Bagaimana Cara Membuat Literature Review yang Baik?

Literature Review

Mengerjakan penelitian literature review bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan kerja keras dalam melakukannya. Bagaimana Cara Membuat Literature Review yang Baik ?

Untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara membuat literature review , terdapat dua jurnal yang menurut saya sangat bagus yang dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat sebuah literature review . Jurnal tersebut berjudul " An end-to-end process of writing and publishing influential literature review articles: Do’s and don’ts " karya Virginia Bodolica dan Martin Spraggon serta “ Literature review as a research methodology: An overview and guidelines ” karya Hannah Snyder. Didalam kedua jurnal tersebut dijelaskan secara rinci bagaimana cara membuat literature review yang baik, mulai dari perencanaan hingga publikasi.

Seperti kita ketahui bersama, systematic literature review berawal dari bidang kedokteran, tetapi secara bertahap diperluas pada bidang disiplin ilmu lain (Tofan et al., 2013). Selain itu, literature review tidak hanya digunakan untuk melakukan review pada penelitian-penelitian yang bersifat empiris, tetapi juga dilakukan pada penelitian-penelitian yang bersifat kualitatif. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jenis-jenis literature review yang dilakukan oleh peneliti. (Untuk lebih lengkapnya, bisa membaca pada tulisan saya di topik Jenis-jenis Literature review )

Dalam membuat artikel literature review , terdapat lima langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu Melakukan Eksplorasi Topik, Pencarian dan Penyaringan Literatur, Penilaian dan Seleksi Artikel, Analisis dan Sintesis Literatur dan Menulis Literature review : Struktur Penulisan (Virginia and Martin, 2018). Diagram alir dari langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan literature review dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Gambar 1. Tahapan Pembuatan Literature Review

Tahap 1 : Melakukan Eksplorasi Topik


Hal pertama yang dilakukan pada langkah pertama ini adalah melakukan identifikasi bidang area penelitian yang akan dilakukan literature review serta memastikan signifikansi dan relevansinya. Setelah menentukan bidang area penelitian, beberapa pertanyaan berikut ini dapat dijadikan tolak ukur awal terkait dengan seberapa menarik topik literature review yang dilakukan (Snyder, 2019) :

  • Apakah literature review pada topik ini diperlukan dan apa kontribusi dari melakukan literature review ini?
  • Siapa calon audiens literature review ini?
  • Apa tujuan spesifik dan pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam literature review ini?
  • Metode apa yang tepat yang akan digunakan dalam literature review ?
  • Strategi apa yang dilakukan dalam proses pencarian dalam literature review ini? (termasuk rencana kata kunci, database, kriteria inklusi dan pengecualian, dll.)

Pertanyaan-pertanyaan diatas sebaiknya dilakukan secara berurutan karena antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya saling berhubungan. Pertanyaan terkait topik apa dan siapa audiensnya merupakan pertanyaan awal yang penting karena melakukan literature review merupakan pekerjaan yang sangat berat dan membutuhkan kerja keras dapat dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, topik yang dipilih haruslah topik yang menarik, baik bagi peneliti maupun bagi pembaca.

Agar dapat mencapai semua hal tersebut, para peneliti harus memaksimalkan keahlian mereka dalam melakukan penilaian terhadap pengetahuan pada topik area yang ada, merefleksikan evolusi terkini dari topik tersebut dan men-challenge asumsi dominan yang ada di lapangan. Oleh karena itu, pada tahapan ini, disarankan untuk menggunakan metode mapping review sebagai penelitian pendahuluan sebelum melangkah lebih jauh lagi.

Setelah memilih dan memahami topik area yang dipilih, maka langkah selanjutnya adalah memilih pertanyaan penelitian. Memilih pertanyaan penelitian merupakan hal yang paling penting dalam tahapan eksplorasi topik. Salah satu kriteria pertanyaan penelitian yang baik adalah pertanyaan tersebut diminati secara luas oleh pemangku kepentingan di berbagai bidang, dimana hal tersebut membutuhkan penyelidikan lintas disiplin yang dapat dilakukan secara efektif oleh banyak penulis. Misalnya, pertanyaan penelitian yang dibuat peneliti tidak hanya menarik minat akademisi bidang manajemen strategis saja tetapi juga menarik bagi bidang sumber daya manusia, marketing, psikologi, keuangan dan bidang-bidang lainnya.

Selain itu, artikel-artikel literature review yang berpengaruh sering dihasilkan dari topik-topik penelitian dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, terutama ketika literatur-literatur pada area topik penelitian tersebut telah mencapai usia “remaja”. Area penelitian yang telah mencapai usia “remaja” mempunyai karakteristik telah cukup banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya (tetapi belum mature ), dan membutuhkan waktu untuk “berhenti” sejenak, untuk melakukan analisis terkait dengan temuan apa saja yang telah dihasilkan pada penelitian-penelitian sebelumnya sehingga dapat memberikan saran yang tepat terkait dengan apa, bagaimana dan mengapa penelitian-penelitian lanjutan dilakukan di masa yang akan datang.

Untuk mendapatkan area yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, salah satu cara praktis yang disarankan adalah dengan menyediakan waktu yang banyak untuk membaca artikel-artikel jurnal pada bagian Limitation and Discussion. Pada bagian tersebut biasanya penulis (peneliti) memberikan pandangan-pandangannya terkait arah penelitian di masa depan, berdasarkan batasan-batasan penelitian yang dilakukannya. Pandangan-pandangan tersebut bisa menjadi panduan terkait dengan potensi-potensi yang dapat dilakukan eksplorasi lebih lanjut terkait topik area penelitian tersebut.

Selanjutnya, setelah peneliti mendapatkan pemahaman yang utuh terkait area topik, audiens, pertanyaan penelitian yang dipilih, maka peneliti dapat menentukan metode yang akan digunakan selanjutnya. Sebagai contoh, jika review yang dilakukan bertujuan untuk melakukan evaluasi pada bidang penelitian yang luas atau bahkan lintas bidang, dengan tujuan akhir membuat sebuah model atau framework, maka metode naratif atau integrative literature review merupakan metode yang tepat. Sebaliknya, jika tujuan dilakukannya review adalah untuk menyelidiki dan mensintesis bukti-bukti terkait pengaruh faktor-faktor atau variabel-variabel tertentu, maka integrative review bukanlah metode yang tepat, sehingga metode systematic literature review merupakan pilihan yang tepat.

Mengingat pentingnya tahapan eksplorasi ide, maka keterampilan utama yang dibutuhkan peneliti pada tahapan ini adalah keingintahuan yang tinggi, mampu berpikir kreatif, kemampuan untuk berubah dan beradaptasi ketika menemukan bukti yang baru (open minded), dan pemahaman tentang berbagai bidang yang berhubungan dengan area yang diteliti untuk mendapatkan wawasan yang mendalam terkait dengan area penelitian.

Tahap 2: Pencarian dan Penyaringan Literatur.


Setelah menyelesaikan kegiatan-kegiatan di tahap 1, langkah selanjutnya adalah melakukan pencarian dan penyaringan (screening) literatur-literatur yang dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Cara melakukan pencarian dan penyaringan literatur-literatur tersebut juga sangat berhubungan erat dengan metode penelitian literature review yang dipilih.

Berdasarkan metode yang dipilih, strategi dalam melakukan pencarian dan penyaringan ditentukan terlebih dahulu. Strategi tersebut termasuk memilih kata-kata kunci yang akan digunakan dan database yang sesuai. Hal ini berguna untuk menentukan kriteria kriteria literatur yang dimasukkan ke dalam analisis literature review dan kriteria-kriteria literatur yang dikeluarkan. Sebagai contoh, apabila konteks penelitian yang diteliti adalah sebuah startup, maka literatur-literatur tentang SME seharusnya dikeluarkan mengingat terdapat perbedaan yang nyata antara startup dan SME.

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah pemilihan database yang akan digunakan dalam proses pencarian literatur-literatur. Database literatur yang dipilih biasanya adalah database-database yang telah dilanggan oleh institusi peneliti. Beberapa contoh database literatur yang sering digunakan dalam proses pencarian literatur adalah ABI/INFORM, Business Source Premier (EBSCO host), JSTOR, Emerald, PsycINFO, ProQuest Central, Web of Science, Scopus, IEEE dan lain sebagainya.

Setelah memilih database literatur, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pencarian dan penelusuran literatur. Pencarian dapat dilakukan dengan dengan menggunakan kata kunci atau frasa untuk melakukan filtering artikel, buku dan laporan-laporan lainnya yang sesuai. Kata kunci dan frasa yang dipilih harus berhubungan secara langsung dengan pertanyaan penelitian. Sedangkan pada proses penelusuran, sangat tergantung pada tujuan dilakukannya review dan juga pertanyaan penelitian. Penelusuran yang dilakukan bisa dilakukan secara luas maupun sempit, yang terpenting batasan-batasan yang dilakukan oleh peneliti sudah dipertimbangkan secara matang, dan nantinya dimasukkan ke dalam penulisan literature review .

Mengingat dalam proses pencarian literatur awal akan menghasilkan banyak sekali artikel, maka diperlukan strategi untuk mengidentifikasi mana yang benar-benar relevan dan tidak. Oleh karena itu, sekali lagi, penyertaan kriteria review harus dipandu oleh pertanyaan penelitian yang dipilih. Kriteria yang dapat dipertimbangkan dan umum digunakan antara lain tahun terbit, bahasa artikel, jenis artikel, dan jurnal yang menerbitkan artikel tersebut. Untuk memastikan kualitas penelitian literature review , hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah alasan dan transparansi tentang semua pilihan yang diambil, dimana pilihan yang diambil harus mempunyai motif yang logis dan valid. Hal ini menjadi sangat penting, terlepas dari jenis metode yang dipilih, karena kualitas literature review sangat bergantung antara lain pada literatur apa yang dimasukkan dan bagaimana literatur itu dipilih (Tranfield et al., 2003; Wong et al., 2013).

Keputusan-keputusan yang diambil tersebut akan memberikan jawaban dan kesimpulan atas pertanyaan penelitian yang dibuat. Sangat bisa jadi, perbedaan keputusan tersebut akan memberikan jawaban dan kesimpulan yang sangat berbeda untuk pertanyaan penelitian yang sama. Misalnya, dengan hanya memilih beberapa jurnal tertentu, tahun, atau bahkan kata kunci pencarian yang akan membatasi pencarian, seorang peneliti bisa saja mendapatkan sampel yang “cacat” atau “miring”, dimana banyak artikel-artikel yang mungkin relevan dengan pertanyaan penelitian tetapi tidak dimasukkan kedalam analisis literature review . Selain itu, peneliti dapat juga memberikan kesimpulan yang salah terkait dengan gap penelitian. Yang lebih serius lagi, peneliti bisa saja memberikan bukti-bukti palsu terkait efek spesifik.

Salah satu cara praktis untuk meminimalkan terjadinya kesalahan tersebut, peneliti harus menuliskan semua keputusan-keputusan yang diambil, dimana hal itu memungkinkan adanya transparansi, sehingga pembaca dapat memahami bagaimana identifikasi, analisis, sintesis dan pelaporan literature review tersebut dilakukan.

Tahapan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati sebelum benar-benar melakukan review.

Pendekatan praktis pencarian dan penelusuran

Penggunaan kata kunci dan kombinasi kata kunci yang berbeda harus dicoba untuk memeriksa judul, abstrak dan teks lengkap yang muncul ketika dilakukan pencarian pada sebuah database artikel ilmiah. Selain itu, penggunaan operator Boolean AND, OR dan NOT dapat digunakan secara efektif untuk memperluas atau membatasi fungsi pencarian. Selain itu, simbol Boolean juga dapat digunakan dalam rangka mendapatkan hasil pencarian yang lebih beragam. Dalam proses pencarian dengan menggunakan frasa, simbol ! atau * dapat digunakan untuk perluasan akar, sedangkan untuk kata kunci, penggunaan simbol * dapat digunakan untuk menangkap varian kata. Misalnya, dengan menggunakan kata kunci “entrepreneur*”, kata kunci entrepreneurial, entrepreneur, entrepreneurs dan entrepreneurship akan tercakup didalamnya.

Untuk menghindari potensi terjadinya bias, harus dilakukan identifikasi kata kunci yang relevan terhadap pertanyaan penelitian secara cermat. Penulis harus mempertimbangkan untuk mendiskusikan, menyempurnakan dan memvalidasi daftar kata kunci awal mereka dengan peneliti yang sudah berpengalaman dalam melakukan literature review dan topik penelitian yang dipilih. Bagi seorang mahasiswa, kata kunci yang dipilih bisa didiskusikan dengan pembimbing atau promotornya.

Tahap 3: Penilaian dan Seleksi Artikel.


Setelah menentukan tujuan penelitian, membuat pertanyaan penelitian yang spesifik, dan menentukan jenis metode penelitian, serta pencarian dan penyaringan literatur, tahapan berikutnya yang dilakukan adalah melakukan penilaian dan seleksi artikel. Sebelum melangkah lebih jauh, pertanyaan-pertanyaan awal pada tahap ini sangat penting untuk diperhatikan, antara lain (Snyder, 2019) :

  • Apakah rencana pencarian dan penelusuran yang dikembangkan pada tahap sebelumnya telah berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan sampel yang sesuai atau masih perlu dilakukan penyesuaian?
  • Apa saja rencana praktis dalam memilih artikel?
  • Bagaimana pendokumentasian proses pencarian dan penyaringan ?
  • Bagaimana penilaian kualitas proses pencarian dan penyaringan ?

Mengapa pertanyaan-pertanyaan tersebut penting ?

Meskipun peneliti telah menerapkan strategi pencarian dan penyaringan dan menghasilkan kumpulan data umum, peneliti tetap perlu melakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap konten artikel yang dihasilkan pada proses pencarian tersebut. Hal ini bertujuan untuk untuk memastikan relevansi artikel yang dipilih dengan review yang dilakukan.

Kegiatan utama utama yang perlu dilakukan peneliti adalah melakukan evaluasi kualitas artikel, penilaian kelayakan artikel, dan pemilihan artikel yang secara definitif digunakan sebagai sampel.

Pemilihan sampel akhir dapat dilakukan dengan beberapa cara, bergantung pada sifat dan ruang lingkup review . Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh reviewer antara lain :

  • Reviewer membaca setiap artikel yang muncul dalam proses pencarian secara lengkap. Pendekatan ini adalah pendekatan yang sangat ideal dan berguna, tetapi memakan waktu.

  • Reviewer melakukannya secara progresif dan multi-tahap, dimana dimulai dari analisis abstrak dan diakhiri dengan pemeriksaan secara dan lengkap terhadap konten artikel yang dipilih.

Cara pertama adalah cara yang paling ideal, tetapi cara kedua adalah cara yang paling praktis dalam melakukan penilaian dan seleksi artikel.

Pada cara yang kedua, artikel yang berhasil melewati setiap tahapan, akan dilakukan analisis lebih lanjut, sedangkan artikel yang tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan akan dikeluarkan. Pengeluaran artikel dari sampel dapat disebabkan oleh sejumlah faktor (tergantung tujuan dan pertanyaan penelitian), seperti jenis studi (empiris vs konseptual), metode penelitian (kuantitatif vs kualitatif), jenis unit penelitian (dalam manajemen, misalnya startup vs SME), periode waktu (sebelum vs setelah peristiwa tertentu), dan wilayah geografis (Amerika vs wilayah lain). Penilaian kualitas penelitian juga dapat dapat dibuat berdasarkan reputasi jurnal di mana artikel tersebut diterbitkan, jumlah kutipan total, keterikatan teoritis, kekuatan metodologi, atau signifikansi kontribusi bagi akademisi maupun praktisi.

Proses pada tahapan pemilihan dan seleksi artikel ini biasanya memerlukan “trade-off” antara kualitas kuantitas, karena apabila peneliti lebih fokus pada kualitas maka akan mengurangi jumlah artikel yang akan dimasukkan dalam analisis.

Bukanlah suatu kesalahan, bahkan merupakan hal yang umum dilakukan, untuk melakukan penyesuaian berulang kali pada tahapan ini sebelum benar-benar memilih sampel akhir. Tetapi, untuk menghindari adanya potensi subjektivitas saat menentukan sampel akhir, maka peneliti harus benar-benar tunduk (patuh) secara ketat terhadap kriteria inklusi yang telah didefinisikan secara jelas sebelumnya serta memberikan alasan yang logis untuk setiap pengecualian artikel yang dikeluarkan dalam sampel akhir. Yang penting untuk dicatat adalah dalam memilih artikel lebih baik menggunakan dua reviewer untuk memastikan kualitas dan keandalan sampel akhir yang dipilih. (Snyder, 2019). Jika tingkat perbedaan antar reviewer rendah dan apabila perbedaan tersebut dapat diselesaikan dengan suara bulat, maka bias pemilihan dan seleksi artikel dapat dihilangkan atau diminimalisasi.

Oleh karena itu, kemampuan peneliti yang diperlukan dalam tahapan ini adalah konsistensi selama proses dan fokus pada tugas yang ada, memiliki kapasitas penalaran dan keterampilan penyampaian yang kuat, dan memiliki kemampuan bekerja yang baik, baik secara individu maupun ketika berkolaborasi dengan sesama peneliti.

Tahap 4 Analisis dan Sintesis Literatur


Setelah menyelesaikan tahap 3 dan memutuskan sampel akhir yang digunakan, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan bagaimana melakukan analisis yang sesuai terhadap artikel-artikel yang dipilih. Dengan kata lain, harus digunakan cara yang standar dalam melakukan abstraksi informasi yang sesuai dari setiap artikel. Data yang diabstraksi dapat berupa informasi deskriptif, seperti pengarang, tahun terbit, topik, atau jenis penelitian, maupun dalam bentuk efek dan temuan.

Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab ketika berada pada tahapan ini adalah :

  • Bagaimana penilaian kualitas proses pencarian dan seleksi yang dilakukan sebelumnya ?
  • Jenis informasi apa saja yang perlu “disarikan” untuk memenuhi tujuan penelitian dan menjawab pertanyaan penelitian ?
  • Jenis informasi apa yang diperlukan untuk melakukan analisis spesifik ?
  • Bagaimana cara melakukan analisis dan sintesis terhadap informasi yang ada ?

Dalam tahapan ini, analisis harus dilakukan secara mendalam dan melakukan sintesis dari semua artikel yang masuk dalam sampel akhir. Tahapan ini adalah tahap yang paling rumit dan memiliki banyak persyaratan dalam prosesnya, karena melibatkan penggalian secara mendalam setiap artikel-artikel yang terpisah dan kemudian dilakukan proses penggabungan potongan bukti-bukti yang tersebar luas tersebut untuk menciptakan pemahaman integratif dari area subjek yang dieksplorasi (Rastogi et al., 2018).

Saat melakukan analisis terhadap isi artikel, perlu dirancang dan dibuat tabel secara terperinci untuk memberikan dasar yang terstruktur ketika melakukan ekstraksi data kritis. Tujuan tabel ini adalah untuk meringkas bagian-bagian konstitutif dari setiap artikel dengan memasukkan data yang relevan untuk sintesis literatur selanjutnya. Ini mungkin berisi informasi tentang karakteristik sampel (seperti ukuran, industri, dan periode), perspektif teoritis yang digunakan, sumber pengumpulan data, metode analisis data, variabel independen dan dependen, temuan empiris utama, dan kontribusi utama untuk teori. Informasi-informasi tersebut kemudian digunakan untuk melakukan sintesis terhadap data-data yang ada.

Dalam tahapan ini, metode penelitian yang dipilih menjadi sangat krusial, karena bagaimanapun tujuan dari dilakukannya literature review adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dibuat dan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh, metode Meta-analisis memungkinkan agregasi hasil dari beberapa penelitian yang menangani pertanyaan penelitian yang sama dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan statistik dan menghasilkan perkiraan efek yang lebih andal (Mackey et al., 2017). Namun, dalam kasus penelitian dengan tingkat heterogenitas yang luas, pendekatan interpretatif dalam melakukan sintesis data, seperti sintesis meta atau sintesis realis, lebih tepat digunakan.

Rekomendasi praktik terbaik, untuk melaporkan hasil sintesis data secara efektif, adalah dengan membangun kerangka atau cluster secara menyeluruh yang dapat dipecah dalam sub-kategori atau sub-cluster berdasarkan kesamaan konseptual.

Mengingat rumitnya tahapan ini, seorang peneliti dituntut untuk memiliki kemmapuan kognitif dan analitis yang kuat. Selain itu, peneliti juga dituntut untuk memiliki pemikiran holistik yang berguna untuk melakukan asosiasi tematik dan mengungkap hubungan konseptual antar berbagai rangkaian literatur yang ada dalam sampel akhir.

Tahap 5 : Menulis Literature review : Struktur Penulisan


Dalam tahap penulisan literature review , tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan draf artikel literature review yang koheren, logis dan terstruktur dimana artikel tersebut dapat meningkatkan kualitas pesan yang disampaikan kepada audiens serta dapat meningkatkan kemungkinan dampaknya di masa mendatang. Artikel review yang baik ditentukan oleh pengorganisasian pemikiran dan sudut pandang peneliti dan rekan peneliti yang efektif terkait dengan literatur-literatur yang diteliti dan dapat memaparkannya dalam bentuk teks yang diartikulasikan dengan baik.

Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam menuliskan artikel review adalah sebagai berikut (Snyder, 2019) :

  • Apakah motivasi dan kebutuhan dalam review ini telah dikomunikasikan dengan jelas?
  • Standar pelaporan apa yang sesuai untuk review ini?
  • Informasi apa yang perlu dimasukkan dalam review ?
  • Apakah tingkat informasi yang diberikan cukup dan sesuai untuk memungkinkan transparansi sehingga pembaca dapat menilai kualitas review ?
  • Apakah hasil penelitian telah disajikan dan dijelaskan dengan jelas?
  • Apakah kontribusi dalam review telah dikomunikasikan dengan jelas?

Pertama, saat menulis review , motivasi dan kebutuhan review harus dikomunikasikan dengan jelas. Bergantung pada metode yang dipilih, artikel literature review dapat disusun dengan cara yang berbeda, dan akan membutuhkan jenis informasi yang berbeda dan tingkat detail yang berbeda. Sebagai contoh, PRISMA, dikembangkan untuk metode systematic literature review dan meta-analisis (lihat Liberati et al., 2009); RAMSES, dikembangkan untuk narative literature review (lihat Wong et al., 2013); dan integrative literature review (Torraco, 2016).

Meskipun artikel review dapat dibuat dengan berbagai cara, tetapi terdapat beberapa generalisasi yang dapat diikuti. Semua penulis diharapkan untuk mengikuti konvensi yang ada untuk melaporkan bagaimana penelitian literature review tersebut dilakukan. Konvensi yang perlu diikuti ketika melakukan penulisan literature review adalah penjelasan proses perancangan review dan metode pengumpulan literatur, yaitu bagaimana literatur diidentifikasi, dianalisis, disintesis, dan dilaporkan oleh penulis harus dituliskan secara transparan. Melakukannya dengan jujur akan memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menilai kualitas dan kepercayaan dari temuan tersebut.

Kontribusi literature review dapat mempunyai banyak bentuk, dan harus dinilai dalam hubungannya dengan bidang yang ingin dikontribusikan. Selain itu kontribusi yang berbeda dapat mempunyai nilai yang berbeda bagi audien. Misalnya, literature review dapat menghasilkan analisis sejarah perkembangan dalam bidang penelitian (misalnya Carlborg, Kindström, & Kowalkowski, 2014), agenda untuk penelitian lebih lanjut (misalnya, McColl-Kennedy et al., 2017), konseptual model atau kategorisasi (misalnya, Snyder et al., 2016; Witell et al., 2016), atau bukti efek (misalnya, Verlegh & Steenkamp, ​​1999).

Bagian-bagian Tulisan Literature review

Dengan mengabaikan kekhususan topik atau bidang subjek yang disintesis, sebagian besar artikel literature review menunjukkan struktur yang sangat mirip. Artikel literature review yang baik biasanya terdiri atas lima bagian utama, yaitu :

  • Pendahuluan . Bagian pendahuluan berfungsi untuk menarik minat pembaca dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanyaan yang diteliti (yaitu tahap 1), menunjukkan kebutuhan untuk dilakukan review yang komprehensif, dan menggambarkan kontribusi yang dicapai untuk kemajuan pengetahuan di lapangan.

  • Metode dan / atau kerangka kerja . Bagian metode bertujuan untuk melaporkan rincian prosedur pengambilan sampel, mulai dari strategi pencarian awal dan proses penyaringan literatur (yaitu tahap 2), dan diakhiri dengan teknik yang digunakan dalam melakukan penilaian dan pemilihan artikel (yaitu tahap 3). Deskripsi karakteristik sampel sering kali disajikan dalam bentuk tabel. Dimasukkannya aspek metodologi ini adalah merupakan keharusan yang disyaratkan oleh beberapa jurnal untuk semua artikel yang ingin diterbitkan. Beberapa jurnal lebih fokus pada pengembangan model konseptual atau kerangka kerja yang berasal dari penerapan upaya ilmiah untuk menganalisis dan mensintesis literatur yang tersebar (yaitu tahap 4).

  • Hasi temuan . Bagian temuan mencakup struktur kerangka konseptual lanjut untuk membahas hasil yang muncul dari studi yang dilakukan , dimana biasanya dilakukan dengan menggunakan tabel ringkasan yang relevan untuk setiap cluster tematik.

  • Rekomendasi penelitian di masa depan . Bagian tentang penelitian di masa depan harus berisi penilaian secara kritis terkait keadaan pengetahuan saat ini tentang topik tersebut, membahas perbedaan dan keterbatasan, dan memajukan agenda pertanyaan penelitian yang didorong oleh teori yang komprehensif, dimana hal-hal tersebut harus diperhatikan dalam penelitian-penelitian lapangan di masa depan.

  • Kesimpulan . Kesimpulan, biasanya terdiri dari satu atau dua paragraf, diperuntukkan untuk memberikan gambaran singkat dari artikel literature review sehingga dapat menginspirasi pertanyaan lebih lanjut di bidang penelitian tersebut.

Agar dapat menuliskan artikel literature review yang baik, dibutuhkan kemampuan menulis yang sangat baik, dimana keterampilan menulis tersebut mencakup gaya penulisan, kapasitas untuk mengatur ide dengan cara yang dapat dimengerti, dan kemampuan untuk mengedit konten, yang berkaitan dengan tata bahasa, alur cerita dan kejelasan tulisan.

Referensi :

  • Carlborg, P., Kindström, D., & Kowalkowski, C. (2014). The evolution of service in- novation research: A critical review and synthesis. The Service Industries Journal, 34(5), 373–398

  • Liberati, A., Altman, D. G., Tetzlaff, J., Mulrow, C., Gøtzsche, P. C., Ioannidis, J. P. A., … Moher, D. (2009). The PRISMA statement for reporting systematic review s and meta-analyses of studies that evaluate health care interventions: Explanation and ela- boration. Annals of Internal Medicine, 151,W–65.

  • McColl-Kennedy, J. R., Snyder, H., Elg, M., Witell, L., Helkkula, A., Hogan, S. J., & Anderson, L. (2017). The changing role of the health care customer: Review , synth- esis and research agenda. Journal of Service Management, 28.

  • Mackey, J.D., Frieder, R.E., Brees, J.R. and Martinko, M.J. (2017), “Abusive supervision: a meta-analysis and empirical review ”, Journal of Management, Vol. 43 No. 6, pp. 1940-1965.

  • Rastogi, A., Pati Surya, P., Krishnan, T.N. and Krishnan, S. (2018), “Causes, contingencies, and consequences of disengagement at work: an integrative literature review ”, Human Resource Development Review , Vol. 17 No. 1, pp. 62-94.Tofan, G., Bodolica, V. and Spraggon, M. (2013), “Governance mechanisms in the physician-patient relationship: a literature review and conceptual framework”, Health Expectations, Vol. 16 No. 1, pp. 14-31.

  • Snyder, H., Witell, L., Gustafsson, A., Fombelle, P., & Kristensson, P. (2016). Identifying categories of service innovation: A review and synthesis of the literature. Journal of Business Research, 69, 2401–2408.

  • Snyder, Hannah Snyder, 2019, Literature review as a research methodology: An overview and guidelines, Journal of Business Research

  • Torraco, R.J. (2016), “Writing integrative literature review s: using the past and present to explore the future”, Human Resource Development Review , Vol. 15 No. 4, pp. 404-428.

  • Tranfield, D., Denyer, D., & Smart, P. (2003). Towards a methodology for developing evidence-informed management knowledge by means of systematic review . British Journal of Management, 14, 207–222.

  • Verlegh, P. W. J., & Steenkamp, J.-B. E. M. (1999). A review and meta-analysis of country- of-origin research. Journal of Economic Psychology, 20, 521–546.

  • Virginia Bodolica and Martin Spraggon, (2018) “An end-to-end process of writing and publishing influential literature review articles: Do’s and don’ts”, Management Decision.

  • Witell, L., Snyder, H., Gustafsson, A., Fombelle, P., & Kristensson, P. (2016). Defining service innovation: A review and synthesis. Journal of Business Research, 69, 2863–2872.

  • Wong, G., Greenhalgh, T., Westhorp, G., Buckingham, J., & Pawson, R. (2013). RAMESES publication standards: Meta-narrative review s. BMC Medicine, 11, 20.