Bagaimana cara mencegah timbulnya plak?

Plak gigi

Plak gigi bisa muncul kapan saja tanpa kita duga, lalu bagaimana cara mencegah timbulnya plak pada gigi?

Selama ini masih banyak orang yang hanya fokus pada gigi ketika membersihkan mulut. Pada kenyataannya, bagian-bagian mulut yang lain seperti lidah dan sela-sela gigi juga harus dibersihkan untuk menghindari terjadinya plak.

Berikut ini beberapa cara mencegah timbulnya plak yang perlu Anda ketahui:

  • Menyikat gigi sebelum tidur
    Biasakan menyikat gigi minimal dua kali setiap hari, termasuk menyikat gigi sebelum tidur. Tujuannya adalah untuk membersihkan rongga mulut dari sisa makanan, kuman, serta timbunan plak yang mulai muncul.

  • Perhatikan cara menyikat gigi yang benar
    Anda tidak mau kegiatan menyikat gigi menjadi sia-sia, bukan? Karena itu, perhatikan cara menyikat gigi yang benar. Buat gerakan melingkar pada saat menyikat gigi untuk melepaskan lapisan plak yang menempel. Tidak perlu tergesa-gesa agar hasilnya maksimal. Yang perlu Anda ketahui, tidak menyikat gigi dengan benar sama saja Anda tidak pernah menyikat gigi.

  • Gunakan produk mengandung fluoride
    Fluoride berperan dalam melawan kuman yang berpotensi membuat gigi menjadi busuk. Zat ini juga memberi perlindungan pada gigi dari ancaman kerusakan. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride agar gigi Anda terjaga kesehatannya. Mengonsumsi air minum kemasan yang memiliki kandungan fluoride juga dapat membantu mengurangi risiko penimbunan plak.

  • Manfaatkan mouthwash
    Mouthwash akan membersihkan area mulut yang sulit dijangkau saat menyikat gigi, seperti gusi dan sela-sela gigi karena sikat gigi hanya membersihkan 25% dari mulutmu. Selain itu, mouthwash juga mengurangi keasaman dan jumlah kuman di rongga mulut, bahkan membantu remineralisasi gigi. Namun, mouthwash memang tidak boleh digunakan oleh anak berusia di bawah enam tahun. Meski bagi anak di atas usia tersebut, mouthwash dapat membantu membersihkan gigi secara maksimal.

  • Periksa gigi secara teratur
    Memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur yaitu setiap 6 bulan, dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Kalau pun ternyata mulai terjadi kerusakan gigi, Anda akan mendapatkan perawatan lebih dini, sehingga masalah gigi tidak sampai parah.

Cara-cara di atas dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan benar, sehingga terhindar dari berbagai gangguan gigi dan mulut yang dapat muncul akibat penumpukan plak, yang jika dibiarkan dapat merusak jaringan gigi, gusi, dan area di sekitarnya, bahkan berisiko terinfeksi.

Pengendalian plak merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penatalaksanaan karies dan penyakit periodontal. Plak memiliki peranan yang besar pada timbulnya karies dan penyakit periodontal, maka akumulasi plak perlu dicegah dengan pelaksanaan plak kontrol.

Kontrol plak adalah pengambilan bakteri plak dan pencegahan menumpuknya pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plak merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal, yang efektif untuk pencegahan terjadinya perubahan inflamasi pada jaringan periodontal.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengontrol pembentukan plak gigi, meliputi mengatur pola makanan, tindakan secara kimiawi terhadap bakteri dan terhadap polisakarida ekstraseluler dan tindakan secara mekanis berupa pembersihan rongga mulut dan gigi dari semua sisa makanan, bakteri beserta hasil-hasil metabolismenya.

Mengatur Pola Makanan


Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengontrol pembentukan plak adalah dengan membatasi makanan yang banyak mengandung karbohidrat terutama sukrosa.

Berdasarkan bukti-bukti bahwa karbohidrat merupakan bahan utama dalam pembentukan matriks plak, selain sebagai sumber energi untuk bakteri dalam membentuk plak. Makanan yang lunak dan mudah menempel pada gigi sebaiknya sedapat mungkin dihindari.

Tindakan Secara Kimiawi


Berdasarkan sifat-sifat mikrobiologis plak, telah dilakukan berbagai usaha untuk mencegah bakteri berkolonisasi di atas permukaan gigi membentuk plak. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah dengan menggunakan antibiotik dan senyawa-senyawa antibakteri selain antibiotik.

Meskipun menyikat gigi dianggap paling efektif dalam membersihkan gigi dan mengendalikan plak, namun obat kumur banyak digunakan sebagai tambahan untuk memberikan agen aktif ke gigi dan jaringan periodontium. Saat ini perhatian beralih kepada penggunaan senyawa antimikroba dari bahan alami untuk melawan efek yang merugikan, meningkatkan potensi terhadap antiplak dan anti gingivitis, dan untuk mengurangi meningkatnya resistensi mikroba sebagai antiseptik dan antibiotik konvensional.

Efektivitas antibakteri oral harus memiliki spektrum yang luas terhadap aktivitas antibakteri, tetapi juga harus tidak mengganggu mikroba oral normal. Keberhasilan agen antibakteri tergantung tidak hanya pada daya antibakteri tetapi juga pada kandungan substantifnya. Karena kemampuannya terikat pada permukaan oral dan konsentrasi bio-aktif, agen antibakteri substantif tetap aktif dalam rongga mulut untuk jangka waktu lama. Plak yang tertinggal setelah menyikat dapat menyerap agen antibakteri yag terdapat pada obat kumur.

Tindakan Secara Mekanis


Tindakan secara mekanis adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras maupun jaringan lunak. Pada tindakan secara mekanis untuk menghilangkan plak, lazim digunakan alat fisioterapi oral.

Alat Fisioterapi Oral adalah alat yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan dan debris yang melekat pada permukaan gigi. Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut.

Kontrol plak dengan menyikat gigi sangat penting untuk kebersihan rongga mulut, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

  • Pemilihan sikat gigi yang baik serta penggunaannya.

  • Cara menyikat gigi yang baik.

  • Frekuensi dan lamanya penyikatan.

  • Penggunaan pasta fluor.

  • Pemakaian bahan disklosing.

Menjaga kebersihan rongga mulut harus dimulai pada pagi hari, baik sebelum maupun setelah sarapan. Menyikat gigi sebelum sarapan akan mengurangi potensi erosi mekanis pada permukaan gigi yang telah demineralisasi. Dilanjutkan dengan menjaga kebersihan rongga mulut yang dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Ketika tidur, aliran saliva akan berkurang sehingga efek buffer akan berkurang, karena itu semua plak harus dibersihkan. Jika diperlukan, pengontrolan plak lebih jauh, dapat menggunakan benang gigi (dental floss) atau alat-alat interdental lainnya.

Pengendalian plak gigi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

  1. Cara alamiah

    • Dengan gerakan lidah, pipi dan bibir

    • Dengan memakan makanan yang bersifat membersihkan, seperti: pepaya, nanas, apel, belimbing, bengkoang dan tebu serta sayur-sayuran yang mentah.

  2. Cara buatan

    • Secara kimiawi, yaitu dengan mempergunakan obat kumur yang mengandung antiseptik, antibiotik dan enzim.

    • Secara mekanik, yaitu dengan mempergunakan beberapa alat seperti sikat gigi, dental floss, interdental stimulator. (Ratih Ariningrum, 2000).

Upaya pencegahan plak biasa dikenal dengan istilah kontrol plak. Terdapat beberapa upaya dalam kontrol plak yaitu secara mekanik, kimiawi, dan alamiah. Hingga saat ini upaya dalam pengontrolan plak masih mengandalkan cara mekanik.

  • Upaya kontrol plak secara mekanik adalah dengan cara menggosok gigi. Kemampuan dalam menggosok gigi secara baik dan benar merupakan faktor penting untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat seperti pemilihan sikat gigi yang baik, metode penyikatan gigi yang benar dan waktu penyikatan gigi yang tepat (Penda dkk., 2015).

  • Upaya pengendalian plak secara kimiawi dapat dilakukan dengan obat kumur. Penggunaan obat kumur sudah terbukti dapat menghambat pembentukan plak pada gigi. Substansi kimia yang ada dalam kandungan obat kumur memiliki sifat antiseptik atau antibakteri yang berguna dalam menghambat proses pembentukan plak pada gigi (Ladytama dkk., 2014).

  • Upaya pengendalian plak secara alamiah dapat dilakukan dengan cara mengunyah makanan yang berserat. Kebiasaan dalam mengunyah makanan berserat adalah sebagai upaya pencegahan plak secara alamiah (Michael dkk., 2015). Makanan padat dan berserat dapat meningkatkan intensitas pengunyahan dalam rongga mulut. Proses pengunyahan makanan berserat ini akan merangsang dan meningkatkan produktivitas dari saliva. Saliva akan membantu membilas gigi dari sisa-sisa makanan yang masih menempel pada gigi dan melarutkannya (Penda dkk., 2015). Beberapa jenis buah yang segar, berserat dan berair dapat menurunkan indeks plak gigi salah satunya buah jambu air.

Berikut jurus-jurus menjaga kesehatan gigi bebas dari plak :

  • Menyikat gigi adalah metode pembersihan mekanis yang utama dalam menghilangkan dan mencegah terbentuknya plak gigi. Frekuensi, durasi, jenis sikat gigi, metode penyikatan dan penggunaan pasta gigi dalam melakukan sikat gigi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap hasil dari aktivitas ini.

    Metode dalam menyikat gigi ini bermacam-macam dan pada kenyataannya tidak ada metode yang lebih unggul terhadap metode lainnya, tiap-tiap metode mempunyai kekurangan serta keunggulan masing-masing.

    Hal yang harus diperhatikan dalam menyikat gigi adalah dilakukan 2 kali sehari, waktu penyikatan yang cukup yaitu 2-3 menit, menggunakan pasta gigi, menggunakan sikat dengan bulu yang lembut dan ujung kepala mengecil (apabila menggunakan sikat gigi manual) dan gerakan berulang-ulang pada tiap permukaan gigi.

  • Penyikatan gigi saja tidak mampu membersihkan sampai keselah-selah gigi secara tuntas, tetapi diperlukan pembersihan yang spesifik pada bagian tersebut, karena plak gigi juga dapat terbentuk disana yang kemudian menjadi cikal bakal karies, gingivitis dan periodontitis. Pembersihan daerah selah gigi dapat dibantu dengan benang gigi atau dental floss.

  • Pengendalian plak dapat dilakukan juga dengan berkumur dengan menggunakan obat kumur, tetepi tentu saja tetap diiringi dengan penyikatan dan pembersihan selah gigi. Jenis obat kumur yang direkomendasikan adalah obat kumur dengan kandungan Chlorhexidine (0,2%) karena mempunya daya antiplak dan antigingivitis.

  • Hal ini hanya dapat dilakukan dengan bantuan dokter gigi, dimana pembersihan yang dilakukan melipuyi pembersihan plak dan kalkulus supragingiva (diatas gusi). Sebaiknya pembersihan ini dilakukan secara berkala.