Bagaimana Cara Membedakan Apakah Pasangan Kita Cinta atau Nafsu?

cinta atau nafsu

Ketika anda dihadapkan disituasi dimana ada orang yang sedang menyukaimu, kita harus benar-benar berfikir dan mengetahui apakah orang yang menyukai kita tersebut benar benar cinta atau cuma cinta sesaat karena nafsu, Bagaimana anda membedakan apakah pasangan anda cinta atau nafsu ?

Memang susah sekali membedakannya. Cinta didalamnya ada nafsu, dan dalam nafsu belum tentu ada cinta. Waspadai hal-hal berikut ini.

  1. Dia hanya fokus pada penampilanmu, bukan kecocokan pola pikir denganmu.
    Tak ada orang yang tak suka dipuji penampilannya oleh pasangannya. Namun jika hal ini mendominasi dan ia menjadi terobsesi denganmu karena hal ini, waspadalah.

  2. Tak ada pembicaraan mendalam mengenai masa depan, atau motivasi yang membangun bagi kalian berdua.
    Bersamamu, mungkin ia sangat bergairah. Tetapi perhatikan ketika ia hanya ingin dirimu menjadi apa yang ia mau, tanpa memperhatikan keinginanmu.

  3. Dia hanya menginginkanmu secara fisik.
    Bahasa tubuh memang salah satu cara mengungkapkan cinta. Namun ketika ini menjadi hal yang diutamakannya, bahkan ia seringkali tanpa izin menyentuhmu hingga membuatmu tak nyaman dengan perlakuannya, maka waspadalah. Katakan bila kamu tidak nyaman atas perlakuannya. Jika ia benar-benar cinta, ia akan memakluminya. Jika ia marah karenanya, ini tanda jika dia hanya menginginkan fisikmu.

  4. Cinta tanpa syarat, gak berlaku baginya.
    Ungkapa cinta tanpa syarat, rasa-rasanya gak pernah kamu alami. Nafsu penuh dengan kepuasan, penuh dengan keegoisan yang hanya menyenangkan satu pihak saja. Setelah melakukan kesalahan atau menyakiti hati salah satu pihak, tidak ada rasa penyesalan sedikit pun pada hubungan yang dikendalikan nafsu.

Pada dasarnya, nafsu didominasi oleh ketertarikan fisik dan fantasi, apa yang terlihat dari luar dan memuaskan secara fisik.Tetapi cinta akan lebih dalam daripada itu. Kalian bisa menghabiskan waktu berdua, mengobrol hingga lupa waktu, mendengarkan perasaan satu sama lain, memotivasi menjadi pribadi yang lebih baik.

Untuk membedakannya, kita perlu mengetahui definisi dari keduanya, yakni :

Pengertian Nafsu


Nafsu didasarkan pada percintaan, keterikatan fisik, dan seksualitas – dengan kata lain cinta membara (Baron dan Byrne, 2005).

Passion atau nafsu meliputi rasa kerinduan yang dalam untuk bersatu dengan orang yang dicintai yang merupakan ekspresi hasrat dan kebutuhan seksual. Atau dengan kata lain bahwa passion merupakan elemen fisiologis yang menyebabkan seseorang merasa ingin dekat secara fisik, menikmati atau merasakan sentuhan fisik, ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. Komponen passion juga mengacu pada dorongan yang mengarah pada romance , ketertarikan fisik, konsumsi seksual dan perasaan suka dalam suatu hubungan percintaan (Sternberg, 1986).

Passion adalah komponen yang memotivasi pembentukan hubungan romantis, yang secara dominan termanifestasi dalam bentuk ketertarikan fisik dan kebutuhan seksual dengan pasangan romantis. Passion termanifestasi dalam bentuk rangsang psikologis dan fisiologis yang umumnya saling terkait dan terjadi bersamaan. Manifestasi passion bervariasi pada berbagai individu, situasi, dan hubungan dekat.

Passion merupakan elemen fisiologis yang menyebabkan seseorang merasa ingin dekat secara fisik, menikmati/merasakan sentuhan fisik, ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. Adanya passion ini menyebabkan dinamika kehidupan cinta antara dua individu yang berbeda jenis kelamin karena merasa bergairah secara seksual terhadap pasangan hidupnya. Kebutuhan seksual merupakan salah satu unsur terpenting untuk mempertahankan kelangsungan keutuhan cinta. Namun, bila dicermati secara mendalam, passion meliputi sentuhan fisik, membelai rambut, berpegangan tangan, merangkul, memeluk, mencium, atau hubungan seksual (Dariyo, 2003).

Pengertian Cinta


Cinta (love) adalah salah satu tema yang paling umum dalam lagu-lagu, film, dan kehidupan kita sehari-hari. Cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan melebihi rasa tertarik secara romantis atau seksual dengan seseorang (Baron dan Byrne, 2005).
Menurut Shaver, Morgan & Wu (1996), cinta adalah reaksi emosional yang sama dikenalnya dan sama mendasarnya dengan rasa marah, kesedihan, kegembiraan, dan rasa takut.

Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Menurut Santrock (2002), cinta dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu: altruism, persahabatan, cinta yang romantis atau bergairah, dan cinta yang penuh perasaan atau persahabatan. Meskipun cinta sudah tampak dalam tahap-tahap sebelumnya (seperti cinta bayi pada ibunya dan cinta birahi pada remaja), namun perkembangan cinta dan keintiman sejati baru muncul setelah seseorang memasuki masa dewasa. Pada masa ini, perasaan cinta lebih dari sekedar gairah atau romantisme, melainkan suatu afeksi-cinta yang penuh perasaan dan kasih sayang. Cinta pada orang dewasa ini diungkapkan dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa nafsu memiliki unsur terpentingnya adalah kebutuhan seksual, sedangkan cinta memiliki unsur terpentingnya adalah kasih sayang kepada pasangan.