Bagaimana Cara Penggambaran Tokoh Yang Baik?

Tokoh cerita

Tokoh cerita (character), adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Bagaimana cara Penggambaran Tokoh yang baik ?

Persoalan mengenai bagaimana pengarang melukiskan tokoh merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas sebuah karya sastra. Banyak metode yang digunakan pengarang dalam melukiskan tokoh. Ada yang membedakan cara-cara pelukisan tokoh menjadi cara analitik dan dramatik, ada yang membedakannya menjadi metode langsung dan tak langsung, dan masih banyak lagi.

Perbedaan istilah dalam pelukisan tokoh sebenarnya tidak menimbulkan masalah karena sesungguhnya memiliki esensi yang tidak jauh berbeda. Menuruu sayuti(2000), terdapat metode-metode pelukisan tokoh, antara lain :

  1. Metode diskursif, metode ini sering disejajarkan dengan istilah telling (uraian). Pengarang yang memilih metode ini hanya menceritakan kepada para pembaca tentang karakter tokohnya. Dengan metode ini pengarang menyebutkan secara langsung masing-masing kualitas tokoh-tokohnya;

  2. Metode dramatis, disebut metode dramatis karena tokoh-tokoh dinyatakan seperti dalam drama. Pengarang membiarkan tokoh-tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri melalui kata- kata, tindakan-tindakan, atau perbuatan mereka sendiri. Dengan demikian metode langsung dan metode showing ‘ragaan’ sudah tercakup dalam metode dramatis.

    Pemakaian metode dramatis untuk menggambarkan watak tokoh dapat dilakukan dengan baik melalui 10 (sepuluh) teknik berikut ; Teknik naming disebut juga pemberian nama tertentu, teknik cakapan, teknik penggambaran tokoh atau apa yang melintas dalam pikirannya, teknik stream of consciousness ''arus kesadaran", teknik pelukisan perasaan tokoh, teknik perbuatan tokoh, teknik sikap tokoh, teknik pandangan seorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu, teknik pelukisan tokoh, teknik pelukisan latar;

  3. Metode kontekstual hampir sama dengan teknik pelukisan latar. Dikatakan demikian karena yang dimaksud dengan kontekstual ialah cara menyatakan karakter tokoh melalui konteks verbal yang mengelilinginya;

  4. Metode campuran, pada sebuah roman kita akan menemukan beberapa metode untuk melukiskan para tokohnya. Sebuah teknik akan menjadi lebih efektif apabila dikombinasikan dengan teknik-teknik yang lain. Efektivitas di sini hendaknya dilihat dari segi ketepatannya dalam rangka keseluruhan cerita.

Menurut Marquaβ (1997), cara penggambaran tokoh didapatkan dari penentuan pembentukan seorang tokoh oleh tiga hal, yaitu

  1. Charakterisierung (karakterisasi) : langsung atau tidak langsung;
  2. Konstellation : bagaimana hubungan seorang tokoh dengan tokoh lainnya;
  3. Konzeption : dengan cara bagaimana pengarang menceritakan mereka atau lebih tepatnya dikatakan bagaimana pengarang merancang tokoh-tokohnya).