Bagaimana cara memberantas penyakit pes Babi?

Apakah ada hal yang dapat dilakukan untuk memberantas penyakit Pes Babi?

pes babi

babi sakit

Di negara yang tidak mengenal pes babi, maka pemberantasan berdasarkan pencegahan pemasukan penyakit. Dalam hal ini ditekankan larangan pemasukan babi hidup dan daging babi yang tidak cukup dipanasi. Di suatu daerah yang berulang kali terserang wabah pes babi sering dilakukan vaksinasi. Kini dikenal beberapa vaksin hidup.

Beberapa di antaranya mengandung virus yang diadaptasikan kelinci. Lapinized vaksin dianggap terbaik; vaksin dibuat dengan mensuspensikan dan membeku-keringkan suspensi alat alat tubuh kelinci yang ditulari dengan virus. Vaksin ini mengakibatkan imunitas yang baik dan terbentuk secara cepat yakni dalam seminggu. Kekebalan yang disebabkannya berlangsung setahun atau lebih lama. Babi yang dipergunakan untuk ternak umumnya direvaksinasi tiap tahun.

Beberapa lapinized vaksin masih mempunyai residu virulensi. Vaksinasi babi bunting dapat menyebabkan kelahiran anak babi mati, sakit atau salah bentuk. Juga babi yang divaksinasi dalam kondisi yang kurang baik dapat jatuh sakit atau mati. Untuk menghindari efek sampingan yang tidak dikehendaki ini maka juga dilakukan suntikan serum hiperimun disamping vaksin. Sebagian kecil babi yang divaksinasi dapat mengeluarkan virus vaksin dan hal ini mengandung risiko untuk babi-babi yang tidak divaksinasi. Maka dari itu pemakaian vaksin hidup tidak dilakukan di semua negara dan vaksinasi bergantung pada metode pemberantasan pes babi negara itu.

Pada masa ini dikenal satu vaksin yang dibikin dari galur VPB yang dikenal sebagai galur C (chinese). Galur virus ini diperoleh dengan pasase puluhan kali melalui kelinci sehingga vaksin itu tidak mempunyai lagi sifat-sifat yang tidak dikehendaki. Virus ini tidak mempengaruhi anak dalam uterus, juga bila vaksin disuntikan tanpa serum hiperimun. Pada hewan yang disuntik tidak terjadi lekopeni dan virus tidak dikeluarkan atau hanya dalam konsentrasi rendah. Kerugian vaksin ini ialah bahwa FAT dapat menjadi positif sewaktu mencari antigen atau antibodi. Vaksin yang dibikin dari virus yang telah diinaktifkan tidak banyak lagi dipergunakan.

Referensi: Ressang, AA. 1986. Penyakit Viral Pada Hewan. Jakarta: UI-Press.