Bagaimana cara menguji MVP untuk mendapatkan data yang bisa diandalkan?

Produk MVP adalah produk dengan hanya seperangkat fitur dasar, dirilis untuk menguji ide bisnis baru dan mengukur reaksi orang. Ide MVP adalah untuk mendapatkan umpan balik audiens terlebih dahulu - sebelum merilis produk yang lengkap. Lalu bagaimana cara menguji MVP tersebut?

Berikut adalah beberapa teknik pengujian yang dapat digunakan untuk mendapatkan data yang dapat diandalkan dari pengguna sebenarnya dan bagaimana memanfaatkannya :

  • Customer Interviews, ini pada dasarnya adalah wawancara tanpa naskah dengan pelanggan yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang masalah yang coba dipecahkan oleh produk Anda. Wawancara ini dimaksudkan untuk menjadi eksploratori bukan sebagai promosi penjualan untuk produk Anda, fungsional atau sebaliknya. Proses ini dapat dilanjutkan dengan mencantumkan masalah yang Anda anggap produk Anda akan pecahkan dan kemudian menanyakan apa yang pelanggan pikirkan tentang mereka serta bagaimana mereka akan memeringkat setiap masalah. Wawancara ini dapat menjadi tambang emas informasi yang dapat ditindaklanjuti, karena bahkan jika masalah yang Anda duga ternyata tidak sepenting pelanggan, Anda masih memiliki data berharga yang dapat membantu mengarahkan penawaran Anda.

  • A/B Tests, pengujian A / B digunakan untuk menguji keefektifan setiap perubahan terhadap produk atau pemasaran Anda. Berbagai alat analitik dapat digunakan untuk menguji bagaimana pengunjung bereaksi terhadap keputusan desain yang Anda buat, menghilangkan dugaan ketika tiba untuk meningkatkan produk. Pengujian A / B memungkinkan Anda menguji dua versi halaman atau salinan pemasaran dan memungkinkan interaksi pengunjung menentukan mana yang berkinerja terbaik.

  • Landing Pages, The “Landing Page” adalah laman pertama yang dikunjungi pengunjung dan calon pelanggan saat mereka mengarahkan “funnel” ke arah produk Anda. Ini adalah peluang pemasaran tempat Anda dapat menjelaskan fitur produk Anda dan meminta mereka mendaftar, tetapi pada saat yang sama dan untuk alasan yang sama, ini juga merupakan MVP hebat yang memungkinkan Anda menguji produk Anda terhadap ekspektasi pasar dunia nyata. Halaman arahan sering disalahgunakan sebagai halaman menangkap email yang dimuliakan, tetapi mereka dapat digunakan lebih luas untuk menguji produk.

  • AD Campaigns, mungkin berlawanan dengan intuisi, kampanye iklan adalah cara yang bagus untuk menjalankan survei validasi pasar. Google dan Facebook adalah platform yang memungkinkan Anda untuk menelusuri demografis ke pelanggan target tertentu yang Anda coba jangkau, dan ini memungkinkan Anda menjalankan uji ketelitian rendah untuk melihat fitur atau aspek mana dari produk Anda yang paling menarik bagi mereka.

  • Piecemeal MVPs, sebagai perpaduan teknik Wizard of Oz dan Concierge, MVP Piecemeal berarti mengumpulkan demo yang berfungsi dari produk Anda menggunakan alat dan layanan yang ada untuk memberikan pengalaman daripada membangun apa pun sendiri. Misalnya Groupon, pada tahap awal, adalah kombinasi dari WordPress, Apple Mail dan AppleScript yang menghasilkan PDF secara manual saat pesanan diterima dari situs web.

  • Manual-First, bisa juga disebut dengan MVP “Wizard of Oz”. Daripada membangun video atau mengkode kerangka kerja, opsi alternatif untuk tahap awal validasi pasar adalah mengirimkan produk atau layanan secara manual. MVP “Wizard of Oz” berasal dari ide untuk memberi kesan fungsionalitas penuh, pada dasarnya memalsukannya sampai Anda membuatnya. Pelanggan percaya bahwa mereka mengalami produk yang sebenarnya, tetapi kenyataannya pekerjaan di belakang layar sedang dilakukan secara manual.

  • Concierge MVPs, Tes Concierge serupa dengan Wizard of Oz MVP. Anda bersikap terbuka tentang pekerjaan manual dan produk atau layanan disampaikan sebagai layanan yang sangat disesuaikan untuk pelanggan terpilih.

Referensi :
tackshs.eu/wp-content/uploads/…/uxpin_guide_to_mvps.pdf

Kerumitan MVP bergantung pada jenis produk yang dibuat. Setelah menentukan hipotesis yang akan diuji dengan MVP, berikut adalah beberapa teknik pengujian yang dapat anda gunakan untuk mendapatkan data yang dapat diandalkan dari pengguna sebenarnya dan memanfaatkannya :

1. Wawancara Pelanggan


Wawancara ini dimaksudkan untuk menjadi eksploratori bukan sebagai promosi penjualan untuk produk anda. Proses ini dapat dilanjutkan dengan mencantumkan masalah yang anda anggap dapat dipecahkan oleh produk anda, kemudian menanyakan apa yang pelanggan pikirkan tentang hal tersebut.

2. Landing pages
Buffer-MVP-2-520x577
Merupakan laman pertama yang dikunjungi pengunjung dan calon pelanggan saat mereka tertarik dengan produk anda. Ini adalah peluang pemasaran tempat anda dpaat menjelaskan fitur produk anda dan meminta mereka mendaftar, tetapi pada saat yang sama dan untuk alasan yang sama, hal ini memungkinkan anda menguju produk anda terhadap ekspetasi pasar yang sesungguhnya.

3. A/B Test


Pengujian ini digunakan untuk menguji efektifitas setiap perubahan terhadap produk atau pemasaran anda. Berbagai alat analitik dapat digunakan untuk menguji bagaimana pengunjung bereaksi terhadap keputusan desain yang anda buat. Pengujian ini memungkinkan anda menguji dua versi halaman atau salinan pemasaran dan membiarkan interaksi pengunjung menentukan mana yang terbaik.

4. Ad Campaigns


Pengujian ini mungkin berlawana dengan intuisi, kampanye iklan adalah cara yang bagus untuk menjalan survei validasi pasar. Google dan Facebook adalah platform yang memungkinkan anda untuk menelusuri demografi ke target pelanggan tertentu yang ingin anda jangkau, dan memungkinkan anda menjalankan uji ketelitian rendah untuk melihat fitur atau aspek mana dari produk yang paling menarik bagi mereka.

5. Fundraising


Situs Web crowdfunding seperti Kickstarter dan indiegogo menyediakan platform hebat untuk menjalankan tes MVP. Situs-situs tersebut pada dasarnya merupakan koleksi MVP dimana respon pasar dinilai oleh minat yang ditunjkkan orang dalam bentuk kontribusi terhadap kampanye. Hal ini menggabungkan manfaat dari pembelajaran yang divalidasi dengan penggalanagan dana untuk pengembangan produk dan bahkan memberi anda akses ke sekelompok pengguna awal yang sangat tertarik dan aktif terlibat dan memiliki andil dalam keberhasilan produk anda.

Untuk menguji MVP, banyak hal yang dapat dilakukan. Misalnya, customer interviews, landing pages, A/B test, ad campaign dan blog.

  1. Customer interviews
    Pada dasarnya, customer interview adalah wawancara tanpa naskah dengan pelanggan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang masalah yang coba dipecahkan oleh produk kita. Wawancara ini dimaksudkan untuk mengeksplor bukan sebagai promosi penjualan produk.

  2. Landing pages
    Landing pages adalah peluang pemasaran tempat kita dapat menjelaskan fitur produk. Selain itu merupakan MVP yang memungkinkan untuk menguji produk terhadap ekspektasi pasar. Joel Gascoigne menggunakan landing pages untuk mengukur permintaan berbagai fitur dan rencana harga. Sedangkan Kate Rutter, instruktur Tradecraft dan co-founder Luxr menggunakannya untuk “menjual dulu, bangun nanti”. Agar efektif, landing pages harus dapat memberikan informasi yang tepat kepada pelanggan dalam konteks yang tepat.

  3. A/B test
    A/B test digunakan untuk menguji keefektifan setiap perubahan terhadap produk/pemasaran. Berbagai alat analitik dapat digunakan untuk menguji bagaimana pengguna bereaksi terhadap keputusan desain yang dibuat. A/B test memungkinkan menguji dua versi halaman dan membiarkan pengguna menentukan mana yang terbaik.

  4. Ad campaign
    Kampanye iklan dapat dilakukan untuk menjalankan survei validasi pasar. Google dan Facebook merupakan platform yang memungkinkan untuk menelusuri demografis pelanggan dengan target tertentu yang akan dijangkau. Hal ini juga memungkinkan untuk menjalankan uji ketelitian rendah dalam melihat fitur/aspek mana dari produk yang paling menarik bagi mereka.

  5. Blog
    Blog merupakan salah satu cara terbaik untuk memvalidasi ide dengan target pasar yang tepat serta upaya yang minimal. Komunikasi dua arah dari blog menjadi platform ideal untuk membangun momentum dan mengumpulkan feedback pelanggan dalam proses pengembangan MVP. Selain itu, blog juga berfungsi sebagai prototipe awal dari sebuah produk.

Source :
https://thenextweb.com/dd/2014/11/12/15-ways-test-minimum-viable-product/#

Mungkin tidak ada alat yang pasti yang dapat mengukur keefektifan sebuah MVP. Namun ada beberapa cara populer untuk menguji MVP, yaitu :

  1. Wizard Of Oz MVP
    Membuat produk yang terlihat seperti berfungsi secara otomatis namun itu hanya ilusi. Kisah kesuksesan Zappos adalah contoh dari pengujian MVP semacam itu.

  2. Concierge MVP
    Mirip dengan Wizard of Oz MVP, tetapi tanpa menggunakan teknologi apa pun. Pertama kita memberikan layanan secara manual. Kita harus menemukan sekelompok orang yang ingin menguji produk kita. Kemudian, kita harus belajar dari pengalaman dan menggunakan pengetahuan saat membangun produk. Itu artinya kita harus mengikuti pendapat orang, karena mereka akan menjadi klien kita.

  3. Landing Page
    Melakukan validasi ide dengan membuat halaman arahan (landing page), di mana kita memperkenalkan produk dan menjelaskan fungsinya. Kita harus membuat tombol “call to action” untuk memeriksa apakah ada orang yang mau membeli produk kita. Sebagai contoh, mungkin bisa dengan cara meninggalkan alamat e-mail.

Referensi :

Tentunya kita ingin produk yang kita luncurkan laku di pasaran. Untuk menguji MVP agar dapat bersaing di pasaran dunia aplikasi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama ialah mendapatkan feedback dari pengguna.

Untuk mendapatkan feedback dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan cara mewawancarai pengguna potensial MVP. Tanyakan perihal apa kesan penggunaan mereka terhadap produk MVP.

Selain wawancara, bisa memanfaatkan kolom komentar yang ada dalam Google Play ataupun Appstore. Biasanya, banyak pengguna aplikasi akan menuangkan kritik, saran, dan pengalamannya menggunakan suatu aplikasi pada kolom komentar di kedua platform tersebut. Kita bisa menelisik komentar-komentar itu untuk dijadikan bahan pengembangan MVP lebih lanjut menjadi produk aplikasi yang lebih sempurna.

Adapun, cara lainnya untuk menguji MVP ialah melihat seberapa banyak pengguna yang masuk ke dalam landing page produk. Secara sederhana, landing page merupakan page awal ketika pengguna menggunakan produk buatan kita.

Banyaknya pengguna yang berkunjung di landing page produk itu akan menjadi data berharga ketika ingin mengembangkan produk. Untuk mengetahui seberapa banyak pengguna yang mengakses landing page produk, kita bisa melihatnya di Google Analytics, Kissmetric, ataupun CrazyEgg.

Referensi

15 Ways to Test Your Minimum Viable Product

Sekolah Animasi, Film dan Desain | International Design School

Untuk menguji MVP dapat bersaing di pasaran dunia aplikasi, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan.

Pertama ialah mendapatkan feedback dari pengguna. Untuk mendapatkan feedback dapat kamu lakukan dengan berbagai macam cara. Kamu bisa mewawancarai pengguna potensial MVP-mu. Tanyakan perihal apa kesan penggunaan mereka terhadap produk MVP-mu. Selain wawancara, kamu bisa memanfaatkan kolom komentar yang ada dalam Google Play ataupun Appstore. Biasanya, banyak pengguna aplikasi akan menuangkan kritik, saran, dan pengalamannya menggunakan suatu aplikasi pada kolom komentar di kedua platform tersebut. Kamu bisa menelisik komentar-komentar itu untuk dijadikan bahan pengembangan MVP-mu lebih lanjut menjadi produk aplikasi yang lebih sempurna.

Kedua ialah melihat seberapa banyak pengguna yang masuk ke dalam landing page produkmu. Secara sederhana, landing page merupakan page awal ketika pengguna menggunakan produk buatanmu. Banyaknya pengguna yang berkunjung di landing page produkmu itu akan menjadi data berharga untukmu ketika ingin mengembangkan produkmu. Untuk mengetahui seberapa banyak pengguna yang mengakses landing page produkmu, kamu bisa melihatnya di Google Analytics, Kissmetric, ataupun CrazyEgg.

Referensi

15 Ways to Test Your Minimum Viable Product
Testing a Minimum Viable Product