Bagaimana cara menentukan musim tanam yang tepat?

Musim tanam

Musim tanam adalah istilah dalam budi daya tanaman di mana iklim pada periode tertentu dalam satu tahun sangat ideal untuk menanam tumbuhan asli. Dalam ilmu botani, musim tanam disebut juga dengan musim tumbuh.

Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman. Salah satunya ialah ketepatan dalam membaca musim dan cuaca. Perlu anda ketahui bahwa setiap tanaman sebenarnya memiliki musim dan cuaca ideal masing-masing. Ada tanaman yang cocok ditanam saat musim kemarau dan ada tanaman yang cocok ditanam di musim hujan. Selain itu ada juga beberapa tanaman yang cocok ditanam di musim peralihan.

Bagi petani Indonesia umumnya mereka sudh mengenal dengan baik musim tanam di daerahnya masing-masing. Namun bagi petani pemula yang belum terlalu berpengalaman tentunya mereka masih harus belajar mengamati dan menghafal musim tanam yang tepat. Salah menentukan tanaman pada suatu musim bisa berakibat fatal yaitu gagal panen.

1. Mengenal Musim di Indonesia

Kita semua sudah diajari sejak SD bahwa musim di Indonesia terbagi menjadi musim Hujan, musim Pancaroba (Peralihan) dan musim Kemarau. Kami akan paparkan satu per satu agar lebih jelas.

  • Musim Penghujan
    Pada musim penghujan, angin dari samudra Pasifik yang kaya akan uap air akan memasuki kawasan indonesia. Kelembaban udara di sebagaian besar wilayah Indonesia akan tinggi sehingga mulailah turun hujan. Musim hujan di Indonesia terjadi antara bulan September-Maret dimulai dari wilayah bagian barat terlebih dahulu yaitu Sumatera pada akhir bulan September lalu menyusul ke Jawa dan Kalimantan pada bulan November dan terus bergerak ke timur.

  • Musim Kemarau
    Musim kemarau ditandai dengan berhembusnya angin dari arah Samudra Hindia (Dekat Australia) yang miskin uap air memasuki wilayah Indonesia dengan membawa udara kering. Pada saat itu kelembaban udara sangat minim. Rerumputan mengering. Namun pada saat kemarau suhu udara akan terasa sangat dingin di malam hari. Musim kemarau di mulai bulan April – Agustus.

  • Musim Pancaroba (Peralihan)
    Yang dimaksud adalah peralihan dari kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Musim Pancaroba berlangsung singkat. Untuk Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan terjadi di bulan September-November sedangkan untuk peralihn dari musim hujan ke musim kemarau terjadi di bulan Maret-Mei. Pada musim pancaroba terkadang masih turun hujan dengan intensitas rendah hingga sedang tergantung kondisi Lanina atau Elnino.

2. Tanaman untuk Musim Penghujan

Pada musim penghujan ketersediaan air sangatlah melimpah. Daun tanaman menghijau dengan suburnya dikarenakan kandungan nitrogen bebas dalam air hujan. Pada musim hujan ini disarankan untuk menanam berbagai macam tanaman seperti sayuran dan buah-buahan. Namun demikian juga harus selektif menyesuaikan ketinggian lahan dari permukaan air laut serta ketahanan tanaman tersebut.

Anda harus tahu bahwa penyakit tanaman di musim penghujan itu hampir semuanya disebabkan oleh cendawan (jamur) dan bakteri patogen. Sedangkan serangan hama serangga seperti kutu daun sangat minim sekali. Kelembaban udara yag tinggi disertai kadar nitrogen melimpah menyebabkan jaur dan bakteri berkembang biak dengan pesat. Sedangkan telur kutu-kutuan akan gagal menetas pada kondisi lembab.

Daftar tanaman yang cocok ditanam di musim hujan : Padi, Sawi, Kubis, Causin, Bayam, Kangkung, Terong, Kacang Panjang, Timun, Semangka, Melon dll. Anda juga sebaiknya memperhitungkan bulan jatuhnya panen agar tepat waktu. Untuk tanaman berbuah sebaiknya jangan panen di puncak musim penghujan (Januari-Februari).

3. Tanaman Untuk Musim Kemarau

Sedangkan tanaman untuk musim kemarau sebaiknya dipilih tanaman yang menargetkan buah dan umbi untuk dipanen. Pada musim kemarau hama tanaman lebih intens pada jenis serangga seperti kutu daun yang menularkan virus keriting dan bulai. Pada musim kemarau anda juga harus rajin melakukan pengairan.

Daftar tanaman yag cocok ditanam saat musim kemarau adalah: Jagung, Ubi, Ketela, Tomat, Kentang, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Labu, dll. Jenis tanaman umbi-umbian justru menghasilkan kualitas umbi yang baik apabila dipanen saat musim kemarau.

4. Tanaman Untuk Musim Pancaroba (Peralihan)

Sebenarnya yang paling dinanti petani profesional justru malah musim Pancaroba. Karena pada musim pancaroba hampir setiap jenis tanaman bisa dibudidayakan dengan normal. Populasi hama dan penyakit juga berada pada level sedang sehingga mudah diatasi. Walhasil panen di musim Pancaroba merupakan panen yang ideal

Daftar tanaman yang cocok ditanam di musim Pancaroba (Peralihan) sanagtah banyak, diantaranya sebagai berikut: Padi, Cabe, Tomat, Terong, Timun, Semangka, Melon, Umbi-umbian, sayur-sayuran dan jenis tanaman serealia juga cocok ditanam di musim pancaroba.

Yang paling dihafal petani adalah tanaman cabe yang fenomenal karena harganya fluktuatif. Apabila tanamn cabe ditanam di musim hujan maka buahnya akan busuk oleh penyakit patek (antraknosa). Sedangkan bila ditanam di musim kemarau maka daunnya akan keriting (puret) serta menguning akibat serangan kutu daun. Jadi ia cocok ditanam di bulan Februari-Maret agar panen saat kemarau.

Itulah tadi penjelasan untuk anda mengenai cara menentukan musim tanam di Indonesia. Meski ada beberapa acuan namun kini sudah dikembangkan banyak benih unggul yang mampu beradaptasi di musim tertentu sehingga petani bisa lebih berani menanam.

1 Like

CARA MENENTUKAN MUSIM TANAM DI INDONESIA

MT

Salah satu upaya adaptasI paling jitu dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang tidak menentu dan pergeseran musim adalah melakukan penetapan pola tanam dan kalender tanam dengan mempertimbangkan kondisi iklim (Runtunuwu et al. 2013). Oleh karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian menyusun atlas kalender tanam yang didasarkan pada prakiraan musim dan aktivitas petani. Atlas kalender tanam terpadu disusun sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani, dan petani dalam mengatur waktu dan pola tanam sesuai dengan dinamika iklim.

Salah satu indikator yang digunakan dalam menentukan waktu tanam adalah awal musim hujan (Surmaini dan Syahbuddin, 2016). Awal MT (musim tanam) umumnya ditentukan berdasarkan awal MH (musim hujan) dan MK (musim kering) yang ditetapkan oleh BMKG. BMKG menetapkan awal MH sebagai kejadian tiga kali dasarian hujan > 50 mm berurutan sehingga masuknya awal musim hujan adalah dasarian pertama di mana hujan > 50 mm. Kriteria awal MK adalah kejadian tiga kali dasarian hujan < 50 mm. Syahbuddin et al. (2013) menentukan awal tanam potensial apabila curah hujan telah melebihi 35 mm/ dasarian selama tiga dasarian berturut-turut mulai bulan September. Namun, dari beberapa kriteria penentuan waktu tanam tersebut, kriteria jumlah curah hujan saja tidak cukup untuk menentukan awal MT karena kondisi hujan selama MT sangat menentukan kondisi pertanaman.

Referensi

Runtunuwu, E., H. Syahbuddin, dan F. Ramadhani. 2013. Kalender tanam sebagai instrumen adaptasi perubahan iklim. hlm 271 291. Dalam H. Soeparno, E. Pasandaran, M. Sarwani, A, Dariah., S.M. Pasaribu, dan N.S. Saad. (Ed). Politik Pembangunan Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim. IAARD Press, Jakarta.

Surmaini dan Syahbuddin. (2016). KRITERIA AWAL MUSIM TANAM: TINJAUAN PREDIKSI WAKTU TANAM PADI DI INDONESIA. Jurnal Litbang Pertanian 35(2) halaman 47-56.

1 Like

Untuk mengetahui awal musim tanam di suatu daerah selama setahun, pemerintah mengembangkan kalender tanam untuk memberikan rekomendasi waktu tanam dan berbagai informasi pendukung lainnya. Informasi awal musim hujan (MH) yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan dasar dalam menentukan rekomendasi waktu tanam . BMKG menetapkan awal MH sebagai kejadian tiga kali dasarian hujan > 50 mm berurutan sehingga awal musim hujan adalah dasarian pertama di mana hujan > 50 mm. Prediksi waktu tanam yang akurat untuk 2-3 bulan sebelum waktu tanam diperlukan sehingga tersedia waktu yang cukup bagi pengambil kebijakan dan petani untuk menyusun manajemen produksi usaha tani padi yang menguntungkan pada musim tanam yang akan datang.

Awal MH menjadi penanda bagi petani tradisional untuk memulai mengolah tanah, terutama pada lahan sawah tadah hujan. Demikian pula pada sawah irigasi, ketersediaan dan pasokan air irigasi juga terkait dengan penentuan awal musim tanam.

Informasi prediksi awal MH sangat penting untuk persiapan lahan, distribusi benih, tenaga kerja, dan sarana pertanian sehingga dapat mengurangi risiko penanaman yang terlalu awal atau terlalu lambat.

Namun, selain awal MH, faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah panjang maksimum deret hari kering atau hari tanpa hujan. Saat ini informasi tersebut belum menjadi pertimbangan dalam menentukan waktu tanam. Jika terjadi hari tanpa hujan yang relatif panjang setelah tanam maka luas tanam padi yang mengalami gagal tanam menjadi tinggi.

Kesimpulan:
Salah satu cara untuk menentukan waktu tanam yaitu dapat menggunakan kalender tanam. Kalender tanam merupakan alat bantu bagi petani dan penyuluh untuk mengambil keputusan dalam menentukan waktu tanam, penyiapan benih, pengolahan lahan, kebutuhan tenaga kerja, dan mengatur penggunaan alat mesin untuk pengolahan lahan dan panen.

Referensi

Surmaini, E. & Syahbuddin, H. 2016. Kriteria Awal Musim Tanam: Tinjauan Prediksi Waktu Tanam Padi di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian . 35(2): 47-56.

1 Like