Bagaimana Cara Mengukur Kesuksesan sebuah Business Case?

Di dalam sebuah business case ada beberapa kriteria yang membuat business case tersebut tergolong sebagai business case yang sukses. Apa saja yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan sebuah business case?

Untuk menilai kesuksesan sebuah business case adalah dengan melihat apakah business case itu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan atau sebaliknya. Dan business case yang baik adalah yang dapat memudahkan sebuah organisasi mengambil sebuah keputusan. Karena dala business case harus mengandung semua informasi yang diperlukan untuk membuat pekerjaan keputusan menjadi mudah.

Sebuah business case tidak harus berratus-ratus lembar, ditulis dengan bahasa yang rumit dan sulit dimengerti, dan dicetak dengan kertas yang berkualitas tinggi. Sebuah business case yang ringkas itu bagus. Dan yang lebih penting, mudah dipahami oleh pembuat keputusan dalam sebuah organisasi, sehingga keputusan dapat dibuat dengan cepat dan tepat.

sumber :

Tidak semua orang mengartikan suksesnya sebuah business case dengan pengartian yang sama. Untuk seorang manager yang sedang mengincar pendanaan project dengan business case, penyetujuan pendanaan tersebut termasuk sebuah kesuksesan. Untuk seorang penjual, mendekati target penjualan dengan business case analyst termasuk sebuah kesuksesan. Tetapi secara umum, ada beberapa kriteria yang dapat membuat business case tersebut dinilai sukses:

  • Credibility, casenya telah dinilai terpercaya.
  • Practical Value, casenya membuat decision makers dan planners lebih percaya diri untuk melakukan aksinya. Hal ini membuat mereka bekerja dengan hasil yang lebih optimal.
  • Accuracy, casenya memprediksi apa yang mungkin terjadi.

Sumber : Business Case Results Deliver Proof, Build Confidence Reduce Risk

Tolak ukur kesuksesan sebuah business case dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu :

Struktur

Business case yang sukses menggunakan struktur yang fleksibel dan mengadopsi banyak ide-ide bisnis yang brilian. Fleksibilitas tersebut dapat lebih menguatkan dan meyakinkan dalam lingkungan bisnis berikut isu-isu di dalam nya.

Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif memperlihatkan esensi dari sebuah business case dalam format yang begitu kental. Poin-poin penting dikutip dan gambaran-gambaran yang koheren disajikan tanpa mengabaikan keringkasan nya. Di dalam nya memuat tujuan, solusi yang diajukan, keuntungan dan biaya, risiko serta beberapa agenda penting.

Tujuan

Menjelaskan kenapa case terjadi, biasanya disertai beberapa alasan berikut :
• Peluang untuk memperoleh pendapatan, potongan biaya, dan keuntungan
• Sebuah perubahan wajib dan yang perlu dipatuhi
• Koreksi kesalahan

Bagian ini dapat terstruktur dalam beberapa cara. Pendekatan pertama sesuai untuk kasus yang berhubungan dengan koreksi kesalahan, dan harus dapat menjawab pertanyaan ; jelaskan situasi saat ini dan jelaskan apa dampak buruknya, baik itu bersifat finansial maupaun tidak.
Pendekatan kedua lebih cocok untuk kasus yang berhubungan dengan peluang baru atau perubahan wajib, menggunakn struktur berikut :

  1. Situasi terkini, menjelaskan bagaimana situasi/keadaan saat ini
  2. Situasi mendatang, menjelaskan bagaimana situasi kedepan nya dan kapan perubahan yang diusulkan diimplementasikan

Pendekatan ketiga, lebih cocok untuk peluang baru, yaitu untuk menyatakan apa case yang diusulkan dan menjelaskan pertimbangan nya.

Alternatif proyek

Membuat daftar alternatif yang menjadi pertimbangan, lengap dengan keuntungan, biaya dan penilaian risiko. Menunjukkan bagaimana alternatif tersebut dapat menyesuaikan diri dengan pertimbangan seperti strategi perusahaan, unit bisnis, visi, prioritas saat ini dan sebagaianya. Selain itu juga harus dipilih alternatif yang menjadi favorit disertai alasan nya.

Rencana implementasi

Memberikan beberapa gagasan tentang bagaimana implementasi dari solusi yang dipilih harus ditindaklanjuti, untuk menunujukkan bahwa solusi yang dipilih telah dipertimbangkan dengan matang.

Referensi ;

Seringkali kriteria keberhasilan di tulis secara tidak tepat dan tidak dinilai secara kuantitatif. Hal tersebut akan menyulitkan kita dalam melakukan penilaian secara kuantitatif. Maka kriteria kesuksesan yang seharusnya harus memiliki nilai yang dapat diukur. Berikut beberaapa kriteria kesuksesan dalam bisnis case :

  1. Business case telah sesuai dengan tujuan awal pembuatan
  2. Tujuan atau target dalam bisnis case masuk akal
  3. Waktu yang digunakan dalam menylesaikan dalam business case berjalan efektif dan efisien
  4. Biaya yang dikeluarkan dalam pengerjaan proyek relaitif rendah
  5. Harus memiliki nilai minimum yang perlu di capai

Tanpa adanya kriteria ataupun tolak ukur keberhasilkan dalam business case maka proyek yang dijalankan akan berjalan tidak teratur dan tidak terarah. Maka dari itu diperlukan tolak ukur keberhasilan agar perusahaan akan mudah untuk focus terhadap target yang telah ditentukan

sumber :
[IBM Developer]
(IBM Developer)