Bagaimana cara menghadapi ancaman Asteroid yang akan menabrak Bumi ?

Asteroid merupakan "planet"yang berukuran kecil, oleh sebab itu kadang-kadang disebut planet minor. Terkadang Asteroid bisa saja menabrak bumi. Bagaimana cara menghadapi ancaman Asteroid yang akan menabrak Bumi ?

NASA baru-baru ini menyebutkan masih ada belasan ribu asteroid yang tidak terdeteksi oleh lembaga antariksa tersebut. Sampai saat ini para astronom telah melihat lebih dari 8.000 asteroid dekat Bumi yang memiliki lebar setidaknya 460 kaki (140 meter), yang mampu memusnahkan sebuah negara jika mereka menghantam Bumi.

Namun, angka tersebut hanya sekitar sepertiga dari 25.000 batuan ruang angkasa serupa itu yang diperkirakan berada di sekitar lingkungan Bumi.

“Masih ada dua pertiga dari populasi ini di luar sana yang perlu ditemukan,” ujar Lindley Johnson, pejabat pertahanan planet di markas NASA di Washington, D.C., dalam presentasinya dengan kelompok kerja Future In-Space Operations, baru-baru ini.

Untuk mengantisipasi ancaman asteroid besar, NASA menjalankan program pendeteksian, baik untuk asteroid besar dan kecil. Selain itu, penduduk Bumi juga dituntut untuk mampu membelokkan batuan angkasa berbahaya apa pun yang menuju ke arah kita.

NASA dan mitranya di seluruh dunia juga sedang mengerjakan solusi potensial untuk masalah ini. Berikut beberapa cara yang sedang dirancang:

  • Misi DART

    NASA bermaksud meluncurkan sebuah misi yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART) atau Uji Pengalihan Asteroid Ganda pada tahun 2020. Jika semua berjalan sesuai rencana, pada bulan Oktober 2022, DART akan menabrak bulan selebar 500 kaki (150 m) dari asteroid (65803) Didymos, yang berukuran sekitar 2.600 kaki (800 m). “Dampak dari misi ini akan mengubah orbit Didymoon dengan cara-cara yang dapat dideteksi teleskop di Bumi,” kata pejabat NASA. DART akan menjadi demonstrasi strategi defleksi “penabrak kinetik”.

  • Teknik Gravity Tractor

    NASA juga telah merencanakan untuk menguji teknik gravity tractor. Teknik ini menggunakan pesawat penyelidik yang secara bertahap menyenggol asteroid melalui gaya gravitasi di tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari Asteroid Redirect Mission (ARM) NASA. Tapi Gedung Putih menghentikan pendanaan ARM dalam permintaan anggaran federal tahun lalu.

  • Misi Armageddon

    Ada satu lagi cara yang mungkin untuk melumpuhkan asteroid yang masuk, dan cara itu dipopulerkan oleh film 1998 “Armageddon”. Meledakkan sebuah batu angkasa dengan nuklir bukan merupakan pilihan pertama bagi sebagian besar ilmuwan atau pembuat kebijakan, tetapi tindakan ekstrem semacam itu mungkin satu-satunya cara untuk menghadapi batu antariksa besar yang terdeteksi dengan sedikit waktu tersisa sebelum menghantam Bumi.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, astronom menemukan asteroid cukup besar hanya beberapa jam sebelum mendekati Bumi. Asteroid itu terdeteksi hanya berjarak setengah jarak Bumi ke bulan, sekitar 119.500 mil, sebagaimana dilaporkan Newsweek, 16 April 2018.

Terlihat pertama kali pada hari Sabtu dari Catalina Sky Survey di Arizona, asteroid 2018 GE3 mendekati planet kita sekitar pukul 02:41 ET Minggu, 15 April. Batu angkasa itu melesat melewati Bumi dengan kecepatan 66.000 mil per jam (106.000 km per jam).

Sumber :

Mengecat Asteroid

Seorang ilmuwan senior NASA mengatakan badan antariksa itu dapat menggunakan cat untuk mempertahankan planet kita dari asteroid berbahaya yang mungkin menghapus kehidupan di Bumi, sebagaimana dilaporkan Daily Mail akhir pekan ini.

Baru-baru ini terungkap bahwa batu luar angkasa berbahaya 101955 Bennu, yang lebih besar dari Empire State Building, bisa bertabrakan dengan planet kita pada tahun 2135.

Dr Michael Moreau, seorang ilmuwan untuk misi OSIRIS-REx NASA, yang mengirimkan penyelidik untuk mempelajari batu itu, mengatakan sebuah pesawat ruang angkasa dapat dikirim untuk mengecat Bennu untuk mengalihkannya.

Mengubah warna bagian dari asteroid itu, diklaimnya, akan memaparkannya ke radiasi matahari, yang bisa memanaskan objek itu dan cukup untuk mengubah orbitnya sehingga luput menabrak planet kita.

Berbicara kepada Gizmodo, Dr Moreau mengatakan: “Bahkan hanya mengecat permukaan dengan warna yang berbeda pada sebagian asteroid akan mengubah sifat termal dan mengubah orbitnya.”

Bennu adalah obyek berpotensi bahaya yang ditemukan pada tahun 1999 yang berukuran diameter 492 meter (1.614 kaki), menurut perkiraan Nasa.

Ada peluang kecil, sekitar 1 dalam 2,700, bahwa Bennu akan menyerang Bumi pada 2135 berdasarkan jalur orbitnya saat ini, dan beberapa ilmuwan telah menyarankan untuk menghantamnya dengan senjata nuklir untuk menghindari tabrakan yang menghancurkan.

Menurut Dr Moreau, misi untuk melukis asteroid menghadirkan solusi yang jauh lebih sederhana jika Bennu menimbulkan ancaman bagi planet kita dalam 120 tahun mendatang.

Matahari secara konstan melelehkan benda-benda di tata surya dengan partikel-partikel kecil dari radiasi matahari. Karena Bennu lebih kecil dibandingkan dengan planet atau bintang, dengan berat sekitar 13 kali massa Piramida Besar Giza, partikel-partikel ini dapat secara bertahap mengubah orbitnya.

Jika para ilmuwan bisa membuat bagian dari batu ini lebih rentan terhadap radiasi matahari dengan mengecatnya menjadi warna gelap, hal itu diperkirakan akan mengubah jalurnya untuk menghindari hantaman ke Bumi.

Para ilmuwan harus terlebih dahulu mempelajari komposisinya dengan lebih baik dan mengorbit mengelilingi matahari untuk menentukan tindakan terbaik.

Sumber :