Bagaimana cara mengatasi inkontinensia tinja?

Inkontinensia tinja adalah berkurang atau hilangnya kendali usus tenhadap proses pengeluaran tinja. Bagaimana cara mengatasi penyakit ini?

Pengobatan Inkontinensia Tinja
Inkontinensia tinja diobati sesuai dengan kondisi penyebabnya. Jenis-jenis pengobatan penyakit ini meliputi pemberian obat-obatan, pembedahan, perubahan pola makan hingga berbagai terapi.

Obat-obatan
Terdapat beberapa jenis obat yang mungkin diberikan kepada penderita inkontinensia tinja, seperti:

  • Obat antidiare
    Misalnya diphenoxylate, atropine sulfat, dan loperamide hydrochloride.

  • Pencahar dalam jumlah yang besar
    Untuk inkontinensia tinja yang disebabkan oleh konstipasi kronik. Obat ini memiliki kandungan psyllium, atau methylcellulose.

  • Zat pengumpul yang disuntikkan ke saluran dubur
    Misalnya larutan Hyaluronate Sodium.

  • Pembedahan
    Prosedur operasi mungkin dilakukan untuk mengobati penyebab inkontinensia tinja yang diakibatkan oleh suatu kondisi medis lain, seperti turunnya rektum dan kerusakan otot dubur akibat proses persalinan. Beberapa pilihan prosedur yang umum, yaitu:

  • Prosedur bedah koreksi
    Mengobati turunnya rektum, rektokel, dan wasir. Prosedur ini akan membantu mengurangi atau menghilangkan inkontinensia tinja.

  • Sphincteroplasty
    Prosedur bedah untuk memperbaiki otot dubur yang lemah atau rusak yang umum dilakukan pada penderita inkontinensia tinja setelah proses persalinan.

  • Kolostomi
    Prosedur pengalihan kotoran kepada pembukaan yang dibuat di area perut. Kotoran akan keluar melalui lubang ini dan akan ditampung pada sebuah kantong khusus yang ditempelkan di dekat lubang.

Pada dasarnya, prosedur ini dilakukan hanya jika metode-metode lain tidak membuahkan hasil.

Terapi fisik
Terapi fisik juga dapat membantu mengembalikan kekuatan otot dubur yang rusak. Selain itu, terapi juga dapat meningkatkan kendali dan kewaspadaan otot dubur terhadap keinginan untuk buang air. Beberapa terapi yang biasanya direkomendasikan bagi penderita inkontinensia tinja, yaitu:

  • Stimuli saraf sakral
    Penanaman alat pengirim impuls listrik secara berkelanjutan di saraf sakral, yang dapat memperkuat otot rektum. Saraf sakral berada di sepanjang saraf tulang belakang hingga otot di tulang panggul dan mengontrol sensasi dan kekuatan otot rektum dan otot dubur. Prosedur ini biasanya dilakukan sebagai pilihan pengobatan terakhir.

  • Balon vaginal
    Alat yang menyerupai pompa ini dimasukkan ke vagina untuk memberikan tekanan pada area rektum ketika mengembang dan mengurangi frekuensi buang air akibat inkontinensia tinja.

  • Biofeedback
    Sebuah gerakan latihan sederhana untuk meningkatkan kekuatan otot dubur, otot dasar panggul, kontraksi otot ketika sedang buang air, dan sensasi ketika kotoran sudah siap dikeluarkan dari tubuh. Seorang terapis akan membantu penderita inkontinensia tinja untuk mempelajari gerakan-gerakan ini dengan bantuan manometri anal atau balon rektal.

  • Melatih usus atau saluran cerna
    Memiliki kebiasaan buang air pada waktu tertentu akan meningkatkan kendali tubuh atas kondisi inkontinensia tinja yang dialami, misalnya buang air setelah makan.

  • Latihan kegel
    Latihan ini dapat mengurangi inkontinensia tinja dan menguatkan otot panggul dasar yang berperan dalam kinerja saluran kemih, saluran cerna, dan pada rahim perempuan. Kegel dilakukan dengan cara menghasilkan kontraksi pada otot yang biasanya digunakan untuk menghentikan aliran urine selama tiga detik, kemudian relaksasi selama tiga detik. Lakukan pola ini sebanyak sepuluh kali.

Selanjutnya Anda bisa meningkatkan durasi kontraksi dan jumlah pola secara bertahap ketika otot sudah makin kuat.

  • Perubahan diet pada makanan yang dikonsumsi. Makanan dan minuman sangat berpengaruh pada tubuh sehingga mengurangi atau menambah jenis makanan atau minuman tertentu dapat membantu mengurangi inkontinensia tinja yang dialami. Biasanya dokter akan merekomendasikan penderita untuk mengonsumsi banyak cairan dan makanan tinggi serat kepada penderita inkontinensia tinja akibat konstipasi. Sedangkan untuk penderita yang disebabkan karena diare, mengkonsumsi makanan berserat tinggi juga dapat memadatkan tinja.
  • Minum sedikitnya delapan gelas air putih sehari.
  • Makanan tinggi serat biasanya terdapat pada buah dan sayuran. Biasakan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat sebanyak 20-30 gram sehari, namun lakukan secara bertahap dan sesuaikan dengan kondisi tubuh agar terhindar dari perut kembung atau berisi gas.
  • Mengubah pola makan juga bisa membantu Anda mengendalikan pergerakan saluran cerna dan proses pembuangan kotoran. Memerhatikan apa pun yang dikonsumsi akan membantu Anda membuat catatan berisi makanan atau minuman yang sebaiknya dikurangi atau ditambahkan dari daftar makanan sehari-hari. Makanan pedas, berlemak, berminyak, bersantan, dan makanan yang berasal dari produk susu adalah beberapa jenis makanan yang perlu dihindari, begitu juga dengan minuman bersoda. Tanyakan kepada dokter atau ahli gizi mengenai daftar makanan atau minuman yang perlu diperhatikan.
  • Menjaga kebersihan kulit di sekitar lubang anus dan memastikannya tetap kering. Basuhlah area anus dengan bersih tiap setelah buang air, lalu keringkan secara saksama. Hindari menggunakan sabun pembersih karena dapat menyebabkan iritasi. Anda bisa menggunakan tisu atau kain bebas alkohol yang telah dilembapkan sebelumnya untuk menyeka area anus. Krim atau bedak yang tidak mengandung banyak bahan kimia juga bisa digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan di sekitar area anus. Anda juga bisa menggunakan pembalut dewasa yang mampu menyerap kelembapan di area yang tertutup.
  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun agar aliran udara tetap terjaga. Gantilah pakaian yang basah sesegera mungkin untuk menghindari ketidaknyamanan atau iritasi. Pakaian dalam sekali pakai bisa digunakan.

Penderita inkontinensia tinja biasanya mengalami masalah dengan kepercayaan diri dan kesulitan ketika sedang berada di luar rumah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penderita inkontinensia tinja untuk menjaga kenyamanan dan meningkatkan kepercayaan diri terkait kondisi yang diderita.

  • Buang air sebelum melakukan perjalanan.
  • Gunakanlah pembalut atau popok dewasa saat menempuh perjalanan jarak jauh.
  • Jangan lupa mempersiapkan alat pembersih dan pakaian ganti cadangan sesuai dengan kebutuhan.
  • Segera cari lokasi toilet sesampainya di tujuan.
  • Gunakan pil penghilang bau untuk mengurangi aroma tidak sedap dari kotoran atau gas (kentut). Pil semacam ini bisa diperoleh di apotek.

Sumber : Pengobatan Inkontinensia Tinja