Bagaimana Cara Seorang Manager Produk dalam Mengambil keputusan ?

Seorang product manager harus mampu menerjemahkan the right product, menjadi translator visi perusahaan ke dalam product yang dibuat. Seorang product manager juga harus mampu membuat relevant product yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh user. Deliver juga menjadi kata yang penting karena product manager harus piawai dalam berkoordinasi dengan para stakeholders dan memberikan fitur yang bermanfaat untuk user dengan segala keterbatasan yang ada baik dari sisi resources maupun waktu.

Lalu bagaimana cara seorang produk manajer dalam pengambilan keputusan ?

Dalam mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.

Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan keputusan yaitu:

  1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
  2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
  3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
  4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu:

  1. Proses
    Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.

  2. Kapasitas
    Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas kadang-kadang diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu (shift) atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.

  3. Persediaan
    Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.

  4. Tenaga kerja
    Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak mungkin berlangsung tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk, baik berupa barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyelian atau supervisi.

  5. Mutu / kualitas.
    Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung jawab produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.