Bagaimana cara pencegahan malnutrisi?

Malnutrisi gizi kurang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada balita diindikasikan dengan berat badan dan tinggi badan yang berada pada kisaran bawah dari kondisi normal dan gangguan perkembangan psikomotor, gangguan kecerdasan, serta gangguan mental. Bagaimana ya ka cara mengatasi hal tersebut bagi balita?

1 Like

Kekurangan zat gizi pada balita dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, pendidikan dan pengetahuan, ketahanan pangan, dan sebagainya. Keadaan ekonomi keluarga yang tergolong lemah mengakibatkan rendahnya kemampuan untuk menyediakan makanan yang bernutrisi. Jika dalam jangka waktu yang panjang maka akan terjadi malnutrisi kronis dan berakhir menjadi stunting. Pendidikan dan pengetahuan orang tua atau pengasuh berpengaruh penting pada kemampuan untuk mencukupi segala kebutuhan balita sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal jika pendidikan atau pengetahuan yanng rendah akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan balita. Ketahanan pangan secara tidak langsung dapat mendorong terjadinya malnutrisi. Semakin bagus keadaan ketahanan pangan suatu negara maka semakin rendah penderita malnutrisi.

Stunting umumnya sejalan dengan konsekuensi-konsekuensi lain dampak dari malnutrisi contohnya penurunan kecerdasan dan gangguan mental. Dengan demikian, usia kurang dari dua tahun adalah periode sangat berharga atau golden period. United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) adalah organisasi dunia yang bekerja menanggulangi permasalahan pada anak yang sudah mencanangkan program The first 1,000 days ( 1000 hari pertama) yang diawali sejak ibu mengandung hingga anak berusia dua tahun. Kondisi pada masa ini disebut juga sebagai window of opportunity yaitu masa yang paling baik dalam menghindari malnutrisi dan konsekuensinya.

Pencegahan dan penanggulangan malnutrisi pada balita perlu dilakukan sejak janin masih berada dalam kandungan dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pencegahan dapat diawali dengan menjaga pola asupan ibu hamil agar tetap terpenuhi sejak awal kehamilan. Kemudian setelah janin dilahirkan, pencegahan malnutrisi dilakukan dengan cara pemberian ASI eksklusif yaitu hanya memberikan ASI selama 6 bulan berturut-turut. Apabila hal ini tidak memungkinkan karena alasan tertentu maka dapat diubah atau ditambah dengan susu formula. Namun diusahakan supaya tetap memberikan ASI eksklusif. Setelah usia bayi mencapai 6 bulan, bayi perlu segera diberikan makanan pendamping ASI secara berkala, disesuaikan dengan umur bayi. Pemberian ASI tetap diteruskan hingga usia dua tahun.

Imunisasi perlu diberikan secara rutin sejak usia 0 bulan. Selain imunisasi, bayi juga perlu memperoleh suplementasi vitamin A. Pemantauan kesehatan balita secara rutin ke posyandu juga perlu dilakukan agar dapat mendeteksi apakah ada gangguan kesehatan atau gangguan gizi. Program seribu hari pertama kehidupan yang sudah dicanangkan oleh UNICEF mengatakan bahwa pada periode usia ini anak harus memperoleh ASI, makanan pendamping ASI yang mengandung banyak zat gizi dan suplementasi mikronutrien. Suplementasi mikronutrien yang penting bagi balita yaitu vitamin A, zat besi, zink, dan iodium sebab berperan penting dalam pertumbuhan dan imunitas.

Daftar Pustaka
Candra, A. 2017. Suplementasi Mikronutrien dan Penanggulangan Malnutrisi pada Anak Usia di Bawah Lima Tahun (Balita). JNH. Universitas Diponegoro. Semarang.

2 Likes