Bagaimana cara melakukan perhitungan inflasi?

inflation

Bagaimana cara melakukan perhitungan inflasi ?

Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga-harga secara umum. Dalam pengertian tersebut
sangat jelas bahwa inflasi merupakan kenaikan harga sejumlah barang dan jasa dan bukan hanya harga dari satu jenis barang atau jasa. Berhubung inflasi menyangkut harga sejumlah barang dan jasa, maka penghitungan inflasi tidak sesederhana menghitung kenaikan satu jenis barang atau jasa. Dalam hal suatu perekonomian sudah cukup berkembang dan barang serta jasa yang dikonsumsi masyarakat sudah sangat beranekaragam, maka penghitungan inflasi dapat menjadi sangat kompleks. Mengingat laju inflasi harus mencerminkan perubahan harga dari sejumlah barang dan jasa, maka pada umumnya laju inflasi dihitung dengan menggunakan angka indeks. Kompleksitas penghitungan angka indeks tersebut tidak hanya menyangkut jenis barang dan jasa apa saja yang perlu dimasukkan dalam penghitungan inflasi, tetapi juga bobot dari masing-masing barang dan jasa yang dihitungkan dalam inflasi.

Laju inflasi tentu saja dihitung untuk suatu keperluan analisis yang berbeda-beda. Untuk memenuhi keperluan yang berbeda tersebut, maka terdapat beberapa jenis angka inflasi. Dalam praktek dikenal beberapa jenis laju inflasi. Laju inflasi yang paling umum dan dikenal secara luas oleh masyarakat adalah laju inflasi untuk menghitung perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh suatu masyarakat. Laju inflasi tersebut dihitung berdasarkan angka indeks yang disusun dari harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, dan disebut sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK).

Untuk menghitung angka laju inflasi jenis ini terlebih dahulu dilakukan penghitungan angka indeks dengan menggunakan sejumlah barang dan jasa yang dipergunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat. Jumlah barang dan jasa yang dipergunakan dalam penghitungan angka indeks tersebut berbeda dari satu negara dan negara yang lain dan juga dari waktu ke waktu dalam satu negara tertentu, sesuai dengan kondisi sosial ekonomi konsumen atau masyarakat yang bersangkutan. Contoh : di Indonesia pada awalnya hanya dipergunakan sembilan bahan pokok (yang meliputi pangan, sandang, dan perumahan) yang dikonsumsi masyarakat. Dalam perkembangannya jumlah barang dan jasa tersebut berkembang menjadi semakin banyak dan
tidak hanya meliputi sandang, pangan, dan papan, tetapi juga mencakup antara lain jasa kesehatan dan pendidikan.

Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa macam barang yang diperjual belikan di pasar dengan masing-masing tingkat harga (barang-barang ini tentu saja yang paling banyak dan merupakan kebutuhan pokok atau utama bagi masyarakat). Berdasarkan data harga itu disusunlah suatu angka yang diindeks. Angka indeks yang memperhitungkan semua barang yang dibeli oleh konsumen pada masing-masing harganya disebut sebagai indeks harga konsumen (IHK atau consumer price index = CPI). Berdasarkan indeks harga konsumen dapat dihitung berapa besarnya laju kenaikan harga-harga secara umum dalam periode tertentu. Biasanya setiap bulan, 3 bulan, dan 1 tahun. Selain menggunakan IHK, tingkat inflasi juga dapat dihitung dengan menggunakan GNP atau PDB deflator, yaitu membandingkan GNP atau PDB yang diukur berdasarkan harga berlaku (GNP atau PDB nominal) terhadap GNP atau PDB harga konstan (GNP atau PDB riel).
Adapun rumus untuk menghitung tingkat inflasi adalah:

In adalah inflasi, IHKn indeks harga konsumen tahun dasar (dalam hal ini nilainya 100), IHKn-1 adalah indeks harga konsumen tahun berikutnya. Dfn adalah GNP atau PDB deflator tahun berikutnya, Dfn-1 adalah GNP atau PDB deflator tahun awal (sebelumnya).