Bagaimana cara meningkatkan investasi?

Ilustrasi-Investasi.jpg2_

Salah satu tolak ukur kemakmuran dari suatu bangsa adalah dengan melihat seberapa banyak jumlah masyarakat yang telah berinvestasi di Negara tersebut. Semakin banyak masyarakat yang berinvestasi, tentunya akan mendorong negara bersangkutan menjadi semakin makmur, seperti yang diungkapkan oleh begawan ekonomi Adam Smith (1776). Kemakmuran suatu bangsa merupakan akumulasi dari berbagai investasi yang telah dilakukan di berbagai sektor produktif, sehingga dapat membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan mendorong produksi yang lebih besar. Investasi besar-besaran di berbagai sektor ekonomi merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara ke tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam kegiatan investasi bukan hanya melibatkan pemerintah maupun korporasi-korporasi besar saja, melainkan juga perlu melibatkan masyarakat luas. Keterlibatan masyarakat luas dalam berinvestasi memiliki peran yang sangat penting bukan hanya bagi perekonomian negara, melainkan juga untuk menumbuhkembangkan kekayaaan orang tersebut. Namun, ternyata minat masyarakat kita untuk berinvestasi di sektor keuangan masih jauh dari harapan. Berdasarkan data, investor perorangan kita yang sudah berinvestasi di pasar mo dal baru 3,2 juta orang saja atau hanya sekitar 1,1% saja dari seluruh jumlah penduduk. Angka ini sangat kecil bila kita bandingkan dengan Malaysia yang memiliki jumlah investor perorangan hampir 2,5 juta orang atau sekitar 7,8% dari jumlah pen duduk, sedangkan Thailand 5,54 juta investor atau 8% dari jumlah penduduk. Pasar modal sering dipakai sebagai indikator untuk berinvestasi karena pasar modal merupakan tempat berbagai instrumen keuangan jangka panjang diperdagangkan, seperti saham, reksa dana dan obligasi. Di sinilah para pengusaha mencari dana guna membiayai kegiatan usahanya dengan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan membeli saham-saham perusahaan mereka.

Menurut youdicts, bagaimana cara untuk meningkatkan investasi di Indonesia khususnya di tengah pandemi saat ini ?

Summary

investor.id

1 Like

Bagaimana kita berinvestasi dalam portofolio, akan berdampak langsung pada biaya investasi dan hasil investasi yang masuk ke kantong. Dua metode utama berinvestasi adalah dengan cara manajemen aktif atau manajemen pasif. Manajemen aktif mempunyai biaya yang lebih tinggi ketimbang manajemen pasif. Pada umumnya perbedaan biaya antara manajemen aktif dan pasif sekitar 1 persen per tahun.

Manajemen aktif cenderung jauh lebih mahal daripada pasif karena harus mempekerjakan analis riset berharga-tinggi, teknisi, dan ekonom yang seluruhnya mencari ide investasi terbaik untuk portofolio Anda. Manajer aktif juga harus membayar untuk dana marketing dan biaya penjualan. Mereka juga terikat dengan kewajiban-kewajiban sebagai broker bursa saham.

Manajemen pasif dapat digunakan untuk meminimalkan biaya investasi dan menghindari efek pembalikan dari kegagalan memprediksi pergerakan pasar. Reksadana indeks menggunakan pendekatan ini sebagai jalan untuk memiliki seluruh saham di pasar versus timing pasar dan pemilihan saham.
Investor yang teliti dan akademisi profesional memahami realitas bahwa sebagian besar manajer aktif secara konsisten gagal mengalahkan acuan masing-masing dari waktu ke waktu. Oleh karena itu mengapa harus keluar biaya tambahan jika manajemen pasif bisa tiga kali lebih murah.