Bagaimana cara Mengukur Pergerakan Exchange Rate?

Mengukur Pergerakan Exchange Rate

Bagaimana cara Mengukur Pergerakan Exchange Rate ?

Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi value MNC karena hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah cash inflow yang didapat perusahaan dari subsidiary mereka atau dari kegiatan ekspor dan jumlah cash outflow yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan impor mereka (Madura, 2010).

Seiring dengan berubahnya kondisi perekonomian, nilai tukar pun dapat berubah. Penurunan nilai mata uang disebut depresiasi dan sebaliknya kenaikan nilai mata uang disebut apresiasi. Penurunan dan kenaikan dapat dilihat ketika sebuah spot rate diperbandingkan antar waktu. Cara untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

image

S merupakan nilai spot rate pada waktu t, sedangkan St-1 merupakan nilai spot rate pada waktu sebelum t. Persentase perubahan yang bernilai positif mengindikasikan bahwa mata uang tersebut mengalami apresiasi, sedangkan perubahan negatif mengindikasikan depresiasi.

Ekuilibrium nilai tukar akan berubah seiring dengan perubahan supply dan demand dari mata uang tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan supply dan demand tersebut sehingga membuat nilai spot rate berubah adalah sebagai berikut:

image

Keterangan:

e = persentase perubahan pada spot rate .

ΔINF = perubahan pada selisih antara inflasi U.S dengan inflasi negara lain.

ΔINT = perubahan pada selisih antara suku bunga U.S dengan suku bunga negara lain.

ΔINC = perubahan pada selisih antara tingkat pendapatan U.S dengan tingkat pendapatan negara lain.

ΔGC = perubahan rezim pemerintah yang berkuasa.

ΔEXP = perubahan pada ekspektasi nilai tukar yang akan datang.

Perubahan pada relative inflation rate dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional sehingga menyebabkan berubahnya demand dan supply atas mata uang yang pada akhirnya mempengaruhi nilai tukar. Perubahan pada relative interest rates mempengaruhi investasi pada sekuritas asing, yang menyebabkan perubahan demand dan supply sehingga mempengaruhi nilai tukar. Walaupun relative interest rate yang tinggi dapat menarik perhatian foreign inflows , hal ini dapat menggambarkan juga ekspektasi inflasi yang tinggi.

Inflasi yang tinggi dapat memberikan tekanan kepada mata uang lokal, sehingga harus dilakukan penyesuaian pada nominal interest rate untuk menghasilkan real interest rate dengan cara mengurangi nominal interest rate dengan inflation rate . Keterkaitan antara real interest rate , nominal interest rate dan inflation rate disebut sebagai Fisher Effect .

Perubahan pada income level dapat mempengaruhi demand impor yang pada akhirnya mempengaruhi nilai tukar. Government controls dapat mempengaruhi nilai tukar dengan berbagai cara seperti membuat barrier pada foreign exchange dan foreign trading , melakukan intervensi dengan membeli atau menjual mata uang asing pada foreign exchange market di luar negeri, dan mempengaruhi melalui variable makroekonomi seperti inflasi , interest rate , dan income levels . Faktor kelima yang mempengaruhi adalah ekspektasi pada nilai tukar di masa depan. Seperti financial market lainnya, foreign exchange market juga bereaksi terhadap informasi yang dapat memberikan dampak terhadap nilai tukar di masa depan.

Pada gambar dibawah dapat dilihat interaksi antar faktor yang mempengaruhi nilai tukar. Transaksi pada foreign exchange market memfasilitasi baik dari sisi perdagangan dan financial flows . Trade-related transaction biasanya kurang responsif terhadap informasi yang ada. Sedangkan financial-flow transaction sangat responsif terhadap informasi yang ada. Namun terkadang trade-related factors dan financial-related factors saling berinteraksi dan secara simultan mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Pada periode tertentu beberapa faktor dapat memberikan tekanan yang menyebabkan kenaikan nilai tukar sedang yang lainnya memberikan tekanan yang menyebabkan penurunan.

image