Bagaimana cara budidaya pembesaran ikan nila yang cepat besar dan cepat panen ?

Ikan Nila

Ikan Nila adalah komoditi utama perikanan air tawar di Indonesia. Ikan yang berasal dari dari Afrika ini masih satu kerabat dengan ikan mujahir.

Budidaya ikan nila disukai karena ikan nila mudah dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Selain dipelihara di kolam biasa (kolam tanah) seperti yang umum dilakukan, ikan nila juga dapat dibudidayakan di media lain seperti kolam terpal, kolam air deras, keramba/jaring apung, tambak, dan sawah (mina padi).

Tips cara budidaya Ikan Nila yang cepat besar dan cepat panen

Beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya waktu pemeliharaan ikan nila adalah jenis ikan yang dibudidayakan, jenis kelamin benih ikan, kualitas benih, kolam pemeliharaan, kualitas air dan pakan.

  1. Menggunakan Jenis Ikan Nila Unggul
    Jenis-jenis ikan nila unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain ikan nila JICA, Gesit, Nirwana, Jatimbulan, Best, Larasati, Srikandi Nirwana Il, Sultana, Anjani, Nilasa, Pandu, Kunti dan nila GIFT.

    Secara genetik ikan nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia ) telah terbukti memiliki keunggulan pertumbuhan dan produktivitas yang lehih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan nila lainnya.
    Keunggulan yang mencolok ikan nila GIFT adalah pertumbuhannya yang cepat, sehingga jenis ikan nila ini bisa menjadi pilihan untuk budidaya pembesaran.

  2. Budidaya Ikan Nila Secara Monosex
    Budidaya pembesaran ikan nila secara monosex (berkelamin sama) lebih menguntungkan dibanding budidaya secara campuran (jantan dan betina). Hal ini disebabkan sifat ikan nila yang mudah memijah (melakukan perkawinan). Sehingga apa bila bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.

    Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satu populasi akan selalu jauh berbeda. Pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dibanding dengan ikan nila betina. Pertumbuhan ikan nila jantan tetap tumbuh dengan pesat, sedangkan ikan nila betina apabila sudah mencapai ukuran 200 g pertumbuhannya semakin lambat.

    Oleh sebab itu, agar budidaya ikan nila cepat besar dan cepat panen sebaiknya menggunakan benih yang berkelamin jantan semua (monosex).

  3. Menggunakan Benih Ikan Nila yang Berkualitas
    Selain kedua hal diatas, faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam pemilihan benih ikan nila adalah kualitas benih. Benih ikan yang berkualitas baik memiliki tingkat kematian yang rendah.

Bagaimana menurut anda?

Menurut saya, selain hal diatas, untuk budidaya ikan nila perlu juga diperhatikan hal-hal berikut:

  1. Kolam Pemeliharaan Ikan Nila yang Baik
    Kolam adalah habitat dimana ikan nila akan hidup dan tumbuh di sana. Kondisi kolam menentukan laju pertumbuhan ikan nila. Kondisi kolam yang tidak baik akan menghambat pertumbuhan ikan.
    Beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam ikan antara lain jenis tanah, kontur lahan, tata letak kolam, dan saluran air.

  2. Kualitas Air Kolam untuk Budidaya Ikan Nila
    Kualitas air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila, indikasi kolam yang sehat adalah kolam yang kondisiairnya selalu baik dan sehat. Air kolam yang kotor, tercemar dan tidak sehat akan memicu tumbuhnya berbagai jenis penyakit ikan nila. Untuk itu airkolam harus diganti secara berkala.

    Persyaratan kualitas air untuk pembesaran ikan nila adalah pH air antara 6,5 – 8,6, suhu air berkisar antara 25 – 30 derajat celcius. Oksigen terlarut lebih dari 5 mg/l,kadar garam air 0 – 28 ppt, dan Ammoniak (NH3) kurang dari 0,02 ppm.

  3. Kebutuhan Pakan Ikan Nila
    Biaya pembelian pakan dalam budidaya ikan bisa mencapai 70% dari total biaya produksi. Oleh sebab itu pakan merupakan komponen yang sangat penting dalam budidaya pembesaran ikan nila.

    Untuk menekan biaya produksi, pakan harus diberikan seefektif mungkin. Pakan ikan nila berupa pelet dengan kadar protein 20-30%. Pakan diberikan pagi dan sore hari. Kebutuhan pakan ikan nila per hari adalah 3% dari bobot tubuh ikan tersebut. Untuk menentukan jumlah pakan, setiap 1-2 minggu ikan ditimbang kemudian disesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.

Sumber:

Ikan nila bisa dibesarkan di kolam tanah. Tanah yang baik yaitu tanah lempung, bersifat liat, dan tidak berporous. Tanah ini mampu menahan air dengan baik sehingga tidak mudah bocor. Untuk mempermudah pengairan, tingkat kemiringan tanah yang dianjurkan berkisar antara 3-5 persen.

Air yang digunakan harus benar-benar bersih, tidak terlalu keruh, dan tidak tercemar. Setelah banyak mengandung plankton, air yang semula berwarna jernih akan menjadi kehijau-hijauan. Pada kolam tanah, tingkat kecerahan air yang baik sekitar 20-30 cm, dapat diukur menggunakan secchi disc. Sedangkan debit air yang ideal agar suasananya tenang berada di kisaran 8-15 liter/detik.

Persiapan kolam tanah harus dilaksanakan paling tidak 2 minggu sebelum kolam tersebut diisi dengan ikan nila. Diawali dengan pengeringan, penjemuran selama beberapa hari, pembersihan dari rerumputan, pencangkulan, dan perataan dasar kolam. Perbaikan juga dilakukan pada tanggul dan pintu air agar tidak mengalami kebocoran, serta saluran untuk menjamin kelancaran sirkulasi air.

Untuk memperbaiki tingkat keasaman tanah, dasar kolam perlu diberikan kapur tohor dengan dosis sebanyak 100-300 kg/ha atau kapur pertanian sejumlah 500-1000 kg/ha. Kemudian pupuk kandang juga bisa ditambahkan sebanyak 1-2 ton/ha untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain ditaburkan ke seluruh dasar kolam, pupuk kandang pun dapat diletakkan di pintu pemasukan air supaya tersebar merata.

Ketinggian air kolam yang disarankan selama masa pemeliharaan berkisar antara 75-100 cm. Setelah itu, kolam bisa diberikan pupuk kandang secara berkala setiap 2 minggu sekali untuk mempertahankan tingkat kesuburannya. Dosis yang digunakan pada setiap pemupukan sekitar 500 kg/ha dan dibagi menjadi 4 karung. Semua karung ini lantas diletakkan di pintu pemasukan air, 2 karung di sebelah kana dan 2 kurang lagi di sebelah kiri pintu air.

Sumber

Usaha pembesaran ikan di tambak dimulai dengan membuat kolam-kolam pemeliharaan ikan terlebih dahulu. Jika sudah ada sebelumnya, tambak tersebut perlu diperbaiki bagian pematang, saluran air, dan pintu airnya. Kemudian kedalaman tambak dipulihkan lagi seperti semula dengan mengangkat lumpur yang mengedap di bagian dasarnya. Setelah itu, tambak dikeringkan selama 1-2 minggu agar semua hama ikan yang kerap mengganggu bisa dimusnahkan.

Setelah dirasakan kondisi tambak sudah cukup kering, selanjutnya Anda bisa melakukan pengapuran menggunakan dolomit untuk menetralkan pH tanah yang terlalu asam. Dosis yang dipakai dengan takaran 50 gram/m2. Diperlukan juga pemberian pupuk kandang sebanyak 250 gram/m2 untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme dan plankton sebagai pakan alami ikan nila. Barulah kemudian tambak tersebut diisi dengan air hingga kedalamannya mencapai 70 cm.

Tambak yang telah diisi air selanjutnya didiamkan lagi sekitar 3 hari. Lalu taburkan pupuk urea sebanyak 2,5 gram/m2 dan pupuk TSP sebanyak 1,25 gram/m2 untuk meningkatkan kesuburannya. Cek kondisi air di tambak apakah sudah sesuai dengan habitat alami ikan nila atau belum. Usahakan kadar garam yang terkandung di air berkisar 5 ppt. Seiring dengan masa pemeliharaan ikan nila, faktor kadar garam ini bisa dinaikkan secara perlahan-lahan hingga mencapai 15 ppt.

Sumber

Tiga cara yang terbukti ampuh untuk mempercepat pertumbuhan ikan nila. Di antaranya yaitu:

  1. Memberikan Tambahan Probiotik
    Ibarat manusia yang membutuhkan suplemen dan multi-vitamin tambahan untuk mempercepat pertumbuhannya, demikian pula dengan ikan. Bedanya adalah ikan memerlukan probiotik tambahan. Probiotik ini memiliki kandungan gizi yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh ikan nila. Anda bisa membeli probiotik tersebut di toko perikanan terdekat dengan harga yang bervariasi. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera di kemasannya supaya pemakaiannya tidak berlebihan.

  2. Memotong Sirip Ekor
    Percaya atau tidak, memotong sirip ekor terbukti mampu mempercepat pertumbuhan pada ikan nila. Namun tidak seluruh bagian dari sirip ekor ini dipotong sampai habis. Anda hanya perlu memotong sedikit saja menggunakan peralatan yang tajam, bersih, dan steril. Hati-hati saat mengerjakannya agar tidak melukai bagian ikan yang lain. Anda harus memahami bahwa proses ini sangat rumit dengan potensi tingkat kematian cukup tinggi. Jadi kami akan membahasnya secara terpisah di artikel yang akan datang.

  3. Memberikan Pakan yang Bergizi
    Pakan buatan pabrik sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk mencukupi kebutuhan gizi pada ikan nila mengingat kandungan nutrisi di dalamnya yang melimpah. Pakan ini juga sangat praktis digunakan dan memiliki informasi yang akurat. Sayangnya harga pelet tersebut cukup mahal dan terus mengalami kenaikan sehingga memberatkan para petani jika memakainya. Sedangkan harga jual ikan di tingkat petani tetap stabil cenderung mengalami penurunan.