Bagaimana cara setan mempengaruhi pikiran manusia?

Setan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia. Bagaimana cara setan mempengaruhi pikiran manusia?

Setan merupakan sebuah maujud dan eksisten yang berasal dari golongan jin. Dengan demikian, ia dapat menampakkan dirinya pada pelbagai bentuk, baik pada hewan atau pun pada manusia.

Setan (jin) dapat muncul pada saat nasib manusia dalam keadaan kritis, diaman setan menampakkan dirinya dalam bentuk manusia yang secara lahir shaleh dan menyebabkan terkecohnya manusia.

Selai itu, setan masuk kedalam diri manusia melalui jendela bernama nafs ammarah, dimana setan sisipkan segala keinginannya pada jiwa manusia. Nafs ammarah adalah sisi hewani nafs manusia yang apabila ia menanjak dan menyempurna maka ia akan berubah menjadi nafs muthmainnah atau ruh transendental.

Setan merupakan “bagian dari sebab” (juz al-illah) atau “sebab persiapan” (preparing cause, illah al-mu’iddah) dalam memperdaya dan menipu manusia. Tetapi setan bukanlah “sebab akhir” (illah tammah).

Beberapa cara yang biasa dilakukan setan dalam mempengaruhi pemikiran manusia, antara lain:

  • Memperindah berbagai perbuatan buruk: Setan akakn membuat sebuah keburukan menjadi hal yang sangat indah, diaman ia menghilangkan bentuk keburukan pada perbuatan zhalim dan perbuatan dosa serta menimalisir halangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan haram tersebut sehingga manusia dapat dengan mudah terjerat dalam perbuatan dosa.

    Salah satu yang biasa terjadi adalah kita sering membuat dan mencari-cari alasan pembenaran dan justifikasi ketika kita melakukan perbuatan dosa.

  • Janji-janji palsu: Setan akan memberikan janji-janji palsu dan harapan-harapan yang tinggi, sehingga membuat manusia lupa untuk mengingat hari kiamat, kematian dan Allah. Setan menjebak orang ini untuk berperang dengan hawa nafsunya dimana untuk sampai pada harapan dan janji tersebut, manusia rela untuk melakukan perbagai dosa besar.

  • Menebarkan rasa takut dan gentar: Setan menggoda manusia dengan menciptakan rasa takut terhadap masa depan pada diri manusia. Setan mengajak manusia untuk menumpuk kekayaan, lari dari medan jihad, hanyut bersama para tiran dan sebagainya dan mengkondisikan manusia untuk melakukan perbagai perbuatan buruk dan dosa yang bersumber dari ketakutan terhadap masa depan.