Bagaimana Cara Mencegah Gangguan Depresi?

mencegah depresi

Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi Mayor.

1 Like
  • Memberi pendidikan terhadap jiwa

Pendidikan terhadap jiwa yang dimaksud adalah bimbingan yang diberikan pada waktu kecil, seperti adab sopan santun, adab budi pekerti yang baik, mengenal tata tertib, memahami pengertian agama secara lengkap, mengetahui norma-norma yang berlaku dan sebagainya.

  • Memberi pendidikan di lingkungan keluarga

Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian sehingga perkembangan remaja dapat berjalan normal. Remaja juga harus diberikan kepercayaan dalam melakukan sesuatu selama itu tidak bertentangan dengan norma-norma. Antar keluarga harus saling perhatian dam bertukar pendapat tentang masalah-masalah apapun. Sering ajak remaja berkomunikasi bagaimana kegiatan-kegiatannya di sekolah, apa yang sudah remaja lakukan sepanjang hari. Hal ini akan memicu rasa kenyamanan mereka sehingga mereka akan selalu menceritakan apapun masalahnya terhadap keluarga

  • Mengembangkan pendidikan di sekolah

Disamping sekolah membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan intelektual mereka, sekolah juga harus membina kepribadian seorang remaja sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orang tua, sekolah dan masyarakat.

Itulah tadi penjelasan mengenai gangguan psikologis pada remaja. Selain itu Ciri-Ciri Bipolar Disorder yang merupakan perubahan suasana hati yang berlangsung lama bahkan lebih dari dua minggu juga merupakan gejala remaja mengalami gangguan psikologis. Untuk menghindari gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh seorang remaja hendaknya mereka diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada minat, bakat dan kemampuannya.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan lebih banyak olahraga dapat membantu Anda dalam mengatasi dan mencegah depresi, bahkan jika Anda memiliki risiko genetik untuk itu. Penelitian ini dilakukan oleh Karmel Choi dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard dan telah diterbitkan pada jurnal Depression and Anxiety

Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data hampir 8.000 orang dan menemukan bahwa mereka yang memiliki kecenderungan genetik lebih besar kemungkinan untuk didiagnosis dengan depresi selama dua tahun ke depan.

Tetapi kemungkinan itu menjadi lebih kecil kemungkinannya untuk orang-orang yang lebih aktif. Tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dapat membantu melindungi mereka yang memiliki risiko genetik tertinggi untuk depresi.

Olahraga dengan intensitas tinggi (seperti aerobik) dan aktivitas intensitas rendah (seperti yoga dan peregangan) berhubungan dengan penurunan risiko terjadinya depresi.

Dengan berolahraga empat jam dalam seminggu dapat menurunkan risiko depresi sebesar 17%. Depresi adalah penyebab utama masalah kesehatan di seluruh dunia.

Penelitian di Inggris, yang telah diterbitkan di jurnal JAMA Psychiatry, yang melibatkan peserta sebanyak 11.135 orang (berusia dua puluhan), yang dilakukan selama lebih dari 25 tahun memberikan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa peserta yang secara fisik semakin aktif, semakin kecil pula kemungkinan mereka memiliki gejala depresi.

Orang yang berolahraga tiga kali seminggu, dapat mengurangi risiko depresi mereka dalam lima tahun kedepan hingga hampir 20 persen. Tentu saja, hubungan antara depresi dan aktivitas fisik berjalan secara dua arah, karena orang yang depresi cenderung untuk berolahraga.

Penelitian lainnya, dalam sebuah analisis yang dilakukan oleh Cochrane Collaboration, berdasarkan pada 35 studi, menyimpulkan bahwa olahraga cukup efektif untuk mengurangi gejala depresi, dimana seringkali manfaatnya sama seperti pengobatan atau terapi psikologis. Olahraga dapat membantu dalam banyak hal, terutama dengan mempengaruhi neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati dan dapat berguna sebagai pengalih perhatian dari kecemasan.

Penelitian lainnya, yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine, menemukan bahwa orang yang berolahraga secara teratur, bahkan pada tingkatan yang rendah (seperti berjalan atau berkebun), lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi.

Selamat berolahraga.