Bagaimana cara memberantas virus yang menyebabkan penyakit Aujeszky?

Seperti apa caranya untuk memberantas virus penyebab penyakit Aujeszky?

aujeszky

Secara profilaktis virus harus dicegah masuk perusahaan lewat hewan atau makanan tertular. Nyata bahwa cara profilaksi ini tidak begitu efektif. Pada perusahaan-perusahaan yang tertular virus ditemukan berminggu-minggu di dalam makanan, di lantai dan peralatan. Oleh karena itu kandang dan alat-alat harus dibersihkan dahulu dengan air panas dan kemudian didesinfeksi (NaOH 0,5%) secara teliti sebelum dipakai lagi.

Bila pada suatu perusahaan ada anak-anak babi tertular maka hendaknya hewan itu disingkirkan, karena menyebarkan virus penyakit. Anak-anak babi yang baru lahir dilindungi dengan penyuntikan serum imun yang dibikin pada babi. Serum ini hendaknya diberikan langsung sesudah babi dilahirkan dan diulangi sesudah 14 hari. Suntikan serum ini diulangi hingga babi itu mencapai umur 6 minggu.

Pada masa ini dikenal banyak jenis vaksin. Beberapa vaksin yang dilemahkan belum sama sekali aman untuk babi dan dapat menimbulkan infeksi letal pada binatang memamah biak dan pada karnivora. Anak babi umumnya dilahirkan tanpa antibodi. Badan-badan penangkis ini yang terutama termasuk dalam golongan IgG, diperoleh melalui kolostrum. Selama antibodi ini ada maka anak babi itu terlindung terhadap penyakit Aujeszky. Akan tetapi hal ini juga tidak memungkinkan imunisasi buatan. Jangka produksi oleh antibodi maternal pada babi umumnya sangat bervariasi oleh karena produksi antibodi ini berlainan pada induk babi; lagi pula absorpsi dan penguraian berbeda; badan badan penangkis berlainan pada anak-anak babi. Umumnya vaksin yang mengandung virus inaktif minyak menghasilkan titer tinggi pada babi. Bila vaksinasi dilanjutkan berkali-kali maka diduga virulensi virus pada perusahaan akan menghilang. Sesudah babi divaksin maka hewan itu masih dapat ditulari walaupun tidak memperlihatkan gejala klinis. Babi demikian dapat mengeluarkan virus melalui getah-getah pakai.

Proteksi sapi terhadap penyakit ini merupakan masalah karena cara penyakit ini menyebar tidak diketahui secara pasti. Dengan demikian sulitlah menetapkan hewan yang mana mempunyai risiko diserang. Salah satu cara mencegah penyakit ini ialah memisahkan sapi dari babi. Juga anjing dan kucing jangan diperbolehkan masuk kandang dan tikus diberantas. Hewan yang mati selekas mungkin dibakar dan jangan dikubur. Sesudah itu kandang - kandang dan ruangan harus dibersihkan kemudian diinfektir secara teliti. Daging yang mengandung virus dan disimpan pada suhu rendah dengan lama dapat merupakan sumber infeksi.

Referensi: Ressang, AA. 1986. Penyakit Viral Pada Hewan. Jakarta: UI-Press.