Bagaimana cara membedakan jenis cabai?

Masak apa saja wajib kudu menambahkan cabai, entah dalam bentuk utuh, irisan, atau dalam bentuk halus bersama bumbu lainnya. Jadi bagaimana cara membedakan jenis-jenis cabai?

image

Cabai Merah

  1. Cabai merah besar
    memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang besar, gemuk, panjang, dan ujung yang lancip. cabai merah besar biasanya diulek/diblender dan dijadikan campuran bumbu sambal goreng, rendang, balado, ayam rica-rica, dan masakan berbumbu pedas lainnya. Kulitnya yang tebal dan kaku/kokoh menjadikan cabai ini sering dibentuk serta dihias untuk dijadikan garnish.

  2. Keriting
    Sesuai namanya, cabai keriting memiliki bentuk yang keriting dengan warna merah terang. Ukurannya panjang dan lancip dengan diameter kecil. Rasa dari cabai keriting tak begitu pedas, dan biasanya cabai keriting ini diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan.

Cabai Hijau
Sebenarnya cabai hijau adalah cabai merah yang dipanen dalam keadaan masih muda dan berwarna hijau.

  1. Besar
    Cirinya sama seperti cabai merah besar, hanya saja warnanya masih hijau tua. cabai hijau besar paling cocok diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam tumisan. Anda juga bisa mengolahnya menjadi sambal goreng cabai hijau yang bisa dinikmati dengan ayam goreng, ayam pop, bahkan bebek goreng.

  2. Keriting
    Cabai keriting hijau juga merupakan cabai merah keriting yang masih muda. Perbedaan keduanya selain dari warna, juga rasa dari cabai keriting hijau ini tak sepedas cabai keriting merah. Biasanya, cabai hijau diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan.

Cabai Rawit

  1. Cabai Domba atau Cabe Putih
    Cabai domba memiliki ukuran yang gemuk, bontot, dan ujung yang tumpul. Rasanya sangat pedas. Biasanya cabai domba dijual dengan warna yang dicampur, yaitu merah, oranye, dan hijau muda pucat. Jika anda ingin rasa yang sangat pedas, maka pilihlah cabai domba yang berwarna merah. Cabai ini paling familiar dan banyak kita jumpai. Umumnya cabai ini diolah untuk jadi sambel atau dicemplungkan utuh ke dalam masakan.

  2. Cabai Jemprit atau Cabe Kecil
    Cabai ini punya ukuran lebih pendek dan kecil dibanding cabai domba, serta ujung buah runcing. Rasa cabai ini lebih pedas dibanding cabai rawit lainnya. Cabai ini biasa disandingkan sebagai pelengkap atau ceplusan bersama gorengan.

  3. Cabai Rawit Celepik
    Cabai celepik punya ukuran sedang diantara kedua cabai lainnya, yaitu lebih besar dari cabai jemprit dan lebih kecil dari cabai domba. Rasanya pun tidak sepedas cabai jemprit. Cabai ini juga biasa disajikan bersama gorengan.

Cabai gendot
Cabai gendot atau habanero bisa dibilang sebagai cabai yang paling pedas di antara jenis cabai lainnya. Warnanya hijau menuju jingga, ukurannya kecil dengan bentuk yang bengkak dan juga mengembung. Cabai gendot paling pas dimasak utuh bersama sayur tahu. Diiris tipis dan dicampur ke dalam tumis bihun pun sangat nikmat. Cabai ini jadi hasil budidaya khas daerah Dieng, Wonosobo, dan sering dijadikan sebagai buah tangan karena sifatnya yang tahan lama.

Paprika
Berbeda dengan bahan lainnya, paprika punya rasa manis dan sedikit pedas dengan tekstur yang renyah. Bentuknya besar dan hampir mirip dengan bentuk apel. Paprika ini tinggi akan vitamin C dan antioksidan, sehingga sehat untuk dikonsumsi. Di pasaran, tersedia paprika hijau, merah, dan kuning. Paprika sering dijadikan campuran salad atau aneka tumisan seperti ayam atau sapi lada hitam, pizza (teflon), dan koloke.

sumber: