Bagaimana cara pencegahan atau penanggulangan penyakit pada ikan bawal ?

Ikan bawal

Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat mengganggu suatu fungsi atau struktur dan alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya), dan adanya jasad patogen (jasad penyakit). Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan dan jasad/organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan dirinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.

Bagaimana cara pencegahan atau penanggulangan penyakit pada ikan bawal ?

Mencegah lebih baik daripada mengobati’. Selain tidak bisa menjamin penyembuhan 100%, pengobatan juga membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup besar. Ada beberapa teknik pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu secara mekanik, kimia, maupun biologis. Tindakan pencegahan secara mekanik adalah upaya mencegah serangan penyakit dengan bantuan peralatan mekanik.

Pencegahan secara kimiawi adalah usaha pencegahan terhadap serangan penyakit dengan memanfaatkan berbagai senyawa kimia. Sedangkan pencegahan secara biologis adalah usaha pencegahan terhadap serangan penyakit dengan menggunakan prinsip-prinsip biologis atau organisme lain.

Agar hasilnya memuaskan, pemilihan teknik pencegahan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Beberapa teknik pencegahan hama dan penyakit ikan antara lain adalah sebagai berikut.

Pembersihan Kolam

Pembersihan (dekontaminasi) kolam dimaksudkan untuk membersihkan organisme parasit, virus, jamur dan bakteri serta hama yang terdapat di dalamnya. Dekontaminasi dilakukan dengan pengeringan/penjemuran terpal plastik atau dengan menggunakan bahan kimia telah umum diterapkan. Bahan kimia yang sering digunakan adalah kalium permanganat (PK) dan metilin biru (methylene blue).

Pembersihan Peralatan

Pembudi daya menggunakan berbagai peralatan pembersihan sebagai alat bantu, seperti seser, baskom, ember, kantong plastik dan lain-lain. Peralatan ini sering digunakan oleh organisme lain sebagai media untuk menimbulkan penyakit. Untuk mencegah timbulnya serangan penyakit, semua peralatan yang akan atau telah digunakan segera dibersihkan agar kotoran dan organisme penyebab penyakit yang menempel pada alat tersebut dapat dihilangkan. Caranya adalah dengan dengan mencelupkannya ke dalam larutan PK dosis rendah, sekitar 3—20 ppm selama 30 menit. Pembersihan alat juga dapat dilakukan dengan menggunakan klorin.

Pembersihan Ikan Peliharaan

Pembersihan ikan bisa dilakukan dengan sistem karantina. Caranya adalah dengan memelihara ikan-ikan tersebut dalam wadah khusus selama waktu tertentu. Dengan cara ini dapat diketahui apakah ikan tersebut “bersih” atau mengandung jenis organisme tertentu yang mampu menyebabkan penyakit, sehingga langkah pengamanan dapat segera diambil.

Cara lain adalah dengan membersihkan benih sebelum ditebar ke kolam. Benih yang telah diperoleh terlebih dahulu disucihamakan sebelum ditebar ke dalam kolam terpal dengan menggunakan larutan kalium permanganat (PK) sebanyak 4 mg/liter air selama 30 menit atau bisa juga direndam dalam air garam dapur sebanyak 10 g/liter air selama 15—30 menit.

Meningkatkan Kekebalan Ikan

Teknik lain untuk mencegah serangan penyakit pada ikan adalah meningkatkan kekebalan (imunitas) ikan. Salah satu caranya adalah melakukan imunisasi, yaitu penyuntikan antibodi ke tubuh ikan untuk mendapatkan kekebalan (imun) terhadap infeksi penyakit. Peningkatan kekebalan tubuh ikan juga dapat dilakukan dengan vaksinasi, yaitu menyuntikkan vaksin tertentu ke tubuh ikan. Selain penyuntikan, pemberian vaksin juga dapat dilakukan dengan teknik perendaman, pencelupan, penyemprotan, atau melalui pakan.

Vaksin adalah suatu antigen yang digunakan untuk memvaksinasi ikan,yang terbuat dan organisme penyakit yang telah dilemahkan dengan menggunakan senyawa kimia tertentu. Jenis vaksin yang dapat digunakan misalnya Septicaemia haemorrhagica, yang memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit bercak merah yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Caranya, benih ikan direndam dalam larutan vaksin selama 30 menit dengan dosis 1 ml vaksin dicampur dalam 10 liter air untuk 150 ekor benih. Vaksinasi ini mampu memberikan kekebalan ikan selama 4 bulan dengan masa inkubasi 15 hari.

Kekebalan ikan juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan vitamin C dosis 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari. Bisa juga menggunakan probiotik sebagai imunostimulan misalnya lipo polisakanida 10 mg/l untuk mempertahankan stamina ikan. Pada musim kemarau, petani ikan di Jawa Tengah dan Yogyakarta menggunakan probiotik dan molases seminggu sekali untuk meningkatkan kekebalan ikan. Probiotik dan molases diencerkan, kemudian disemprotkan ke pakan sebelum diberikan kepada ikan budi daya.

https://www.banyudadi.com/penanggulangan-penyakit-ikan-bawal/