Bagaimana cara Larry Page dalam membangun Google menjadi perusahaan terbesar di dunia?


Lawrence Edward “Larry” Page adalah salah satu pendiri Google bersama Sergey Brin. Ia menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) di Google Inc sejak 4 April 2011.

1 Like

Alphabet Sang Induk Google dan Strategi Bisnis 70, 20, 10

New York TImes Magazine baru-baru ini membahas tentang CEO Alphabet Larry Page. Conor Dougherty melaporkan bahwa Page dikenal karena sering menanyakan pertanyaan yang "tampak"nya sederhana mengenai bagaimana karyawannya melakukan pekerjaan mereka.

Page, bergabung dengan Google bersama Sergey Brin. Page menata ulang struktur perusahaan tahun lalu dan menjadi CEO perusahaan induk Google, yakni Alphabet. Sementara Google berfokus pada search engine, YouTube dan Android. Dan sudah lama pula Alphabet menaungi beberapa unit seperti Nest dan Google X.

Dougherty mengutip sebuah wawancara dengan Page di Forum Fortune Global 2015, dimana Page mengatakan :

Saya sangat suka pergi dan berbicara dengan orang-orang yang mengelola data pusat kami. Saya bertanya kepada mereka, bagaimana, bagaimana rasanya bekerja sebagai transformator? Bagaimana cara mendapat kekuatan untuk bekerja seperti itu? Apa yang harus ktia bayar untuk hal itu? Saya banyak bertanya dan banyak sekali pertanyaan yang saya ajukan kepada mereka. Dan saya memikirkannya, baik sebagai pengusaha maupun sebagai pelaku bisnis. Dan saya berpikir, apa peluang itu?

Namun, Page tidak mengajukan pertanyaa tersebut kepada staffnya, dia benar-benar terpesona dengan inovasi teknologi. Menurut artikel The Times, Page adalah orang “terluar biasa” di konferensi robotika pada acara TED. Peran barunya di Alphabet memungkinkan dia mengejar segala hal mulai dari perjalanan luar angkasa hingga kecerdasan buatan.

Page juga ingin menantang anggapan karyawannya tentang “mengapa semuanya berjalan sebagaimana adanya?”. Pertanyaan lain yang Page kerap tanyakan “Mengapa hal ini tidak bisa lebih besar?”

Mantan karyawan yang berbicara pada The Times mengatakan bahwa Page cenderung “mengambil teknologi baru atau ide produk dan menggeneralisasikannya ke area seluas mungkin”. Misalnya, Page mungkin bertanya mengapa Google Now tidak dapat digunakan untuk memprediksi segala sesuatu tentang kehidupan seseorang.

  • Strategi 70, 20, 10

Page dan Brin memimpin Alphabet untuk memastikan semua anak perusahaan mengeksekusi segala rencana dengan baik, Untuk itu, perusahaan menerapkan strategi 70, 20, 10 dalam pembagian investasi.

Sebanyak 70% dari investasi perusahaan akan masuk ke dalam bisnis inti, 20% ke bisnis yang “berdekatan” dengan bisnis inti seperti komputasi awan (cloud) dan solusi teknologi untuk korporasi, dan 10% untuk proyek penelitian jangka panjang (moonshot).

Dari sini bisa terlihat, seluruh dana penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh anak usaha Aplhabet masih disumbang oleh bisnis internet Google.

Para pendiri Google menginginkan perusahaan tersebut terus melakukan penelitian jangka panjang, yang bisa dijadikan produk masa depan agar Google terus terdepan dalam hal teknologi.

SUMBER : 

WHY IS GOOGLE THE BEST SEARCH ENGINE?

Google merupakan situs search engine terbesar di Internet yang memudahkan pengguna dengan kesederhanaannya sehingga memunculkan rasa ingin menggunakannya kembali terus menerus. Setelah itu pengguna merasa nyaman karena seluruh informasi terpercaya yang dicarinya tersedia di google. Google terus berinovasi membuat sesuatu yang baru, Hal tersebut sangat berarti karena pada saat perusahaan yang lain mengikuti trend yang sudah ada, google malah membuat trend yang baru.

Dalam perjalanan bisnisnya, google tidak terlalu terburu-buru untuk mengenalkan mereka kepada public. Mereka selalu terus berinovasi sambil mengumpulkan modal untuk membiayai inovasinya, seperti yang diketahui pada tahun 2004 google sempat terjun ke dunia bursa dan dikenal sebagai IPO terbesar saat itu karena kekayaannya mencapai $20 miliar sehingga membuat Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan kontributor terbesar dalam sejarah masuknya google dalam era digital mulai menjadi multi miliarder hingga dapat membeli situs-situs yang lainnya.

Pendiri Google selalu melihat jauh kedepan, seperti keputusannya membeli situs youtube dimana pada saat itu, situs tersebut merupakan situs video streaming terbesar di dunia untuk investasi jangka panjang yang kini berhasil sehingga memunculkan anggapan bahwa informasi yang tersedia di youtube melebihi apa yang ada di TV, dan sebagai pengganti situs google video yang kurang diminati oleh konsumen. Tidak sampai disitu saja, google juga mulai berinovasi dengan memproduksi sitem operasi untuk ponsel yang kita kenal dengan nama Android Gmail, Blogger, Google+, Playstore yang tentunya dibuat karena memenuhi kebutuhan pengguna.

Menurut PayScale, 86% karyawan Google mengatakan bahwa mereka benar-benar puas dengan pekerjaan mereka. Google juga tidak sembarangan dalam merekrut pegawai dengan imbalan berupa gaji yang fantastis dan pelayanan yang istimewa yang membuat pegawai nyaman dan menghasilkan ide-ide baru sehingga memberikan timbal balik yang istimewa pula kepada google.

(Sumber : http://techchunks.com/technology/why-is-google-the-best-search-engine/ )

Ide Besar untuk Perubahan Dunia dan Prinsip dalam Manajemen

Google dikenal sebagai search engine terbesar dan tersukses di dunia tidak terlepas dari peran Co-Founder Google yaitu Larry Page sebagai salah satu orang paling berkuasa di dunia. Berawal dari bersekolah di Montessori, dimana program sekolah tersebut untuk mendorong kemandirian dan kreativitas muridnya, Page di-didik dengan “Bahwa pelatihan untuk tidak mengikuti peraturan dan perintah, dan menjadi motivasi diri sendiri dan mempertanyakan apa yang sedang terjadi di dunia.” yang mempengaruhi sikap dan pekerjaannya di kemudian hari. Berlanjut dengan ambisi Page setelah lulus dari Stanford untuk gelar Ph.D. –nya , bersama dengan 2 sahabatnya yang sama-sama tertarik dengan ilmu komputer, mereka membangun domain Google.com pada tahun 1997 dengan bertujuan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan semua informasi yang ada didunia dan membuatnya mudah diakses dan berguna. Page meyakini bahwa untuk menjadi perusahaan yang sukses, tidak perlu membutuhkan 100 orang untuk mengembangkan sebuah ide.

Page telah mengakui bahwa dia lebih baik dalam memikirkan ide besar daripada me-manajemen, karena dia tidak suka berurusan dengan orang. Sebagai seorang pemimpin, dia berfokus pada hasil dan memiliki ketertarikan dengan ide-ide ambisius. Nich Carlson dari Business Insider melaporkan ketika menjadi CEO, Page menuliskan peraturan dalam memanjemen yang menjadi penuntunnya :

  • Jangan mendelegasikan: Lakukan semua hal yang dapat Anda lakukan untuk membuat segalanya berjalan lebih cepat.
  • Jangan menghalangi jika Anda tidak menambahkan nilai. Biarkan orang benar-benar melakukan pekerjaan berbicara satu sama lain saat Anda melakukan sesuatu yang lain.
  • Jangan menjadi birokrat.
  • Gagasan lebih penting daripada usia. Hanya karena seseorang junior tidak berarti mereka tidak pantas dihormati dan kerja sama.
  • Hal terburuk yang bisa Anda lakukan adalah menghentikan seseorang melakukan sesuatu dengan mengatakan, "Tidak. Titik. " Jika Anda mengatakan tidak, Anda harus membantu mereka menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikannya.

Omid Kordestani, pendiri dari Google Bisnis dan salah satu orang kepercayaan Page, mengatakan bahwa Page adalah orang yang penasaran, idealis dan berfokus pada perubahan dunia yang berdampak lewat teknologi. Page tidak menghindar dari tujuan-tujuan besar seperti mendigitalisasi setiap buku yang pernah ia terbitkan.

Dalam perannya sebagai CEO yang berusaha untuk membangun perusahannya menjadi perusahaan terbesar di dunia, Page menghabiskan banyak waktunya untuk meneliti teknologi baru, bertemu dan mendaftarkan orang-orang yang benar-benar cerdas ke perusahaannya, dan membayangkan perkiraan ide terbaru Alphabet berikutnya.

Dengan prinsip-prinsip yang ia yakini serta fokus dan memiliki pandangan yang visioner serta ambisius, berhasil membawa Page menjadi CEO yang paling sukses dan berkuasa. Walaupun ia tidak memiliki latar manajemen team, namun ia mampu memimpin orang-orangnya dengan prinsip bahwa “Hargai setiap orang, maka ia akan melakukan hal yang sama dengan perusahaanmu.” dan “Penting bagi perusahaan untuk menjadi keluarga: orang merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari perusahaan dan perusahaan itu seperti keluarga bagi mereka.” Dan dengan begitu, pegawai-nya dan Page, mampu bersama-sama bekerja untuk mencapai ide-ide besar yang Page miliki untuk diwujudkan demi membantu banyak orang.

Sumber :
https://postcron.com/en/blog/google-ceo-larry-page-business-lessons/
http://www.businessinsider.sg/larry-page-google-alphabet-life-photos-2017-1/?r=US&IR=T

Strategi yang dapat dipelajari dari Larry Page

Larry Page menghabiskan USD1miliar untuk paten mengenai inovasi. Meskipun banyak orang mengatakan ia mencoba meniru Steve Jobs dan Apple, namun gaya kepemimpian Page berbeda yang dibentuk oleh latar belakangnya sebagai seorang insinyur.

Gaya manajemennya relevan untuk siapa saja yang sedang membangun bisnis atau berusaha bertahan dengan konpetitor, ataupun untuk yang belum merasa puas diri.

  • Memberi perhatian pada ide gila anda dan mengembangkan yang terbaik
    Percaya pada ide dengan berani. Dengan melakukan ide besar “yang benar-benar bisa mengubah dunia”, itu akan menarik orang-orang yang luar biasa cerdas dan mencapai sesuatu yang bermanfaat, bahkan jika itu bukan tujuan awal.
    Ide search engine Google datangnya dari mimpi Page. Page bermimpi sedang mengunduh seluruh web dan menyimpan link yang ada.

  • Membangun tim, hindari birokrasi
    Selama bertahun-tahun, Page bersikeras untuk terlibat dalam perekrutan di Google. Banyak dari karyawan awalnya adalah lulusan dari Universitas Michigan atau Universitas Standford, dimana Page dan co-founder Sergey Brin bertemu. Saat Page dan perekrutnya mencari ribuan lulusan muda yang cerdas untuk bergabung dengan google, dia diam-diam menurunkan dan menugaskan kembali managemen menengah dan birokrasi.

  • Cepat dan ringkas
    Page bekerja untuk menanamkan pengelolaan yang lebih cepat dan gesit di google. Dia meminta para staf untuk memberikan 60 kata dalam memperbarui atau menawarkan proyek mereka. Page ingin mendorong keputusan dan keterbukaan yang lebih cepat sehingga biasanya ia berserta top executives bertemu satu hari dalam seminggu untuk melakukan kolaborasi dan menentukan pilihan cepat.

  • Mengenali pentingnya pergerakan kecil
    Staf google terus-menerus mengutak-atik produknya, menambahkan fitur baru dan meningkatkan kegunaan gmail, search engine dan android. Mereka memperbaiki dan berimprovisasi setiap waktu. Langkah kecil ini bisa memberikan penghargaan besar dan memperbaiki reputasi google. Pergerakan kecil ini sama pentingnya dengan usaha mendapatkan produk google ke tangan yang lebih banyak.

  • Tekun
    Butuh waktu sekitar enam tahun untuk mengerjakan project digitalisasi buku google. Page mengemukankan idenya saat dia dan Brin adalah murid di Standford. Perlu waktu bertahun-tahun juga untuk meluncurkan google maps dengan street view.

  • Dapat berdiri untuk belajar
    “Jika Anda CEO, Anda harus lebih banyak berkomunikasi dengan dunia luar”. Page telah belajar pernyataan ini. Saham google pernah turun lebih dari 8%, satu hari setelah pengumuman pendapatan. Penurunan saham ini terjadi karena Page tidak mengadakan sesi tanya jawab dengan investor pada konferensi setelah pengumuman pendapatan.

Referensi :
http://fortune.com/2011/04/18/what-would-larry-page-do-leadership-lessons-from-googles-doyen/

Google merupakan situs search engine terbesar di Internet yang memudahkan pengguna dengan kesederhanaannya sehingga memunculkan rasa ingin menggunakannya kembali terus menerus. Setelah itu pengguna merasa nyaman karena seluruh informasi terpercaya yang dicarinya tersedia di google.

Dalam perjalanan bisnisnya, google tidak terlalu terburu-buru untuk mengenalkan mereka kepada public. Mereka selalu terus berinovasi sambil mengumpulkan modal untuk membiayai inovasinya, seperti yang diketahui pada tahun 2004 google sempat terjun ke dunia bursa dan dikenal sebagai IPO terbesar saat itu karena kekayaannya mencapai $20 miliar sehingga membuat Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan kontributor terbesar dalam sejarah masuknya google dalam era digital mulai menjadi multi miliarder hingga dapat membeli situs-situs yang lainnya.

Pendiri Google selalu melihat jauh kedepan, seperti keputusannya membeli situs youtube dimana pada saat itu, situs tersebut merupakan situs video streaming terbesar di dunia untuk investasi jangka panjang yang kini berhasil sehingga memunculkan anggapan bahwa informasi yang tersedia di youtube melebihi apa yang ada di TV, dan sebagai pengganti situs google video yang kurang diminati oleh konsumen. Tidak sampai disitu saja, google juga mulai berinovasi dengan memproduksi sitem operasi untuk ponsel yang kita kenal dengan nama Android Gmail, Blogger, Google+, Playstore yang tentunya dibuat karena memenuhi kebutuhan pengguna.

Google sukses karena selalu membuat sesuatu yang berbeda dengan lainnya, karena sebagaian besar layanan google tidak dimiliki oleh pesaingnya. Hal tersebut sangat berarti karena pada saat perusahaan yang lain mengikuti trend yang sudah ada, google malah membuat trend yang baru.

Menurut PayScale, 86% karyawan Google mengatakan bahwa mereka benar-benar puas atau puas dengan pekerjaan mereka. Google juga tidak sembarangan dalam merekrut pegawai dengan imbalan berupa gaji yang fantastis dan pelayanan yang istimewa yang membuat pegawai nyaman dan menghasilkan ide-ide baru sehingga memberikan timbal balik yang istimewa pula kepada google.

(Sumber : http://techchunks.com/technology/why-is-google-the-best-search-engine/ )