Bagaimana cara menerapkan MVP saat menjalankan startup?

Seperti yang kita ketahui MVP merupakan cara untuk memvalidasi produk kita apakah sesuai/diperlukan untuk pengguna atau tidak. Dalam kasus pengembangan startup, bagaimana cara untuk menerapkan mvp saat menjalankan startup?

Menurut CO-Founder Taptopick, Puja Pramudya di daylisocial.id, pengembangan mvp dalam startup perlu memperhatikan beberapa kiat - kiat berikut :

  1. Jangan Fokus di Teknologi
    “Yang menjadi fokus utama dari startup saat melakukan MVP adalah temukan value dari produk atau layanan yang akan dihadirkan,” kata Puja.
    Puja memberikan contoh ketika ia mulai mengembangkan aplikasi TapTopick, layanan laundry on-demand, dengan fitur beragam.

    “Pada akhirnya konsumen hanya ingin menggunakan aplikasi yang mudah dipahami dan berfungsi. Mereka tidak peduli teknologi apa yang digunakan atau berapa fitur yang dimiliki,” kata Puja.

    Di sini peranan MVP memiliki andil cukup besar, yaitu menangkap minat konsumen melalui feedback yang diberikan. Dari feedback tersebut, startup bisa mulai menentukan fitur yang tidak berguna, kurang dipahami ,dan belum dibutuhkan konsumen. Perusahaan tinggal fokus kepada fitur yang bisa langsung membantu mereka.

  2. Kurang komunikasi dengan target pasar
    Kesalahan lain yang masih banyak dilakukan startup adalah kurangnya komunikasi atau masih kerap menghiraukan feedback konsumen. Kebanyakan startup merasa cukup yakin dengan produk yang ada dan langsung meluncurkannya tanpa melakukan komunikasi dengan konsumen yang disasar.

    “Dengan melakukan komunikasi kepada konsumen, Anda bisa menentukan langkah berikutnya, apakah membuat aplikasi versi Android terlebih dahulu atau iOS. Kemudian versi apa yang sesuai untuk konsumen dan mitra,” kata Puja.

    Puja kembali mengambil contoh, di awal Taptopick fokus ke versi iOS karena ingin merangkul lebih banyak ekspatriat atau orang asing yang bekerja di Indonesia dan kebanyakan lebih familiar dengan iOS. Sementara untuk mitra, yaitu kurir, fokus ke versi Android.

  3. Uji Coba Langsung
    Agar produk yang dibuat berfungsi dengan baik, lakukan uji coba terkait dengan layanan atau produk yang akan dihadirkan. Jika startup Anda fokus ke layanan on-demand, coba cari tahu secara langsung berapa waktu yang dihabiskan untuk layanan yang akan ditawarkan. Proses tersebut membantu startup menentukan perkiraan waktu, tantangan di jalan, dan solusi yang ideal menghadapi kendala tersebut.

sumber