Bagaimana cara menentukan Harga Perolehan Persediaan?

Persediaan adalah barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”. Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang.

Bagaimana cara menentukan Harga Perolehan Persediaan ?

Persediaan adalah aset berwujud yang diperoleh perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan aset yang diperoleh untuk diperoleh untuk diproses lebih dulu dan kemudian dijual.

Untuk persediaan yang dijual kembali sesuai bentuk semula tanpa diproses lebih dulu disebut persediaan barang dagang (merchandise inventorys). Sedangkan persediaan yang diproses terlebih dulu sebelum dijual kembali adalah persediaan barang baku (manufacturing inventorys).

Menentukan Harga Perolehan Persediaan

Nilai persediaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penyusunan laporan keuangan baik dalam neraca maupun laporan perhitungan laba rugi. Oleh karena itu proses penentuan harga perolehan persediaan sangat penting.

Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan) harga perolehan persediaan meliputi Harga Pembelian dan Biaya Pembelian

Harga Perolehan = Harga Pembelian + Biaya Pembelian

  • Harga pembelian persediaan meliputi harga pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition).

  • Biaya pembelian persediaan meliputi harga pembelian, bea masuk, dan pajak lainnya serta biaya pengangkutan, penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dialokasikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa dalam menentukan biaya pembelian.

Terdapat beberapa metode penentuan nilai persediaan yang dapat digunakan, yakni berdasarkan harga pokok (cost), harga terendah diantara harga pokok dan harga pasar (lower of cost or market), dan metode taksiran. Yang akan dibahas di bab ini hanyalah metode yang menggunakan harga pokok.

Metode penentuan berdasarkan harga pokok sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: diskon dagang, rabat, dan pos lain yang serupa dikurangkan

1. Metode Tanda Pengenal Khusus.

Dalam metode tanda pengenal khusus (specific identification) setiap barang yang dibeli atau yang masuk diberi kode / tanda pengenal yang menunjukkan harga per satuan sesuai faktur yang diterima. Pada metode ini sudah jelas harga per satuannya Dengan demikian untuk mengetahui jumlah atau nilai persediaan pada akhir periode tinggal mengalikan jumlah barang yang masih ada dengan harga yang tercantum dalam tiket barang tersebut.

2. Metode FIFO

Metode ini disebut juga dengan metode first in first out(pertama masuk pertama keluar). Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang- barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa ditangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir.

3. Metode LIFO

Metode ini disebut juga dengan metode last in first out(terakhir masuk pertama keluar). Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli terakhir (paling baru dibeli) adalah barang-barang yang dijual terlebih dulu, dan barang-barang sisa ditangan (persediaan yang pertama dibeli) diasumsikan untuk biaya akhir.

4. Metode Rata-rata.

Metode harga pokok rata-rata adalah suatu metode penilaian persediaan yang didasari atas harga rata-rata dalam periode yang bersangkutan.