Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Home Sick?

Sebagai seseorang yang bakalan ngerantau dan jauh dari rumah. Adakalanya pernah mikir gimana nanti kalau semisal tiba-tiba ngerasain rindu banget sama orang rumah, suasana rumah, makanan rumah. Bisa dibilang bahwa fenomena home sick itu bakalan nyata. Atau home sick ini nantinya bakalan menghantui para perantau apalagi untuk perantau yang masih newby.

Sebagai seseorang yang mungkin lagi ngerantau atau sedang jauh dari rumah karena suatu alasan, gimana sih cerita kalian buat menghadapi fenomena home sick ini? Dan berapa lama kalian merasakan situasi home sick?

Menanggapi topik ini sendiri, untuk pengalaman pribadi saya sendiri yang hidup mandiri jauh dari orang tua itu adalah tantangan tersendiri untuk saya pribadi. Dimana yang biasanya kita sakit atau mau makan sudah tersedia dimeja makan, beda cerita jika hidup mandiri jauh dari orang tua.

Cara mengatasi rasa home sick versi saya dengan menjaga kesehatan tubuh, dengan menstock obat-obatan maupun makanan-makanan di kos sendiri. Dan sebisa mungkin jika badan sudah menunjukkan rasa akan sakit, saya pribadi akan cepat-cepat untuk ke klinik dekat kos apa itu suntik maupun menambah imun dan stamina tubuh saya sendiri.

Berkenalan lebih dekat dengan linkungan baru. Saya rasa penyebab homesick kebanyakan adalah masih tidak terima bahwa dirinya harus berpisah jauh dari rumah untuk waktu yang cukup lama. Semua kebiasaan yang sehari-hari dilakukan di rumah ternyata harus berkebalikan 180 derajat jika seseorang di perantauan. Oleh karena itu, cara yang menurut saya paling efektif adalah dengan menemukan kenyamanan versi diri sendiri di tempat yang baru.

Saya cukup yakin jika seseorang sudah berhasil menemukan zona nyamannya di tempat yang baru, semua aktivitas dan kegiatan akan serasa jauh lebih mudah. Kesehatan fisik juga kesehatan mental akan tetap terkendali selama kita merasa senang dan baik-baik saja dengan lingkungan yang baru. Lalu bagaimana menciptakan kenyamanan itu di tempat yang baru?

PDKT dengan orang-orang disana. Kita harus sok kenal sok dekat dan mengikuti budaya sosial yang berlaku disana. Bagi orang-orang yang sulit berbaur, ini menjadi tantangan tersendiri. Intinya kita harus pintar-pintar menyesuaikan dan get along with people there. Ketika semua itu berjalan lancar, maka kemungkinan besar bahwa kehidupanmu sehari-hari akan berjalan dengan menyenangkan.

Jujur, pertama kali jadi mahasiswa rantau memang gampang-gampang susah. Diliput rindu, dirasa haru, direguk pilu adalah kegamangan yang sering menyambangi. Hubungan jarak jauh dengan orangtua juga sering menyiksa batin. Homesick tak bisa dihindari. Bagaimanapun, proses ini memang bagian dari perjalanan hidup yang harus ditempuh. Namun meskipun demikian, berlama-lamaan homesick tidak baik. Untuk mengatasi rasa homesick di perantauan, yang biasa saya lakukan ialah dengan mencari teman sebanyak-banyaknya agar tidak merasa sendirian karena sama-sama di perantauan. Mencari kesibukan baru seperti mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan, mendekorasi kos-kosan bernuansa kamar di rumah.