Bagaimana Cara Mengonsumsi Triprolidine dengan Benar?

Triprolidine adalah obat antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala-gejala alergi, seperti rasa gatal pada hidung dan tenggorokan, bersin-besin, hidung beringus, mata berair, dan ruam. Bagaimana Cara Mengonsumsi Triprolidine dengan Benar?
image

Konsumsilah triprolidine sesuai dosis yang ditentukan oleh dokter, dan pastikan untuk melakukan pengukuran dosis dengan benar. Jika terlupa, lewatkan dosis tersebut dan teruskan dosis berikutnya. Jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus.

Triprolidine dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, atau penglihatan menjadi kabur. Oleh karena itu, jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan kawaspadaan dan ketelitian.

Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat menggunakan triprolidine karena dapat meningkatkan efek sedatif atau efek kantuk obat ini.

Hindari penggunaan antihistamin yang dipakai pada kulit (krim, salep, atau obat semprot) bersamaan dengan triprolidine karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.

Triprolidine dapat memengaruhi hasil tes laboratorium tertentu, khususnya tes alergi. Pastikan petugas medis mengetahui pemakaian obat ini sebelum melaksanakan tes tersebut.

Minumlah banyak cairan selama mengonsumsi triprolidine karena obat ini dapat mengeringkan atau mengentalkan mukus pada paru-paru yang membuat seseorang sulit benapas.

Jika terjadi overdosis seperti pingsan, kejang, atau sulit bernapas, segera hubungi dokter atau petugas medis.

Sumber : www.alodokter.com

Semua obat memiliki efek samping, meskipun tidak semua orang akan mengalaminya. Efek samping yang umum terjadi dengan konsumsi triprolidine meliputi rasa mengantuk, pusing, mulut terasa kering, gugup atau cemas, dan sulit tidur.

Sedangkan efek samping parah yang memerlukan pertolongan medis secepatnya meliputi:

  • Reaksi alergi parah (ruam, gatal, dan pembengkakan pada mulut, bibir, lidah, atau wajah, serta dada sesak dan sulit bernapas).
  • Sakit kepala parah.
  • Telinga berdengung.
  • Tremor/gemetar.
  • Detak jantung menjadi cepat atau tidak teratur.
  • Kejang.
  • Sulit atau tidak bisa mengeluarkan air seni.
  • Perubahan suasana hati atau mental (mudah kesal, gugup, atau berhalusinasi).
  • Mudah memar atau mengalami perdarahan.

Sumber : www.alodokter.com