Bagaimana cara mencegah serangan penyakit pada budidaya Ikan Nila ?

mencegah serangan penyakit pada budidaya Ikan Nila

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin. Bagaimana menurut anda?

Tips Mencegah Serangan Penyakit pada Budidaya Ikan Nila

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :

  1. Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
  2. Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
  3. Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam),
  4. Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
  5. Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
  6. Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
  7. Mengganti air kolam secara teratur.

Sumber:

Ada idiom dikalangan petani ikan bahwa “Jangan pelihara ikan, tapi peliharalah airnya”.

Konteks dari idiom tersebut adalah, didalam lingkungan yang sehat, maka kemungkinan besar ikan akan terhindar dari berbagai macam penyakit, mengingat sistem kekekebalan tubuh ikan juga akan meningkat jika kondisi airnya sehat.

Syarat Hidup Ikan Nila

Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga dapat di pelihara di dataran rendah yang berair payau hingga di dataran tinggi yang berair tawar. Habitat hidup ikan nila cukup beragam, mulai dari sungai, danau, waduk, rawa, sawah, kolam, hingga tambak. Ikan nila dapat tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14 - 38 derajat Celcius dan dapat memijah secara alami pada suhu 22 - 37 14 - 38 derajat Celcius.

Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, suhu optimum bagi ikan nila adalah 25 - 30 derajat Celcius. Pertumbuhan ikan nila biasanya akan terganggu jika suhu habitatnya lebih rendah dari 14 derajat Celcius atau pada suhu tinggi 38 derajat Celcius.

Ikan nila akan mengalami kematian pada suhu 6 derajat Celcius atau 42 derajat Celcius(Khairuman & Amri, 2013).

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan nila adalah adanya kebutuhan oksigen terlarut. Konsentrasi oksigen terlarut paling ideal bagi budidaya ikan nila adalah 4 – 7 ppm (Suyanto, 2010).

Selanjutnya adalah kondisi derajat keasaman (pH) air yang menenetukan baik tidaknya kondisi perairan tersebut uuntuk budidaya ikan nila. Menurut Suyanto (2010), ikan nila akan mengalami pertumbuhan optimal pada kisaran pH 7 – 8, serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada lingkungan perairan dengan kadar Dissolved Oxygen (DO) antara 4 – 7 mg/L.

Penyakit Ikan dari Luar Kolam

Untuk penyakit dari luar, misalnya karena virus, bakteri atau parasit, dapat dilakukan dengan menyeleksi bibit ikan. Anda harus benar-benar yakin bahwa benih ikan dalam kondisi sehat ketika dipindahkan ke kolam pembesaran. Untuk kolam pembesaran, akan mengalami kesulitan apabila jenis kolamnya adalah kolam terbuka, dimana sumber air diambil dari sungai atau luar kolam. Untuk pencegahannya, apabila terdapat kabar bahwa ada kolam lain yang terkena penyakit, sebaiknya sumber air yang masuk ke kolam ditutup.

Untuk kolam tertutup, maka kemungkinan tertularnya penyakit dari luar kolam menjadi minimal, sehingga petani hanya fokus pada kualitas air itu sendiri, dan itu adalah pekerjaan paling sulit untuk jenis kolam tertutup.

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :

  • Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
  • Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
  • Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam),
  • Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
  • Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
  • Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
  • Mengganti air kolam secara teratur.

Selain beberapa organisme penyebab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.