Bagaimana cara mencegah gigi anak berlubang?

Bagaimana cara mencegah gigi anak berlubang?

1. Bersihkan Gigi Anak Secara Rutin

Jadwalkan anak untuk membersihkan giginya secara rutin, minimal dua kali sehari, habis makan dan sebelum tidur. Jangan lupa, ajari anak untuk senang membersihkan giginya ya, Bun. Salah satunya dengan menciptakan suasana menyenangkan pas anak membersihkan giginya.

“Si kecil belum bersih nyikat giginya nggak apa-apa yang penting mereka senang dulu,” papar drg Eka dalam kuliah What’s App bersama bersama Birthclub Januari 2016 @bcjanuary16 beberapa waktu lalu.

Walaupun nantinya sikat gigi cuma diisap atau digigit-gigit nggak apa kok, Bun. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula kemampuan motorik anak hingga anak akan belajar cara menyikat gigi yang benar.

2. Tetap Awasi Anak Saat Sikat Gigi

Mentang-mentang anak sudah bisa sikat gigi belum tentu mereka benar melakukannya dan giginya pun bersih lho, Bun. Peran orang tua dalam mengontrol anak dalam menyikat giginya juga penting.

“Meanwhile tugas bunda membantu membersihkan area lain yang masih sulit dijangkau anak, pastikan seluruh giginya sudah bersih,” kata dokter jebolah kedokteran gigi anak dari New York University ini.

Bahkan saat si kecil belum bergigi pun, Bunda boleh membersihkan mulut anak lho seperti sehabis menyusu atau makan agar anak terbiasa. Penting untuk menyikat gigi secara menyeluruh dan perlahan. Lalu, pemakaian pasta gigi berfluoride pada anak juga tidak perlu banyak.

“Jika anak belum bisa meludah sebaiknya gunakan pasta gigi yang tidaK berfluoride,” papar drg Eka.

Jika anak berusia tiga tahun ke atas, ukuran pasta giginya cukup sebesar satu biji kacang polong, namun jika kurang dari tiga tahun pastikan ukurannya hanya sebesar sebutir beras.

Nggak hanya itu, saat menyikat gigi anak, pastikan kita angkat bibirnya juga, Bun, dan lihat apakah sudah terlihat tanda gigi berlubang atau butuh tidaknya perawatan ke dokter gigi.

3. Atur Pola Makan si Kecil

Mencegah gigi sakit atau berlubang juga bisa dilakukan dengan cara mengatur durasi, frekuensi makan, dan jenis makanan anak lho, Bun. Kita perlu tahu setiap habis makan kondisi mulut berubah jadi asam dengan pH di bawah 5,5.

“Hal ini terjadi karena bakteri di dalam mulut menghasilkan asam setelah berinteraksi dengan karbohidrat atau gula dari makanan yang membuat gigi menjadi rentan rusak,” kata dokter yang merupakan founder @senyumsikecil ini.

Idealnya perlu sekitar 60 menit untuk air ludah seara alami membantu mengembalikan kondisi mulut ke kondisi netral yang aman untuk gigi (pH>7). Mineral di dalam air ludah bahkan dapat memperbaiki kerusakan kecil pada gigi yang terjadi akibat kondisi asam sebelumnya.

“Jika lebih banyak ‘waktu rentan’ dibandingkan ‘waktu aman’ di dalam mulut akan mengakibatkan terjadinya lubang pada gigi,” kata alumnus Universitas Indonesia ini.

Karena itu pastikan beri jeda kurang lebih satu jam antara makan atau cemilan yang pertama dengan kedua dan begitu seterusnya. Selain itu, ajari anak juga untuk tidak makan terlalu lama karena akan meningkatkan risiko gigi berlubang

Jika Bunda khawatir anak akan lapar sebelum satu jam, menyatukan waktu pemberian cemilan dengan makanan berat boleh juga. “Mengajak anak minum air putih setelah makan juga membantu menetralkan suasana mulut yang asam lebih cepat sehingga membantu meminimalisir terjadinya kerusakan gigi,” papar lulusan Universitas Padjadjaran ini.

Makanan sehat yang mengandung lebih sedikit gula juga bisa meminimalkan produksi asam dari bakteri yang merusak gigi lho, Bun. Saat tidur jumlah air liur di mulut berkurang, karena itu pastikan tidak ada gula yang menempel di gigi si kecil sepanjang malam.