Bagaimana cara melakukan pembibitan Belut ?

Belut sawah, moa, atau lindung

Belut sawah, moa, atau lindung (Monopterus albus) adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi.

Bagaimana cara melakukan pembibitan Belut ?

Belut yang akan dijadikan sebagai indukan harus berusia sekurang-kurangnya antara 3-5 bulan. Kondisi belut tersebut juga benar-benar sehat yang ditandai dari tingkah laku dan pergerakannya yang sangat lincah serta cenderung agresif. Perhatikan pula seluruh permukaan tubuhnya. Belut yang baik wajib mempunyai tubuh yang mulus dan bersih tanpa luka serta postur tubuhnya cukup keras.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membedakan belut jantan dan belut betina yakni melalui pengamatan karakteristiknya. Belut jantan selalu berumur lebih dari 7 bulan, memiliki kepala yang berbentuk tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, dan dilengkapi dengan ekor yang berbentuk tidak terlalu lancip. Berbeda dengan belut betina yang berusia kurang dari 7 bulan, kepalanya agak runcing, ekornya berbentuk lancip, dan memiliki panjang tubuh kurang dari 30 cm.

Mau tidak mau kita harus melakukan proses pemijahan belut secara massal karena sulitnya menentukan jenis kelamin seekor belut. Anda bisa menyediakan kolam khusus pemijahan untuk mendukung jalannya proses ini. Kolam ini terbuat dari bahan beton yang kemudian diisi dengan lumpur yang cukup tebal sehingga belut bisa membuat liang untuk tempat menyembunyikan telurnya.

Secara naluri, masing-masing belut akan mencari pasangannya yang ideal. Uniknya, belut betina justru yang mencari belut jantan untuk membuahi telur-telur yang telah siap dilepaskannya. Setelah belut jantan sudah mendapatkan pasangan belut betina yang menurutnya cocok, ia akan membuat lubang di dasar kolam sebagai tempat untuk melakukan proses pemijahan. Setelah proses perkawinan selesai, belut jantan bertugas untuk menjaga dan merawat telur-telurnya.