meredakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh sariawan adalah obat sariawan yang mengandung kortikosteroid. Zat ini akan meredakan radang yang terjadi, sehingga proses regenerasi dapat berjalan lebih cepat.

  • Chlorhexidine glukonat
    Sebagai pilihan, Anda juga dapat menggunakan cairan yang mengandung Chlorhexidine gluconate. Zat ini biasanya ditemukan dalam bentuk obat kumur. Chlorhexidine gluconate mampu mengeliminasi bakteri, jamur dan virus, sehingga proses regenerasi dan penyembuhan sariawan tidak terganggu.

  • Borax glycerin
    Penggunaan cairan antiseptik atau disinfektan juga baik digunakan pada proses penyembuhan sariawan. Borax glycerin memiliki fungsi mengeliminasi bakteri. Pada saat diberikan pada bagian yang terluka, cairan ini akan membantu proses penyembuhan sariawan.

  • Crystal violet
    Ada juga cairan berwarna biru keunguan (violet). Cairan yang mengandung kristal violet ini tidak boleh ditelan dan efektif melawan jamur serta bakteri. Crystal violet ini biasanya digunakan ketika indikasi sariawan terjadi karena faktor jamur pada mulut.

Kini Anda telah mengetahui cairan obat sariawan seperti apa yang sebaiknya digunakan untuk mengatasi sariawan yang tengah Anda derita. Ketika luka pada mulut tidak kunjung sembuh dalam waktu lebih dari 1 bulan, berkonsultasilah dengan dokter gigi untuk memastikan kondisi kesehatan gigi dan mulut Anda.

Tindakan pencegahan timbulnya sariawan atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) dapat dilakukan diantaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut, menghindari stres serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Menjaga kebersihan rongga mulut dapat juga dilakukan dengan berkumur-kumur menggunakan air garam hangat atau obat kumur. SAR juga dapat dicegah dengan mengutamakan konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah yang mengandung vitamin C, B12, dan mengandung zat besi.

Karena penyebab Sariawan sulit diketahui maka pengobatannya hanya untuk
mengobati keluhannya saja.

Perawatan merupakan tindakan simtomatik dengan tujuan untuk mengurangi gejala, mengurangi jumlah dan ukuran ulkus, serta meningkatkan periode bebas penyakit. Bagi pasien yang mengalami stomatitis aftosa rekuren mayor, perawatan diberikan dengan pemberian obat untuk penyembuhan ulser dan diinstruksikan cara pencegahan. Bagi pasien yang mengalami SAR akibat trauma pengobatan tidak diindikasikan.

Pasien yang menderita SAR dengan kesakitan yang sedang atau parah, dapat diberikan obat kumur yang mengandung benzokain dan lidokain yang kental untuk menghilangkan rasa sakit jangka pendek yang berlangsung sekitar 10-15 menit. Untuk menghilangkan rasa sakit yang berlangsung sehingga enam jam, dapat diberikan zilactin secara topikal. Zilactin dapat lengket pada ulser dan membentuk membran impermeabel yang melindungi ulser dari trauma dan iritasi lanjut. Dapat juga diberikan ziladent yang juga mengandung benzokain untuk topikal analgesia. Selain itu, dapat juga menggunakan larutan betadyne secara topikal dengan efek yang sama.

Dyclone digunakan sebagai obat kumur tetapi hanya sebelum makan dan sebelum tidur. Aphthasol merupakan pasta oral amlexanox yang mirip dengan zilactin yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dengan membentuk lapisan pelindung pada ulser.

Untuk mempercepat penyembuhan ulser, digunakan glukokortikoid, baik secara oral atau topikal. Topikal betametason yang mengandung sirup dan fluocinonide ointment dapat digunakan pada kasus SAR yang ringan. Pemberian prednison secara oral (sampai 15 mg / hari) pada ksaus SAR yang lebih parah. Hasil terapeutik dalam dilihat dalam satu minggu.

Thalidomide adalah obat hipnotis yang mengandung imunosupresif dan antiinflamasi. Obat ini telah digunakan dalam pengobatan stomatitis aftosa rekuren mayor, sindrom Behcet, serta eritema nodosum. Namun, resiko pada teratogenesis telah membatasi penggunaannya.

Klorheksidin adalah obat kumur antibakteri yang mempercepatkan penyembuhan ulser dan mengurangi keparahan lesi SAR. Selain itu, tetrasiklin diberikan sesuai dengan efek anti streptokokus, tetrasiklin 250mg dalam 10 cc sirup direkomendasikan sebagai obat kumur, satu kali sehari selama dua minggu.

Levamisol telah dianjurkan sebagai perawatan yang mungkin untuk SAR, namun oleh karena efek samping immunostimulatornya, pemakaian obat ini kurang diindikasikan.

Pemberian obat-obatan tertentu yang tidak diperbolehkan hanya dapat merusak jaringan normal disekeliling ulser dan bila pemakaiannya berlebihan maka akan mematikan jaringan dan dapat memperluas ulser.