Bagaimana Cara Melakukan Perbanyakan Sukulen melalui Stek?

Sukulen berasal dari bahasa Latin “succus” yang berarti jus atau getah. Di kalangan masyarakat, sukulen terkenal dengan bentuknya yang mini dan menggemaskan, daun yang gemuk dan berair, serta biasanya dijadikan sebagai aksen penghias ruangan. Sehingga banyak sekali orang yang tertarik dengan tanaman sukulen. Sukulen dapat diperbanyak melalui perbanyakan generatif dan vegetatif. Salah satu cara perbanyakan vegetatif adalah melalui stek. Lalu, bagaimana cara melakukan stek pada sukulen agar tumbuh dengan baik?

1 Like

Cutting atau bisa juga disebut dengan setek adalah pemotongan pada beberapa bagian dalam tanaman sukulen, seperti daun, tunas, batang dan akar. Sehingga bagian yang telah terpotong tersebut tumbuh akar dan membentuk lagi tanaman Sukulen baru. Dengan perbanyakan menggunakan setek ini dapat mempermudah membuat tanaman baru karena tidak dimulai menggunakan biji, dimana jika memulai menanam dengan biji akan sangat lama untuk membentuk tanaman yang baru. Sedangkan dengan setek ini dapat membuat calon tanaman baru dengan jumlah yang banyak karena dapat memotong dari tanaman induk.

Perbanyakan sukulen dengan cara stek daun dinilai paling efektif untuk dilakukan karena akan mendapatkan bibit yang lebih banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Cara stek daun pada tanaman sukulen yaitu:

  • Mengambil daunnya dengan cara memetiknya secara lembut menggunakan jari tangan. Pertama memegang daun yang sehat dengan telunjuk dan ibu jari dengan kuat tetapi lembut di dekat pangkal daun yang menempel pada batang. Kemudian memutar kedepan dan kebelakang serta digoyangkan bolak balik dengan hati-hati hingga daunnya terlepas. Seluruh tangkai daun harus terlepas dari batang agar daun hasil stek dapat hidup.

  • Setelah dipetik, daun diletakkan di atas handuk atau kertas untuk memanggang roti. Daun dikeringkan dengan meletakkannya di tempat yang hangat, tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian membiarkan daun berada di tempat tersebut selama 3 hingga 7 hari, sampai lukanya sembuh dan terbentuk kalus atau keropeng di bagian daun yang tadinya menempel pada batang. Apabila lukanya belum sembuh dan langsung ditancapkan ke dalam tanah, daun tersebut akan membusuk dan mati sebelum tumbuh menjadi tanaman baru.

  • Setelah itu, menumbuhkan akar baru dengan mencelupkan bagian daun yang sudah berbentuk kalus ke dalam hormon pertumbuhan akar.

  • Kemudian meletakkannya diatas media tanam. Media tanam yang dapat digunakan yaitu tanah atau pasir yang lembab atau campuran pasir, perlit dan tanah pot dengan perbandingan sama. Penggunaan tanah yang khusus untuk sukulen adalah hal yang penting karena tanaman ini memerlukan tanah yang bisa kering dengan cepat agar bisa tumbuh dengan baik.

  • Setelah itu menempatkannya di tempat yang banyak mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung. Hasil stek harus dibasahi setiap hari hingga tumbuh akar baru

  • Setelah 4 minggu, akar kecil berwarna merah muda akan tumbuh dari potongan daun. Akar tersebut harus ditutup dengan tanah.

Referensi

Fanisia, I. & Sitawati. 2019. Pengaruh Media Perakaran dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) terhadap Pertumbuhan Stek Daun Tanaman Sukulen Echeveria agavoides ‘Aquamarine’. Jurnal Produksi Tanaman . 7(9): 16669-1678.

id.wikihow.com

Solehudin, R. A. 2019. Perancangan Informasi Tanaman Sukulen Sebagai Tanaman Dalam Ruangan Untuk Masyarakat Urban Melalui Media Buku Tutorial. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

1 Like

Salah satu contoh sukulen yaitu tanaman lidah mertua atau sansevieria yang tergolong tanaman hias daun sukulen. Umumnya tanaman ini diperbanyak dengan cara stek daun (pemisahan anakan). Pemisahan anakan dari satu rumpun tanaman dengan 2-3 daun akan menghasilkan 2-3 anakan dalam waktu 5 bulan. Perlu diingat bahwa dalam melakukan teknik ini memerlukan bahan tanam dan waktu yang cukup banyak. Umumnya perbanyakan dengan stek daun pada sansevieria menghasilkan 1-2 tanaman dalam waktu 2 bulan, dan jumlah tanaman yang dihasilkan tidak bertambah sampai umur 5 bulan.

Referensi

Hapsoro, Dwi., dkk. 2013. Perbanyakan In Vitro Sansevieria trifasciata ‘Lorentii’: Regenerasi Tunas, Pengakaran, dan Aklimatisasi Planlet. Jurnal Agron. Indonesia 41 (1) : 70 - 76.

1 Like