Bagaimana cara Muhammad Alfatih Timur mampu mempertahankan produk Kitabisa.com sehingga mampu mencapai donasi lebih dari Rp 61 Milyar?

Cara pendiri Kitabisa.com mempertahankan produknya sehingga dapat menarik perhatian masayarakat agar mau berdonasi :

1 Like

Sebagai salah satu entrepreneur digital sukses di Indonesia, pendiri sekaligus CEO situs crowdfunding Kitabisa.com Alfatih Timur, tentu memiliki segudang kisah inspiratif yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bagian tersulit dari dibangunnya kitabisa.com adalah membangun kepercayaan. Masyarakat tidak mudah begitu saja percaya terhadap sesuatu yang asing mereka dengar, apalagi sebagai wadah untuk berdonasi. Hal itu tidak mengendurkan niatnya untuk terus membangun kepercayaan kepada masyarakat. Jika start-up miliknya merupakan wadah terpercaya untuk beramal kepada sesama. Itu dibuktikan dengan dibentuknya badan hukum dan mendirikan PT yang diberi nama PT Kita Bisa Indonesia.

Satu hal yang selalu dipercaya oleh Timmy adalah, Indonesia merupakan tempat dimana banyak sekali pribadi yang masih peduli dengan orang lain. Ia menyebut dengan kata “orang baik” untuk merepresentasikan siapa saja yang berani mengambil langkah nyata untuk membantu sesama. “Tagline kami adalah ingin menghubungkan orang baik karena kami yakin banyak sekali orang baik yang ada di Indonesia. Nah, kami mengumpulkan mereka supaya bisa muncul banyak proyek-proyek kebaikan yang menakjubkan,” jelasnya.

Pada 2015 menjadi titik balik dari kesuksesan Timi membangun kitabisa.com. Saat itu, kitabisa.com berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 7,2 miliar. Melonjak drastis dari 2014 yang hanya mendapat Rp 892 juta. Setelah itu, kitabisa.com benar-benar menjadi rujukan untuk beramal atau membantu sesama. Buktinya, donasi yang terkumpul pada 2016 menembus Rp 61 miliar. Tahun ini, donasi yang terkumpul hingga Oktober mencapai Rp 162,8 miliar. Salah satu kampanye efektif dari kitabisa.com adalah, banyak masyarakat yang butuh biaya medis untuk keluarga maupun kerabatnya. Berawal dari itu, banyak yang akhirnya membuat kampanye di kitabisa.com dan menyebarkannya melalui media sosial. Timmy juga membawa misi khusus untuk melakukan perubahan sosial dengan dampak besar secara online. Salah satu hal yang ingin ditumbuhkan adalah sikap gotong royong yang memang sudah sejak lama menjadi ruh dari masyarakat Indonesia. Hal ini terinspirasi kian kuat saat dirinya termotivasi oleh kata-kata Bapak Proklamator Indonesia, Moh. Hatta–Jiwa masyarakat desa Indonesia adalah jiwa gotong-royong. Jiwa gotong-royong itu coba disesuaikan dengan kemajuan zaman. Kitabisa.com telah memiliki perjalanan yang cukup panjang dalam upaya sosial. Situs ini tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan donasi namun juga mampu memfasilitasi profil kreatif yang ingin mewujudkan ide positif.
Timmy menyebut bahwa, ada beberapa kategori yang bisa dipilih oleh pengguna ketika akan melakukan penggalangan dana melalui Kitabisa.com. Ini pulalah yang menjadi kelebihan dari Kitabisa.com, karena mampu mengakomodir berbagai kepentingan sosial yang banyak ditemui di masyarakat.

Timi tidak megambil pengenaan biaya administrasi yang berlaku bagi pengumpulan donasi untuk bencana alam. Duit itu lantas digunakan untuk bayar kantor, operasional dan sebagainya. “Perlu ada sustainability yang kita dapat dari biaya administrasi sebesar lima persen dari penggalangan dana. Itu biasa dilakukan di luar negeri juga. Kecuali bencana alam, itu nol persen,” imbuhnya.Seiring berjalannya waktu, kitabisa.com semakin dipercaya masyarakat bahkan publik figur sebagai wadah donasi untuk mereka yang membutuhkan.