Bagaimana cara pengendalian inflasi?

inflation

inflasi tentunya suatu masalah, lalu bagaimana cara pengendalian inflasi ?

Inflasi adalah gejala umum yang terjadi di berbagai belahan dunia dan
terjadi baik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Inflasi juga
bukan masalah baru. Inflasi bahkan sudah dikenal sejak jaman Romawi.
Banyak negara yang dapat dengan baik mengendalikan laju inflasi dengan
baik. Akan tetapi juga tidak sedikit negara yang meskipun sudah berusaha
keras, tetap mengalami laju inflasi yang tinggi, bahkan mengalami hiperinflasi.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, inflasi dapat berdampak
negatif terhadap perekonomian. Mengingat dampak negatif yang
ditimbulkan, maka setiap negara berusaha untuk dapat mengendalikan laju
inflasi pada suatu tingkat yang rendah dan stabil. Yang menjadi pertanyaan
adalah pada tingkat berapakah suatu inflasi dianggap sebagai inflasi yang
rendah, sedang, atau tinggi. Sayangnya, tidak terdapat konsensus di antara
para ekonom dan pengambil kebijakan ekonomi mengenai berapa inflasi
yang dapat dianggap rendah. Tinggi atau rendahnya laju inflasi bersifat sangat
relatif dan berbeda-beda dari satu negara dengan negara yang lain, bahkan
dalam suatu perekonomian sering terjadi perbedaan persepsi tentang inflasi
yang dapat ditoleransi. Di negara-negara maju, tingkat inflasi yang rendah
dan dianggap wajar pada umumnya berkisar antara 2 sampai 3%. Di
Indonesia angka inflasi single digit, yang artinya kurang dari 10% masih
dianggap wajar. Di Indonesia sampai dengan tahun 1990-an sering dikatakan
bahwa inflasi single digit dianggap sebagai ∆batas psikologis∆, artinya, inflasi
apabila melampaui single digit baru dianggap berbahaya. Dengan kata lain,
inflasi sampai 9% masih dianggap wajar. Dornbusch dan Fischer (1993)12 ,
misalnya, mengklasifikasikan laju inflasi menjadi laju inflasi yang moderat
(sedang), tinggi, sangat tinggi (ekstrem) dan hiperinflasi.

Pengendalian inflasi secara umum oleh pemerintah terbagi melalui kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan non moneter. Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa
kebijakan sebagai berikut :

  1. Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan
    pembatasan kredit.

  2. Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil langkah :

    • menekan pengeluaran pemerintah.
    • menaikkan pajak.
    • mengadakan pinjaman pemerintah.
  3. Kebijakan non Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal. kebijakan non moneter yang dilakukan pemerintah antara lain : mengendalikan harga, menaikkan hasil produksi, dan kebijakan upah.

Menurut Sadono Sukirno (2011 ) beberapa kebijakan mengatasi inflasi adalah sebagai berikut :

  1. Kebijakan fiskal yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.

  2. Kebijakan moneter yaitu dengan menaikkan suku bunga dan membatasi kredit.

  3. Dasar segi penawaran, yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.